Makalah Pemanasan Global (Global Warming) - Jika dalam postingan ini, anda kurang mengerti atau susunanya tidak teratur, anda dapat mendownload versi .doc makalah berikut :
Makalah Pemanasan Global (Global Warming)
BAB I
PENDAHULUAN
Pemanasan Global (Global Warming)
A. Latar Belakang
Fisika merupakan cabang dari
sains(ilmu alam). Sains atau ilmu alam merupakan kumpulan pengetahuan hasil
dari penterjemahan berbagai fenomena alam.Sains sudah menyusun pengetahuan ini secara runtut. Karenanya sains merupakan kumpulan pengetahuan tentang alam yang runtut dan sistematis. Bagian dari kumpulan pengetahuan yang runtut ini lalu dikelompokkan ke dalam cabang ilmu fisika.
Karena fisika merupakan bagian dari ilmu alam atau sains dan fenomena alam
merupakan kejadian yang akan tampak dalam kehidupan sehari-hari, maka fisika
dapat menjelaskan berbagai fenomena dalam kehidupan sehari-hari.
Sains merupakan aktivitas
manusia yang dicirikan oleh adanya proses berpikir yang terjadi di dalam
pikiran siapapun yang terlibat di dalamnya. Pekerjaan para ilmuwan yang
berkaitan dengan akal, menggambarkan keingintahuan manusia dan keinginan mereka
untuk memahami gejala alam. Masing-masing ilmuwan memiliki sikap, keyakinan,
dan nilai-nilai yang memotivasi mereka untuk memecahkan persoalan-persoalan
yang mereka temui di alam. Ilmuwan digerakkan oleh rasa keingintahuan yang
sangat besar, imajinasi, dan pemikiran dalam penyelidikan mereka untuk memahami
dan menjelaskan fenomena-fenomena alam. Pekerjaan mereka termanifestasi dalam
aktivitas kreatif dimana gagasan-gagasan dan penjelasan-penjelasan tentang
fenomena alam dikonstruksi di dalam pikiran.
Siapa saja yang berkeinginan
memahami alam dan menyelidiki hukum-hukumnya harus mempelajari gejala
alam/peristiwa alam dan segala hal yang terlibat di dalamnya. Petunjuk-petunjuk
yang ada pada gejala alam pada kenyataannya telah tertanam di alam itu sendiri.
Sains terbentuk dari proses
penyelidikan yang terus menerus. Hal yang menentukan sesuatu dinamakan sebagai
sains adalah adanya pengamatan empiris. Jika ketajaman perhatian kita pada
fenomena alam ditandai dengan adanya penggunaan proses ilmiah seperti pengamatan,
pengukuran, eksperimen, dan prosedur-prosedur ilmiah lainnya, maka itulah
pengetahuan ilmiah.
Sekarang-sekarang ini banyak muncul berbagai pemberitaan melalui media
massa, baik cetak maupun elektronik tentang peristiwa alam yang sering terjadi.
Peristiwa alam itu terjadi hampir di seluruh wilayah tanah air kita, baik yang
disebabkan oleh ulah manusia ataupun yang bukan disebabkan oleh ulah manusia.
Peristiwa alam tersebut misalnya badai topan, air laut pasang yang menyebabkan
banjir di daerah-daerah yang dekat dengan pantai, curah hujan yang tinggi
hingga menyebabkan banjir, angin puting beliung yang merobohkan rumah-rumah
warga, dan masih benyak peristiwa-peristiwa alam lainnya yang menyebabkan
sebagian besar warga merasa resah. Oleh karena itu, pemerintah menyebutnya
sebagai bencana nasional dan juga merupakan bencana internasional, karena
peristiwa tersebut tidak hanya terjadi di Indonesia melainkan juga terjadi di
mancanegara. Peristiwa-peristiwa alam tersebut diyakini sebagai dampak dari
adanya pemanasan global yang mengakibatkan perubahan iklim dunia.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan beberapa masalah,
antara lain:
1.
Apakah pemanasan global itu?
2.
Apakah fakta-fakta yang disebabkan oleh pemanasan global?
3.
Apakah penyebab dari pemanasan global yang sedang terjadi di permukaan bumi
ini?
4.
Apakah penipisan lapisan ozon ada hubungannya dengan Pemanasan Global atau
perubahan iklim?
5.
Apakah dampak akibat pemanasan global bagi kehidupan di bumi?
6.
Bagaimana cara mengurangi pemanasan global di muka bumi ini?
C.
Tujuan
Makalah Pemanasan Global ini disusun dengan tujuan sebagai berikut :
1.
Menerangkan mengenai pengertian pemanasan global
2.
Memamparkan mengenai fakta-fakta yang disebabkan oleh adanya pemanasan
global
3.
Mengungkap hal-hal yang menyebabkan pemanasan global di muka bumi.
4.
Menerangkan hubungan antara penipisan lapisan ozon dengan Pemanasan Global
atau perubahan iklim?
5.
Mengungkap dampak negatif akibat pemanasan global bagi kehidupn di bumi.
6.
Memaparkan cara-cara untuk mengurangi terjadinya pemanasan global di muka
bumi.
D.
Manfaat
Makalah Pemanasan Global ini bermanfaat teoretis meliputi :
1.
Untuk mengetahui dan memahami apakah pemanasan global itu,
2.
Untuk mengetahui dan mengerti mengenai fakta-fakta yang disebabkan oleh
adanya pemanasan global,
3.
Untuk mengetahui dan memahami penyebab terjadinya pemanasan global,
4.
Untuk mengetahui dan mengerti mengenai hubungan antara penipisan lapisan
ozon dengan Pemanasan Global atau perubahan iklim,
5.
Untuk mengetahui dampak negatif yang ditimbulkan bagi kehidupan di bumi,
serta
6.
Hal-hal apa saja yang harus dilakukan untuk mengurangi terjadinya pemanasan
global di muka bumi.
BAB II
PEMBAHASAN
Pemanasan Global
1.
Pengertian Pemanasan Global
Dalam makalah ini fenomena
yang akan saya bahas adalah mengenai Global
Warming (pemanasan global). Pemanasan global atau Global Warming
adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan
Bumi. Pemanasan global (global
warming) pada dasarnya merupakan fenomena peningkatan temperatur
global dari tahun ke tahun karena terjadinya efek rumah kaca (greenhouse
effect) yang disebabkan oleh meningkatnya emisi gas-gas seperti
karbondioksida (CO2), metana (CH4), dinitrooksida (N2O)
dan CFC sehingga energi matahari terperangkap dalam atmosfer bumi.
Intergovermental Panel on Climate Change (IPCC)
menyimpulkan bahwa sebagian besar peningkatan temperatur rata-rata global sejak
abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas
rumah kaca akibat aktivitas manusia melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar
ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk
semua akademi sains nasional dan negara-negara G8. Akan tetapi, masih terdapat
beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan IPCC tersebut.
Ada beberapa yang masih diragukan oleh para ilmuwan
yakni mengenai jumlah pemanasan yang diperkirakan akan terjadi di masa depan,
dan bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi tersebut akan
bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain. Hingga saat ini masih sering
terjadi perdebatan politik dan publik di dunia mengenai hal-hal yang harus
dilakukan untuk mengurangi aatau membalikkan pemanasan lebih lanjut atau untuk
beradaptasi terhadap konsekuensi-konsekuensi yang ada. Sebagian besar
pemerintah negara-negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi
Protokol Kyoto yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemanasan
global yang berakibat pada perubahan iklim disebabkan oleh aktivitas manusia,
terutama yang berhubungan dengan pengunaan bahan baker fosil (minyak bumi dan
batu bara) serta kegiatan lain yang berhubungan dengan hutan, pertanian, dan
peternakan. Aktivitas manusia dengan kegiatan-kegiatan tersebut secara langsung
maupun tidak langsung menyebabkan perubahan komposisi alami atmosfer, yaitu
meningkatnya jumlah gas rumah kaca secara global.
Di Indonesia sendiri,
tanda-tanda perubahan iklim akibat pemanasan global telah lama terlihat.
Misalnya, sudah beberapa kali ini kita mengalami musim kemarau yang panjang.
Tahun 1982-1983, 1987 dan 1991, kemarau panjang menyebabkan kebakaran hutan
yang luas. Hampir 3,6 juta hektar hutan habis di Kalimatan Timur akibat
kebakaran tahun 1983. Musim kemarau tahun 1991 juga menyebabkan 40.000 hektar
sawah dipusokan dan produksi gabah nasional menurun drastis dari 46,451 juta
ton menjadi 44,127 juta ton pada tahun 1990.
Pada tahun 2006, akibat pemanasan global terlihat
dengan terlambatnnya musim penghujan yang seharusnya sudah turun pada Oktober
2006. Namun hingga Desember 2006 hujan belum juga turun. Keterlambatan itu juga
disertai dengan pendeknya periode hujan, namun intensitasnya tinggi. Akibatnya
banjir melanda Jakarta dan sekitarnya.
Pemanasan Global juga mengakibatkan siklus perkawinan
dan pertumbuhan nyamuk (dari telur menjadi larva dan nyamuk dewasa) akan lebih
singkat, sehingga jumlah populasi akan cepat naik. Mengganasnya penyakit yang
disebabkan oleh nyamuk kemudian seolah menyebabkan jenis penyakit baru.
2.
Fakta yang disebabkan oleh Pemanasan Global
Adapun
fakta adanya global warming ini
yaitu:
1) Mencairnya es di kutub utara dan
selatan
Banyak media yang telah
menyebutkan bahwa es yang berada di kutub mulai mencair. Mencairnya es saat ini
berjalan jauh lebih cepat dari model-model prediksi yang pernah diciptakan oleh
para ilmuwan. Beberapa prediksi awal yang pernah dibuat sebelumnya
memperkirakan bahwa seluruh es di kutub akan lenyap pada tahun 2040 sampai
2100. Menurut salah satu media yang ada di internet menyebutkan bahwa baru-
baru ini sebuah fenomena alam kembali menunjukkan betapa seriusnya kondisi ini.
Pada tanggal 6 Maret 2008, sebuah bongkahan es seluas 414 kilometer persegi
(hampir 1,5 kali luas kota Surabaya) di Antartika runtuh. Menurut peneliti,
bongkahan es berbentuk lempengan yang sangat besar itu mengambang permanen di
sekitar Amerika Selatan, barat daya Semenanjung Antartika. Padahal, diyakini
bongkahan es itu berada di sana sejak 1.500 tahun lalu. Ini lah akibat dari
pemanasan global.
Antartika di Kutub Selatan
adalah daratan benua dengan wilayah pegunungan dan danau berselimut es yang
dikelilingi lautan. Benua ini jauh lebih dingin daripada Artik, sehingga
lapisan es di sana sangat jarang meleleh, bahkan ada lapisan yang tidak pernah
mencair dalam sejarah. Temperatur rata-ratanya minus 49 derajat Celsius, tapi
pernah mencapai hampir minus 90 derajat celsius pada Juli 1983. Tak heran jika
fenomena mencairnya es di benua yang mengandung hampir 90 persen es di seluruh
dunia itu mendapat perhatian serius peneliti.
2) Meningkatnya
level permukaan laut
Mencairnya es di kutub utara
dan kutub selatan berdampak pada naiknya level permukaan air laut. Para ahli
memperkirakan apabila seluruh Greenland mencair. Level permukaan laut akan naik
sampai dengan 7 meter. Sehingga jika ini terjadi maka akan menenggelamkan
daratan yang ada di dunia ini.
3) Adanya Perubahan Iklim
Pemanasan global berimbas pada
semakin ekstrimnya perubahan cuaca dan iklim bumi. Pola curah hujan
berubah-ubah tanpa dapat di prediksi sehingga menyebabkan banjir di satu
tempat, tetapi kekeringan di tempat yang lain. Topan dan badai tropis baru akan
bermunculan dengan kecenderungan semakin lama semakin kuat.
Selain fakta-fakta di atas
global warming juga dapak mengakibatkan penyakit baru seperti adanya HIV AIDS,
SARS, flu burung, flu singapura, flu kuda, dan flu baru H1N1 yang sebelumnya
dikenal sebagai flu babi. Pemanasan global yang berpengaruh pada perubahan
iklim dan cuaca juga menimbulkan dampak meluasnya penyebaran penyakit.
Perubahan suhu tersebut
terjadi di wilayah yang sebelumnya dingin atau subtropis menjadi hangat.
Padahal, suhu hangat itu disukai oleh organisme patogen sehingga menyebar ke
daerah tersebut. Kasus penyebaran penyakit yang disebabkan pemanasan global di
antaranya adalah malaria. Pemanasan global dapat menyebabkan 45%-60% penduduk
dunia terancam malaria.Banyaknya penyakit infeksi baru yang berkembang saat ini
juga diperparah oleh menurunnya daya tahan tubuh manusia. Hal itu salah satunya
disebabkan manusia saat ini menghirup udara yang yang kualitasnya memburuk.
Umpan balik penting lainnya
adalah hilangnya kemampuan memantulkan cahaya (albedo) oleh es. Ketika
temperatur global meningkat, es yang berada di dekat kutub mencair dengan
kecepatan yang terus meningkat. Bersamaan dengan melelehnya es tersebut,
daratan atau air di bawahnya akan terbuka. Baik daratan maupun air memiliki
kemampuan memantulkan cahaya lebih sedikit bila dibandingkan dengan es, dan
akibatnya akan menyerap lebih banyak radiasi Matahari. Hal ini akan menambah
pemanasan dan menimbulkan lebih banyak lagi es yang mencair, menjadi suatu
siklus yang berkelanjutan.
Umpan balik positif akibat
terlepasnya CO2 dan CH4 dari melunaknya tanah beku (permafrost)
adalah mekanisme lainnya yang berkontribusi terhadap pemanasan. Selain itu, es
yang meleleh juga akan melepas CH4 yang juga menimbulkan umpan balik
positif.
Kemampuan lautan untuk
menyerap karbon juga akan berkurang bila ia menghangat, hal ini diakibatkan
oleh menurunya tingkat nutrien pada zona mesopelagic sehingga membatasi
pertumbuhan diatom daripada fitoplankton yang merupakan penyerap karbon yang
rendah
Dari fakta-fakta yang tersebut
diatas diperolehlah konsep-konsep yang menyangkut semua sisi ranah sains. Pada
ranah fisika terjadi konsep pemantulan.dijelaskan sebagai berikut :
Ketika temperatur global
meningkat, es yang berada di dekat kutub mencair dengan kecepatan yang terus
meningkat. Bersamaan dengan melelehnya es tersebut, daratan atau air di
bawahnya akan terbuka. Baik daratan maupun air memiliki kemampuan memantulkan
cahaya lebih sedikit bila dibandingkan dengan es, dan akibatnya akan menyerap
lebih banyak radiasi Matahari. Hal ini akan menambah pemanasan dan menimbulkan
lebih banyak lagi es yang mencair, menjadi suatu siklus yang berkelanjutan.
Pada ranah biologi
terjadinya peluasan peyebaran penyakit, dijelaskan sebagai berikut : Pemanasan
global yang berpengaruh pada perubahan iklim dan cuaca juga menimbulkan dampak
meluasnya penyebaran penyakit. Perubahan suhu tersebut terjadi di wilayah yang
sebelumnya dingin atau subtropis menjadi hangat. Padahal, suhu hangat itu
disukai oleh organisme patogen sehingga menyebar ke daerah tersebut. Kasus penyebaran
penyakit yang disebabkan pemanasan global di antaranya adalah malaria.
Pemanasan global dapat menyebabkan 45%-60% penduduk dunia terancam
malaria.Banyaknya penyakit infeksi baru yang berkembang saat ini juga
diperparah oleh menurunnya daya tahan tubuh manusia. Hal itu salah satunya
disebabkan manusia saat ini menghirup udara yang yang kualitasnya memburuk.
Pada ranah kimia , senyawa
organic dan gas-gas berbahaya turut andil dalam proses terjadinya pemanasan
global. Sebagaimana penjelasan berikut :
Pemanasan global terjadi
sesungguhnya sebagian besar akibat ulah manusia, sebagai contoh adalah karena
adanya efek rumah kaca. yaitu energy yang berasal dari matahari yang
dipantulkan oleh bumi terjebak di dalam atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah
gas rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida, dan metana yang menjadi
perangkap gelombang radiasi ini.Selain gas CO2 , yang dapat
menimbulkan efek rumah kaca adalah sulfur dioksida (SO2 ), nitrogen
monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2 ) serta beberapa senyawa
organik seperti gas metana (CH4 ) dan khloro fluoro karbon (CFC).
Gas-gas tersebut memegang peranan penting dalam meningkatkan efek rumah kaca
Pada fenomena global warming
ini prinsip yang digunakan adalah HUKUM SNELLIUS.
Christiaan Huygens menjelaskan
hukum Snellius dari penurunan prinsip
Huygens tentang sifat cahaya sebagai gelombang. Hukum Snellius dikatakan, berlaku hanya pada medium isotropik atau
"teratur" pada kondisi cahaya monokromatik yang hanya mempunyai frekuensi
tunggal, sehingga bersifat reversible.
Dan teori yang digunakan
adalah teori kinetic gas.
Berdasarkan hasil eksperiman,
diketahui bahwa semua gas dengan komposisi kimia apapun pada suhu tinggi
dan tekanan rendah cenderunga memperlihatkan suatu hubungan sederhana tertentu
di antara sifat-sifat makroskopisnya, yaitu tekanan, volume, dan suhu. Hal ini
mengajukan adanya konsep tentang gas ideal yang memiliki sifat makroskopis yang
sama pada kondisi yang sama. Dari sifat mikroskopis suatu gas, yaitu kelajuan,
energi kinetik, momentum, dan massa setiap partikel penyusunan gas, kita dapat
mendefinisikan gas ideal dengan suatu asumsi (anggapan) tetapi tetap konsisten
(sesuai) dengan definisi makroskopis.
Berdasarkan teori kinetik,
molekul-molekul gas ideal bergerak secara acak mematuhi hukum gerak Newton dan
bertumbukan dengan molekul lain maupun dengan diding bejana tempat gas berada
adalah elastis sempurna. Dengan demikian, kita dapat menganalisis sifat
makroskopis gas (tekanan, volum, dan suhu ) berdasarkan sifat mikroskopis gas(
massa, kelanjutan , momentum, dan energi kinetic).
3.
Penyebab terjadinya Pemanasan Global
Efek rumah kaca dapat divisualisasikan sebagai sebuah
proses. Rumah kaca adalah analogi atas bumi yang dikelilingi oleh gelas kaca,
yakni selimut gas pada atmosfer. Panas matahari yang mausk dengan menembus
gelas kaca tersebut berupa radiasi gelombang pendek. Sebagian diserap oleh bumi
dan sisanya dipantulkan kembali ke angkasa sebagai radiasi gelombang panjang.
Namun panas yang sejarusnya dapat dipantulkan kembali ke angkasa menyentuh
permukaan gelas dan terperangkap di dalam bumi. Layaknya proses dalam rumah kaa
di pertanian dan perkebunan, gelas kaca memang berfungsi sebagai penahan panas
untuk menghangatkan rumah kaca. Masalah timbul ketika aktivitas manusia
menyebabkan konsentrasi selimut gas di atmosfer (gas rumah kaca) sehingga
melebihi konsentrasi yang seharusnya. Dengan demikian panas matahari tidak
dapat dipantulan ke angkasa dan semakin lama semakin meningkat.
Efek rumah kaca terjadi secara alami karena
memungkinkan berlangsungnya kehidupan semua makhluk di bumi. Tanpa adanya gas
rumah kaca, seperti karbodioksida (CO2), metana (CH4), atau dinitro oksida
(N2O), suhu permukaan bumi akan 33 derajt Celcius lebih dingin. Sejak awal
industrialisasi, pada abad ke-17 konsentrasi gas rumah kaca meningkat drastis.
Diperkirakan tahun 1880 temperatur rata-rata bumi meningkat 0,5-0,6 derajat
Celcius akibat emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari aktivitas manusia.
Gas yang termasuk dalam kelompok gas rumah kaca adalah
karbodioksida (CO2), metana (CH4), dinitro oksida (N2O), hidrofluorokarbon
(HFC), perfluorokarbon (PFC), sampai sulfur heksafluorida (SF6 ). Jenis gas
rumah kaca memberikan yang sumbangan terbesar bagi emisi gas rumah kaca adalah
karbondioksida, metana dan dinitro dioksida. Sebagian besar gas tersebut
dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil, (minyak bumi dan batu bara)
disektor energi dan transportasi, penggundulan hutan, dan pertanian.
Emisi karbondioksida dihasilkan dari pembakaran bahan
baker fosil (minyak bumi dan batu bara) pada sektor industri dan transportasi.
Sumber utama penghasil emisi karbondioksida secara global ada dua macam.
Ø
Pembangkit listrik bertenaga batu bara.
Ø
Pembakaran kendaraan bermotor .
Dalam hal ini, penghasil emisi karbondioksida terbesar
adalah Amerika Serikat, Kanada, Jerman, Inggris, dan Jepang. Sedangkan negara
penyumbang emisi gas rumah kaca terbesar adalah Amerika Serikat. Amerika
Serikat merupakan penyumbang 720 ton gas rumh kaca setara karbodioksida.
b. Pembakaran bahan bakar fosil (minyak bumi/batu bara)
c. Penggundulan & kebakaran hutan
d. Pertanian (penggunaan pupuk kimia).
4.
Hubungan antara penipisan lapisan ozon dengan Pemanasan Global atau
perubahan iklim.
Ozon adalah lapisan mantel
bumi, yang berfungsi melindungi bumi beserta isinya dari sinar ultra violet
secara langsung. Bisanya dibayangkan jika tidak ada lagi lapisan ozon yang
melindungi bumi, maka tidak akan ada lagi siklus kehidupan.
Menurut penelitian para
ilmuwan dunia, lapisan ozon telah mengalami penipisan dari tahun ke tahun.
Bahkan katanya saat ini sudah ada lubang ozon di daerah Arizona. Lubang ozon
itu terbentuk karena adanya dampak dari pemanasan global (Global Warming), efek
rumah kaca dan lainnya.
Bila ada lubang ozon berarti
di situlah sinar UV memancarkan sinarnya secara langsung, tanpa adanya
penyaring (lapisan ozon) . Semua makhluk di bumi ini tidak akan mampu
bersentuhan langsung dengan sinar UV tersebut. Cahaya matahari yang kita terima
atau rasakan setiap hari, sudah merupakan hasil penyaringan dari ozon. Sehingga
sudah tidak berbahaya lagi bagi manusia dan makhluk hidup lainnya di muka bumi.
Perubahan iklim yang tidak
menentu akibat dari pemanasab global sudah banyak dirasakan saat ini. Beberapa
daerah di Indonesia telah mengalami cuaca hujan yang sangat rendah sehingga
terjadi krisis air (kekeringan). Sedangkan di daerah lainnya malah curah hujan
yang sangat tinggi sehingga terjadi banjir dan tanah longsor.
Masalah lingkungan dan
kesehatan manusia yang terkait dengan penipisan lapisan ozon sesungguhnya
berbeda dengan resiko yang dihadapi manusia dari akibat Pemanasan Global.
Walaupun begitu, kedua fenomena tersebut saling berhubungan. Beberapa polutan
(zat pemcemar) memberikan kontribusi yang sama terhadap penipisan lapisan ozon
dan pemanasan global. Penipisan lapisan ozon mengakibatkan masuknya lebih
banyak radiasi sinar ultrafiolet (UV) yang berbahaya masuk ke permukaan bumi.
Namun, meningkatnya radiasi sinar UV bukanlah penyebab terjadinya Pemanasan
Global, melainkan kanker kulit, penyakit katarak, menurunnya kekebalan tubuh
manusia dan menurunnya hasil panen.
Penipisan lapisan ozon
terutama disebabkan oleh Chlorofluor Carbon (cfc) saat ini negara- negara
industri sudah tidak memproduksi dan tidak menggunakan CFC lagi. Dan dalam
waktu dekat, CFC akan benar- benar dihapus di seluruh dunia. Sepeti halnya
karbon dioksida, CFC juga menurapakan gas rumah kaca dan berpotensi terhadap
pemanasan global jauh lebih tinngi di banding karbon dioksida sehingga
Dampak akumulasi CFC di
atmosfer mempercepat laju pemanasan global. CFC tetap berada di atmosfer dalam
waktu sangat lama, berabad-abad. Artinya, kontribusi CFC terhadap penipisan
lapisan ozon dan perubahan iklim akan berlangsung dalam waktu sangat lama.
5.
Dampak Terjadinya Pemanasan Global Bagi Kehidupan Makhluk Di Bumi
Efek rumah kaca menyebabkan
terjadinya akumulasi panas (energi) di atmosfer bumi. Dengan adanya akumulasi
yang berlebihan tersebut, iklim global melakukan penyesuaian. Penyesuaian yang
dimaksud adalah dengan meningkatnya temperatur bumi yang emudian disebut dengan
pemansan global. Pemanasan global akan berdampak dengan adanya perubahan iklim global.
Perubahan iklim seperti yang
sedang terjadi pada saat ini berdampak negatif bagi kehidupan makhluk di muka
bumi. Dampaknya antara lain sebagai berikut :
a.
Musnahnya berbagai keanekaragaman hayati.
b.
Meningkatnya cuaca ekstrem yang saat ini tengah dirasakan negara-negara
tropis, misalnya kota-kota di Indonesia yang dulu terkenal sejuk dan dingin
makin hari makin panas. Contohnya kota-kota di Jawa Timur (Malang, Batu,
Kawasan Prigen, Kaki Gunung Semeru), Bogor, Ruteng Nusa Tenggara, adalah daerah
yang dulunya dikenal dingin tetapi sekarang tidak lagi.
c.
Meningkatnya frekuensi dan intensitas hujan badai, angin topan, dan banjir.
d.
Mencairnya es dan gletser di kutub yang menyebabkan naiknya permukaan air
laut.
e.
Meningkatnya jumlah tanah kering yang berpotensi menjadi gurun karena
kekeringan yang berkepanjangan.
f.
Kenaikan permukaan air laut yang menyebabkan banjir. Pada tahun 2100
diperkirakan kenaikan permukaan air laut mencapai 15-95 cm.
g.
Kenaikan suhu air laut menyebabkan terjadinya pemutihan karang (coral
bleaching) dan kerusakan terumbu karang di seluruh dunia.
h.
Meningkatnya frekuensi kebakaran hutan.
i.
Meningkatnya wabah penyakit tropis, seperti malaria ke daerah-daerah baru
karena bertambahnya populasi serangga (nyamuk).
j.
Daerah-daerah tertentu menjadi padat dan sesak karena terjadi arus
pengungsian.
6.
Hal-Hal Yang Harus Dilakukan Untuk Mengurangi Pemanasan Global Di Muka Bumi
Perubahan iklim akibat
pemanasan global (global warming), pemicu utamanya adalah meningkanya emisi
karbon akibat penggunaan energi fosil (bahan baker minyak, batu bara, dan
sejenisnya yang tidak dapat diperbaharui). Penghasil terbesarnya adalah
negara-negara industri seperti Amerika Serikat, Inggris, Rusia, Kanada, Jepang,
China, dll. Ini diakibatkan oleh pola konsumsi dan gaya hidup masyarakat
negara-negara utara yang 10 kali lipat lebih tinggi dari penduduk negara
selatan. Sedangkan untuk negara berkembang meski tidak besar, juga ikut
berkontribusi dalam menyumbangkan emisi gas tersebut. Industri pengasil karbon
terbesar seperti Indonesia adalah perusahaan tambang, sehingga Indonesia
tercatat dalam “Guinnes Book of Record” sebagai negara tercepat dalam kerusakan
hutannya. Makalah Pemanasan Global
Dengan dampak yang
ditimbulkan karena perubahan iklim akibat pemanasan global, maka kita sebagai
penduduk dunia harus segera bertindak untuk mengurangi pemanasan global seperti
yang sedang terjadi pada saat ini, dan diprediksikan akan terus berlangsung.
Hal yang dibutuhkan adalah dengan mengadakan REVOLUSI GAYA HIDUP, yakni dengan
mengurangi penggunaan energi baik listri, bahan baker, air yang memang menjadi
sumber utama makin berkurangnya sumber kehidupan.
Selain itu perlunya
melahirkan konsensus yang membawa komitmen dari semua negara untuk menegakkan
keadilan iklim. Seperti yang telah dilakukan oleh ustralia yang mempunyai
instrument keadilan iklim dengan membentuk pengadilan iklim. Dimana sebuah
instrument yang mengacu pada isi Protokol Kyoto yang menekankan kewajiban pada
negara-negara Utara untuk membayar dari hasil pembuangan emisi karbon untuk
perbaikan mutu lingkungan hidup bagi negara-negara Selatan.
Hal lain yang harus
dilakukan adalah dengan memulai untuk menggunakan energi bahan baker alternatif
yang tidak hanya dari bahan energi fosil, misalnya untuk kebutuhan memasak.
Menggunakan energi biogas (gas dari kotoran ternak) seperti yang dilakukan
komunitas merah putih di Kota batu. Desenralisasi energi dan melepas
ketergantungan pada sentralisasi energi yang pada akhirnya dapat menaikkan
harganya.
Sedangakan untuk para
pengambil kebijakan harus mengeluarkan policy yang jelas orientasinya untuk
mengurangi pemanasan global. Misalnya dengan menetapkan jeda tebang hutan di
seluruh Indonesia agar tidak mengalami kepunahan dan wilayah kita makin panas.
Menghentikan pertambangan mineral dan batubara seperti di Papua, Kalimantan,
Sulawesi. Selanjunya kebijakan peogressive dengan mempraktekkan secara nyata
jeda tebang dan kedauatan energi harus dilakukan jika kita tidak mau menjadi
kontributor utama pemanasan global.
Melakukan penanaman pohon
kembali sebagai salah satu cara yang bisa memperbaiki paru-paru dunia. Selain
itu meminimalkan dalam penggunaan kertas, karena semakin banyak kertas yang
dgunakan maka semakin banyak pula pohon yang ditebang.
Hal-hal tersebut dilakukan
demi keberlanjutan kehidupan sosial yang tanpa kita sadari telah dirusak oleh
adanya pemanasan global akibat ulak manusia sendiri. Oleh karena itu, sebagai
manusia hal yang terpenting adalah kita mulai dari diri sendiri untuk mencintai
lingkungan hidup dengan melakukan hal-hal yang positif.
Yang harus kita lakukan
diantararanya yaitu :
A. Hemat energi dengan cara :
1. Pilih lampu dan alat elektronik hemat energi.
2. Buat jadwal/batas waktu penggunaan listrik.
3. Gunakan tangga ketimbang lift.
4. Gunakan sepeda untuk perjalanan jarak dekat.
Reduce Water!
B.
Hemat air
1. Tutup keran air dengan rapat. Saat cuci piring, buka tutup keran hanya saat membilas cucian (begitu juga saat sikat gigi)
2. Hemat air untuk mandi (pilih shower daripada bathtub!)
3. Pilih satu gelas untuk tempat minum Anda setiap hari
4. Cucilah barang di bak cuci piring/ember yang sudah terisi air daripada di keran yang mengalir.
5. Gunakan air hujan untuk menyirami kebun/taman.
C. Reduce Waste!
1. Hemat kertas dengan menggunakan kedua sisinya.
2. Daur ulang sampah rumah tangga menjadi kompos.
3. Buatlah komunitas hijau untuk menciptakan karya dari produk daur ulang
4. Setiap mengadakan sebuah kegiatan, selalu bentuk pasukan kebersihan untuk menjaga lingkungan.
5. Saat berbelanja, pilih produk dengan kemasan minimal untuk mengurangi sampah.
6. Bawalah tas belanja sendiri agar meminimalkan penggunaan kantong plastik.
Menurut data yang diberikan
oleh Program Iklim dan Energi WWF-Indonesia:
1. Memilih teknologi terbaru yang membutuhkan energi sedikit namun tetap nyaman. Atau, ganti lampu hemat listrik. Menggunakan energi dengan bijaksana akan mengurangi kebocoran energi yang tidak perlu.
2. Lebih sedikit gunakan kendaraan dalam perjalanan singkat atau dekat. Jalan kaki, kayuh sepeda, naik mobil beramai-ramai, dan kendaraan umum, selain akan menghemat pengeluaran transport kamu, tentu saja mengurangi karbon dioksida.
3. Periksa kesehatan ban mobilmu. Menjaga “kesehatan” ban mobilmu secara teratur mengurangi 10 kg karbon dioksida di atmosfer.
4. Daur ulang seirng-sering. Anda bisa menghemat 1200 kg karbon dioksida per tahun HANYA dengan mendaur ulang setengah sampah kertas Anda sehari.
5. Butuh air hangat untuk mandi, air panas untuk minum kopi dan teh, atau mencuci pakaian? Gunakan secukupnya dan kamu mengurangi 420 kg karbon dioksida pertahun.
6. Hindari membeli produk dengan bungkus berlapis-lapis. Setiap kamu mengurangi 10% sampah saja, kamu sudah mengurangi 600 kg karbon dioksida.
7. Tanam pohon. Satu pohon bisa menghisap 1 ton karbon dioksida sepanjang hidupnya.
Matikan alat elektronik! TV, DVD, VCD, MP3, stereo, komputer, games, ketika kamu tidak sedang menggunakannya. Kamu menghemat ribuan kg karbon dioksida per tahun. Tidak perlu dipindah ke posisi stand-by atau memasang timer karena listrik tetap mengalir. Padamkan sama sekali.
BAB III
PENUTUP
Pemanasan Global
KESIMPULAN :
Pemanasan global adalah peningkatan suhu rata-rata
atmosfir, laut dan daratan bumi. Penyebab terbesar pemanasan global adalah efek
gas-gas rumah kaca akibat aktifitas manusia melalui efek rumah kaca. Pemanasan
global sangat berdampak negatif bagi alam semesta ini, seperti naiknya
permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim,
perubahan jumlah dan pola presipitasi, berpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya
gletser, punahnya berbagai jenis hewan dan munculnya berbagai penyakit.
Pemanasan global hanya dapat dikendalikan dengan cara
mengatasi efek yang ditimbulkan sambil melakukan langkah-langkah pencegahan,
diantaranya: menghilangkan karbondioksida di atmosfir dengan cara menanam dan
memelihara pepohonan lebih banyak lagi dan mengurangi produksi gas rumah kaca.
SARAN :
1.
Untuk menyelamatkan bumi kita, menjadikannya tempat hidup yang lebih baik
kita harus
2.
Matikan oven Anda beberapa menit sebelum waktunya. Jika tetap dibiarkan
tertutup, maka panas tersebut tidak akan hilang.
3. Turunkan suhu AC Anda. Hindari penggunaan suhu maksimal. Gunakan AC pada
tingkatan sampai kita merasa cukup nyaman saja. Dan cegah kebocoran dari
ruangan ber-AC Anda. Jangan biarkan ada celah yang terbuka jika Anda sedang
menggunakan AC Anda karena hal tersebut akan membuat AC bekerja lebih keras
untuk mendinginkan ruangan Anda. Pada akhirnya hal ini akan menghemat tagihan
listrik Anda. Gunakan timer untuk menghindari lupa mematikan AC. Gunakanlah
timer sesuai dengan kebiasaan Anda. Misalnya jam kantor
Demikianlah materi tentang Makalah Pemanasan Global (Global Warming) yang sempat kami berikan. semoga materi yang kami berikan dan jangan lupa juga untuk menyimak materi seputar Makalah Manajemen Strategi yang telah kami posting sebelumnya. Semoga dapat membantu menambah wawasan anda semikian dan terimah kasih.
Anda dapat mendownload Makalah diatas dalam Bentuk Document Word (.doc) melalui link berikut.
EmoticonEmoticon