Makalah Echinodermata merupakan salah satu contoh jenis makalah yang berkaitan dengan pelajaran Biologi. Dalam postingan ini penulis akan menyajikan materi tentang Avertebrata Air (Echinodermata).
KATA
PENGANTAR
Puji
dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya telah diberi kesempatan
untuk menyelesaikan makalah ini. Makalah ini disusun untuk memahami tentang
Phylum Echinodermata yang terbagi menjadi dua bagian yaitu echinnodermata satu
dan echinodermata dua.
Penulis
mengucapkan terimakasih kepada Dr. Uun Yanuhar, S.Pi,Msi. Sebagai dosen
Avertebrata Air yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk mengerjakan
dan menyelesaikan makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
1.2 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Echinodermata
2.2 Struktur
tubuh Echinodermata secara umum
2.3 Cara hidup
dan habitat Echinodermata
2.4 Sistem Gerak, Sistem
Reproduksi, Sistem Pencernaan, Sistem Pernapasan dan
ekskresi,
serta Sistem Peredaran darah
2.5 Echinodermata
I
2.6
Echinodermata II
2.7 Peran
Echinodermata Bagi Manusia
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Echinodermata (dari bahasa Yunani echino,”Landak”
dan derma,”kulit”) adalah hewan bergerak lamban dengan simetri radial. Keistimewaan Echinodermata adalah
memiliki tubuh (organ tubuh) lima atau kelipatannya. Bagian internal dan eksternal hewan itu menjalar dari tengah atau pusat,
seringkali berbentuk lima jari-jari. Kulit tipis menutupi eksoskeleton yang
terbuat dari lempengan keras. Sebagian besar hewan echinodermata bertubuh kasar
karena adanya tonjolan kerangka dan duri yang memiliki berbagai fungsi. Yang
khas dari echinodermata adalah sistem
pembuluh air (water vascular system) atau
disebut ambulakral
dimana Sistem ini digunakan untuk bergerak, bernafas, atau
untuk memangsa mangsanya, suatu
jaringan saluran hidrolik yang bercabang menjadi penjuluran yang disebut kaki tabung (tube feet) yang
berfungsi sebagai untuk makan, dan
pertukaran gas, dan Ciri umum lainnya adalah pada waktu
masih larva tubuhnya berbentuk bilateral simetri. Sedangkan setelah dewasa
bentuk tubuhnya menjadi radial simetri.
Reproduksi seksual anggota filum echinodermata umumnya melibatkan individu
jantan dan betina yang terpisah dan membebaskan gametnya ke dalam air
laut. Diantara 700 atau lebih anggota filum echinodermata, semuanya adalah
hewan laut, dibagi menjadi enam kelas : Asteroidea (bintang laut), Ophiuroidea
(bintang mengular), Echinoidea (bulu babi dan sand dollar), Crinoidea (lili
laut dan bintang bulu), Holothuroidea (timun laut). Kelas-kelas itulah, serta
ordo-ordo tiap kelaslah yang akan menjadi pokok pembahasan kita sekaligus kita
dapat mengetahui peranan echinodermata dalam kehidupan sehari-hari, serta
dampak kerugian yang ditimbulkannya.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan
dari pembuatan makalah ini yaitu sebagai berikut:
1. Untuk
menjelaskan berbagai macam kelas pada filum Echinodermata
2. Untuk
menjelaskan karakteristik filum echinodermata secara umum
3. Untuk
menjelaskan bagian-bagian tubuh filum echinodermata yang ditinjau dari segi anatomi dan struktur tubuh, sistem gerak, sistem
reproduksi, sistem pencernaan, sistem respirasinya, serta sistem peredaran
darah dan sistem syarafnya
4. Menjelaskan
manfaat atau peranan hewan-hewan yang termasuk ke dalam Phylum Echinodermata dalam kehidupan sehari-hari, serta dampak kerugian yang
ditimbulkannya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Echinodermata
Echinodermata memiliki arti
echinoidea yang memiliki pengertian dalam bahasa yunani, echino yang berarti
landak dan derma yang berarti kulit. Echinodermata adalah kelompok hewan
triopoblastik selomata yang memilki ciri khas dengan adanya rangka dalam
(endoskeleton) berduri yang menembus kulit. Yang mana secara umum ciri-ciri
yang dapat diketahui diantaranya adalah:
ü Tidak
bersegmen
ü Tidak ada kepala
ü Respirasi dengan kaki tabung
ü Semua echinodermata
hidup di air laut
ü Tubuh ditutupi oleh epidermis yang di sokong oleh skeleton yang tetap
ü Sebagian besar spesies mampu bergerak dengan merangkak dan sangat lambat
ü Tubuh memiliki banyak kaki tabung yang befungsi untuk bergerak dan
menangkap makanan
ü Mereka memiliki sistem peredaran air yang terdiri dari sederet tabung
berisi cairan yang dipakai dalam pergerakan
ü Tampilan khusus anggota filum ini seluruhnya memiliki duri. Tepat dibawah kulitnya, duri dan lempeng kapurnya membentuk kerangka
ü Jenis kelamin terpisah, gonad besar, fertilisasi eksternal,
telur banyak, larva mikroskopik, bersilia, biasanya berenang bebas, mengalami
metamorfosis
ü Sistem pencernaan sederhana (beberapa di antaranya dilengkapi dengan anus) rongga tubuh bersilia, biasanya luas, mengandung sel bebas (amoebosit)
ü Tubuhnya berbentuk
bilateral simetri, sedangkan setelah dewasa bentuk tubuhnya menjadi radial
simetri dan memiliki tubuh (organ tubuh) lima atau kelipatannya
2.2 Struktur tubuh echinodermata secara umum
Permukaan Echinodermata umumnya berduri, baik itu pendek tumpul atau
runcing panjang. Duri berpangkal pada suatu lempeng kalsium karbonat yang
disebut testa. Sistem saluran air dalam rongga tubuhnya disebut ambulakral.
Ambulakral berfungsi untuk mengatur pergerakan bagian yang menjulur keluar
tubuh, yaitu kaki ambulakral atau kaki tabung ambulakral. Kaki ambulakral
memiliki alat isap.
Sistem pencernaan terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus.
Pertukaran gas terjadi melalui insang kecil yang merupakan pemanjangan kulit.
Sistem sirkulasi belum berkembang baik. Echinodermata melakukan respirasi dan
makan pada selom. Sistem saraf Echinodermata terdiri dari cincin pusat saraf
dan cabang saraf. Echinodermata tidak memiliki otak.
2.3 Cara hidup dan Habitat
Echinodermata merupakan hewan yang hidup bebas. Makanannya adalah kerang,
plankton, dan organisme yang mati. Habitatnya didasar air laut, didaerah pantai
hingga laut dalam.
2.4 Sistem Gerak, Sistem Reproduksi,
Sistem Pencernaan, Sistem Pernapasan
dan ekskresi, serta Sistem Peredaran
darah
Sistem gerak berfungsi untuk bergerak, bernafas atau memangsa. Pada hewan ini air laut
masuk melalui lempeng dorsal yang berlubang-lubang kecil(madreporit) menuju ke
pembuluh. Kemudian dilanjutkan ke saluran cincin yang mempunyai cabang ke lima
tangan atau disebut saluran radial lalu ke saluran lateral. Pada setiap cabang terdapat deretan kaki tabung yang berpasangan dengan semacam gelembung berotot atau disebut juga ampula.
Dari saluran lateral, air masuk ke ampula. Saluran ini berkahir di ampula.
Jika ampula berkontraksi, maka air tertekan dan masuk ke dalam kaki tabung.
Akibatnya kaki tabung berubah menjulur dan memanjang. Apabila hewan ini akan bergerak ke sebelah kanan, maka kaki tabung
sebelah kanan akan memegang benda di bawahnya dan kaki lainnya akan bebas.
Selanjutnya ampula mengembang kembali dan air akan bergerak berlawanan dengan
arah masuk. Kaki tabung sebelah kanan yang memegang objek tadi akan menyeret
tubuh hewan ini ke arahnya. Begitulah cara hewan ini bergerak. Di samping itu
hewan ini juga bergerak dalam air dengan menggunakan gerakan lengan-lengannya.
Sistem
Reproduksi Echinodermata ialah kelamin terpisah, sehingga ada yang jantan dan betina. Fertilisasi terjadi
di luar tubuh, yaitu di dalam air laut. Telur yang telah dibuahi akan membelah
secara cepat menghasilkan blastula, dan selanjutnya berkembang menjadi
gastrula. Gastrula ini berkembang menjadi larva. Larva atau disebut juga
bipinnaria berbentuk bilateral simetri. Larva ini
berenang bebas di dalam air mencari tempat yang cocok hingga menjadi
branchidaria, lalu mengalami metamorfosis dan akhirnya menjadi dewasa. Setelah
dewasa bentuk tubuhnya berubah menjadi radial simetri.
Sistem
pencernaan makanan hewan ini sudah
sempurna. Sistem pencernaan dimulai dari mulut yang posisinya berada di bawah
permukaan tubuh. Kemudian diteruskan melalui faring, ke kerongkongan, ke
lambung, lalu ke usus, dan terakhir di anus. Anus ini letaknya ada di permukaan atas tubuh dan pada sebagian
Echinodermata tidak berfungsi. Pada hewan ini lambung memiliki cabang lima yang
masing-masing cabang menuju ke lengan. Di masing-masing lengan ini lambungnya
bercabang dua, tetapi ujungnya buntu.
Sistem
pernapasan Echinodermata bernafas
menggunakan paru-paru kulit atau dermal branchiae (Papulae) yaitu penonjolan
dinding rongga tubuh (selom) yang tipis. Tonjolan ini dilindungi oleh silia dan
pediselaria. Pada bagian inilah terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida.
Ada pula beberapa jenis Echinodermata yang bernafas dengan menggunakan kaki
tabung. Sedangkan Sistem
Ekskresi ialah berupa
sisa-sisa metabolisme yang terjadi di dalam sel-sel
tubuh yang akan diangkut oleh amoebacyte
(sel-sel amoeboid) ke dermal branchiae untuk selanjutnya dilepas ke luar tubuh.
Sistem
peredaran darah Echinodermata umumnya tereduksi, sukar diamati. Sistem
peredaran darah terdiri dari pembuluh darah yang mengelilingi mulut dan
dihubungkan dengan lima buah pembuluh radial ke setiap bagian lengan.
Sistem Saraf terdiri dari cincin saraf dan
tali saraf pada bagian lengan-lengannya .
2.5 ECHINODERMATA I
A.
Klas
Asteroidea
Klasifikasi:
Phylum : Echinodermata
Klas : Asteroidea
Ordo : Valvatida
Family : Archasteridae
Genus : Archaster
Species : Archaster typicus
|
Ciri-ciri dari
klas ini yaitu sebagai berikut:
v Bentuk tubuh
seperti bintang dan pentagonal
v Pangkal lengan membesar yang makin kecil dan ujung meruncing
v Respirasi dengan dermal branchia dan kaki tabung
v Sistem saraf terdiri atas cincin saraf dan tali- tali saraf
v Memiliki
Eyespot yang fungsinya untuk menangkap cahaya
Asteroidea merupakan spesies Echinodermata yang paling banyak jumlahnya,
yaitu sekitar 1.600 spesies. Asteroidea juga sering disebut
bintang laut. Asteroidea memiliki duri tumpul dan pendek. Duri tersebut ada
yang termodifikasi menjadi bentuk seperti catut yang disebut Pediselaria. Fungsi pediselaria adalah
untuk menangkap makanan serta melindungi permukaan tubuh dari kotoran. Pada
bagian tubuh dengan mulut disebut bagian oral, sedangkan bagian tubuh dengan
lubang anus disebut aboral. Pada hewan ini, kaki ambulakral selain untuk bergerak
juga merupakan alat pengisap sehingga dapat melekat kuat pada substrat. Anggota
Asteroidea memiliki kemampuan regenerasi yang sangat besar. Setiap bagian
lengannya dapat beregenerasi dan bagian cakram pusat yang rusak dapat diganti. Asteroidea
merupakan hewan dioseus, organ kelamin berpasangan pada setiap lengan, dan
fertilisasi terjadi di luar tubuh.
Sistem ambulakral pada
Asteroidea terdiri dari : Madreporit,
yaitu lubang tempat
masuknya air serta saluran cincin disekitar mulut
Fungsi
sistem ambulakral adalah : Untuk
melekatkan diri pada sesuatu, untuk
bergerak, dan menangkap
mangsa.
B. Klas
Ophiuroidea
Klasifikasi:
Phylum : Echinodermata
Klas : Ophiuroidea
Ordo : Ophiruida
Family : Ophiotrichidap
Genus : Macropiotrix
Species : Macropiotrix belii
Ciri-ciri umum dari kelas ini yaitu
sebagai berikut:
v Tidak ada
pedicellaria
v Larva
pluteus yang berenang bebas
v Berpindah
tempat dengan gerakan yang mengular
v Mulut dan
anus menyatu atau biasa disebut dengan oral pampila
Ophiuroidea
terdiri dari 2.000 spesies, contohnya adalah bintang ular (Ophiothrix).
Ophiuroidea (dalam bahasa yunani, ophio = ular) berbentuk seperti asteroidea,
namun lengannya lebih langsing dan fleksibel. Cakram pusatnya kecil dan pipih
dengan permukaan aboral (dorsal) yang halus atau berduri tumpul. Ophiuroidea tidak memiliki pediselaria. Cakram pusat berbatasan dengan
lengan-lengannya. Hewan ini pun memiliki tingkat beregenerasi yang tinggi.
Perbedaan
Bintang Mengular(ophiuroidea) dan Bintang Laut(Asteroidea)
Perbedaan
|
Ophiuroidea
|
Asteroidea
|
Lempeng
cangkram
|
Punya
|
Tidak
ada
|
Pergerakan
lengan
|
Pergerakan
lengan lentur
|
Pergerakan
lengan kaku
|
Oral
Pampila
|
Mulu
dan anus terpisah
|
Oral
pampila
|
Segmentasi
|
Tidak
ada
|
Punya
|
Pediselaria
|
Tidak
ada
|
Punya
|
C.
Klas Echinodermata
(1)
Klasifikasi:
Phylum : Echinodermata
Klas : Echinoidea
Ordo : Temnopleuroidea
Family : Temnopleuridae
Genus : Temnopleurus
Species : Temnopleurus alexandrii
Ciri-ciri umum dari kelas ini yaitu sebagai berikut:
v Duri pendek
v Organ
kelamin terpisah
v Di ujung
aboral terdapat anus
v Memiliki
ambulakral di tuberkel
v Memiliki
interambulakral di tube feet
(2)
Klasifikasi:
Phylum : Echinodermata
Klas : Echinoidea
Ordo : Chidorida
Family : Chidoridae
Genus : Phyllochantus
Species : Phyllochantus imperialis
Ciri-ciri umum dari kelas ini yaitu sebagai berikut:
v Duri panjang
v Oral pampila
v Organ
respirasi insang
v Organ kelamin
terpisah
v Memiliki
interambulakral di tube feet
Echinoidea berbentuk
bola atau pipih, tanpa lengan. Echinoidea yang berbentuk bola misalnya bulu babi (diadema
saxatile) dan landak laut (Arabcia punctulata). Permukaan tubuh hewan ini
berduri panjang. Echinoidea memilki alat pencernaan khas, yaitu tembolok
kompleks yang disebut lentera aristoteles. Fungsi dari tembolok tersebut adalah untuk menggiling makanannya yang
berupa ganggang atau sisa-sisa organisme. Echinoidea yang bertubuh pipih misalnya
dolar pasir (Echinarachnius parma). Permukaan sisi oral tubuhnya pipih,
sedangkan sisi aboralnya agak cembung. Tubuhnya tertutupi oleh duri yang halus
dan rapat.Durinya berfungsi untuk bergerak, menggali, dan melindungi permukaan
tubuhnya dari kotoran. Kaki ambulakral hanya terdapat di sisi oral yang
berfungsi utuk mengangkut makanan.
Perbedaan
|
Bulu
Babi
|
Landak
Laut
|
Oral
Pampila
|
Mulut
dan anus terpisah
|
Oral
pampila
|
Bentuk
Pediselaria
|
![]() |
|
Ambulakral
dan interambulakral
|
Punya
|
Tidak
ada
|
Duri
|
Duri
Pendek
|
Duri
Panjang
|
2.6
ECHINODERMATA II
A.
Klas
Holothuroidea
Klasifikasi:
Phylum : Echinodermata
Klas :
Holothuroidea
Ordo : Dendrochiotacea
Family : Cucumaridae
Genus : Cucumaria
Species : Cucumaria frandosa
Ciri-ciri umum dari kelas ini yaitu
sebagai berikut:
v Tubuh
simetri bilateral, biasanya memanjang
v Mulut
terletak pada satu ujung dan anus pada ujung lain (posterior)
v Dekat mulut
ada tentakel
v Tidak ada
spina (duri) dan pedicellaria
v Podia (kaki tabung) ada, untuk pergerakan
v Jenis kelamin terpisah
v Respirasi dengan pohon respirasi
v Saluran pencernaan berbentuk panjang dan berliku- liku
v Kelenjar gonat berupa berkas tubulus tunggal atau berpasangan
v Bergerak dengan bantuan kaki buluh dan kontraksi otot
v Tidak memiliki
lengan
Hewan ini tidak berlengan dan anus terdapat pada kutub yang berlawanan dari tubuhnya. Daerah ambulakral dan inter-ambulakral tersusun berselang-seling
di sepanjang tubuhnya. Alur ambulakral tertutup, madreporit terdapat di rongga
tubuhnya. Sebagian kaki ambulakral termodifikasi menjadi tentakel oral. Sistem
respirasinya disebut pohon respirasi, karena sistem tersebut terdiri dari dua
saluran utama yang bercabang pada rongga tubuhnya. Keluar dan masuknya air
melalui anus.
B.
Klas
Crinoidea
Klasifikasi:
Phylum : Echinodermata
Klas : Crinoidea
Ordo : Comatulida
Family : Comasteridae
Genus : Comanthina
Species : Comanthina schlegeli
Ciri-ciri
umum dari kelas ini yaitu sebagai berikut:
v Tubuh bentuk bunga lilia, hidup dilaut dalam dan dangkal
v Tubuh terdiri atas mangkuk, disebut calyx, dan tutup oral atau disebut
tegmen dan struktur bercabang lima atau kelipatannya
v Mekat pada substrat dengan cirri/cirrus
v Mulut di sebelah anus
v Lekuk ambulakral terbuka, ada madreporit, spina, dan pedicellaria
v Lengan-lengan dapat digerakkan, umumnya bercabang-cabang, biasanya
berjumlah lima atau sepuluh atau tanpa spina
v Seks
terpisah, larva disebut doliolaria.
Hewan ini
berbentuk seperti tumbuhan. Crinoidea terdiri dari kelompok yang tubuhnya
bertangkai dan tidak bertangkai. Kelompok yang bertangkai dikenal sebagai lili
laut, sedangkan yang tidak bertangkai dikenal sebagai bintang laut berbulu.
Contoh lili laut adalah Metacrinus rotundus dan untuk bintang
laut berbulu adalah Oxycomanthus benneffit dan Ptilometra
australis. Lili laut menetap di kedalaman 100 m atau lebih. Sedangkan
yang berbulu hidup di daerah pasang surut sampai laut dalam. Kedua kelompok
tersebut memiliki oral yang menghadap ke atas. Lengannya yang berjumlah banyak
mkengelilingi bagian kaliks (dasar tubuh). Pada kaliks terdapat mulut dan
anus.Jumlah lengan kelipatan lima dan mengandung cabang-cabang kecil yang
disebut pinula. Sistem ambulakral tidak memiliki madreporit dan ampula.
Crinoidea adalah pemakan cairan, misalnya zooplankton atau partikel makanan.
2.7 Manfaat atau peran Echinodermata serta
dampak kerugiannya
Echinodermata memiliki beberapa
manfaat bagi kehidupan manusia maupun ekosistem di laut.
Berikut manfaat hewan ini bagi manusia dan ekosistem
laut yaitu:
1. Telur landak laut (Arbacia punctulata) yang banyak dikonsumsi di
jepang
2. Keripik dari timun laut yang banyak dijual di Sidoarjo, Jawa timur
3. Mentimun laut setelah dikeringkan dijadikan bahan sup atau dibuat kerupuk
4. Telur bulu babi dapat dimakan
Adapun kerugian yang ditimbulkan
akibat adanya hewan-hewan Echinodermata yaitu:
1. Dianggap merugikan oleh
pembudidaya tiram mutiara dan kerang laut karena bintang Echinodermata
merupakan predator hewan-hewan budidaya tersebut
2. Bulu babi dan landak laut bisa
sangat merugikan bagi para turis yang ingin menikmati olahraga air, karena duri
bulu babi dan landak laut yang beracun bisa menyebabkan kematian jika tidak
ditangani secara cepat
3. Juga ada
diantara jenis bintang laut yang memakan binatang karang sehingga banyak yang
mati
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan
yang telah diuraikan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Echinodermata diklasifikasikan
dalam lima kelas besar yaitu: Asteroidea (bintang laut), Ophiuroidea (bintang
mengular), Echinoidea (bulu babi), Crinoidea (lili laut) dan Holothuroidea
(timun / teripang laut).
2. Pembahasan yang telah
diuraikan di atas menjelaskan salah satunya terkait dengan karakteristik dan
ciri-ciri umum filum ini, anatomi dan struktur tubuh, morfologi, ekologi,
sistem reproduksi, sistem gerak, sistem syaraf, sistem pencernaan, serta sistem
peredaran darahnya.
3. Filum Echinodermata
memiliki peranan penting bagi kehidupan manusia dan keberlangsungan hidup
ekosistem air laut, serta dapat pula merugikan.
DAFTAR
PUSTAKA
Biologi Gonzaga.http://biologigonz.com/2010/01/asteroidea.html.diakses tanggal
20-12-2013. Pukul
16.00
Fakta
Ilmiah.http://www.faktailmiah.com/echinodermata.html. diaskses
20-12-2013
Francis J. Ryan.1997. Bintang laut dan echinodermata yang lain.
Jakarta: Gramedia
Halid, NA, dan A. Anger. 1984. Lingkungan
Hidup. Jakarta: Sinar Harapan.
Laila, Siti.2007.Biologi sains dalam kehidupan. Surabaya :
Yudhistira.
Sianipar,
Prowel, 2010. Mudah dan Cepat Menghafal Biologi. PUSTAKA BOOK PUBLISHER,
Yogyakarta.
Sudjadi, Bagod. &
Siti Laila.2007. Biologi 1. Penerbit Yudhistira, Jakarta.
Sumiyati Sa’adah.2010.Materi Pokok Zoologi
Invertebrata. Bandung: UIN SGD
Wikipedia.http: //.id.wikipedia.org/wiki/Echinodermata/indeks.php/.
diakses 20-12-13. Pukul 15.00
Winatasasmita, Djumhur.Sukarno.1996.Biologi
1 Untuk SMU Kelas 1. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Demikianlah materi tentang Makalah Echinodermata yang sempat kami berikan. semoga materi yang kami berikan dan jangan lupa juga untuk menyimak materi seputar pelajaran biologi lainnya.
EmoticonEmoticon