Makalah Renang - Jika dalam postingan ini, anda kurang mengerti atau susunanya tidak teratur, anda dapat mendownload versi .doc makalah berikut :
Makalah Renang
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan Puji serta Syukur
kehadirat Allah S. W. T. akhirnya Saya dapat menyelesaikan Tugas Makalah Pendidikan Jasmani dan Kesehatan guna memenuhi
tugas dari Guru Mata Pelajaran. Berbagai kesulitan telah dialami, baik dalam pencarian materi
maupun dalam menyusun makalah ini.
Dalam penyususnan makalah ini saya
telah berusaha semaksimal mungkin , tetapi Saya berkeyakinan ini tidak akan mencakup
kepada semua hal-hal yang termasuk kedalam Materi Renang. Hal ini di sebabkan
karena terbatasnya kemampuan penyusun.
Pun mengakui betapa telah
mengusahakan sedemikian rupa, bahwa di dalam tugas makalah ini sudah pasti
masih banyak kekurangan dan kesalahan, karena Saya menyadari masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh Karena itu, keritik dan saran yang bersifat membangun sangat
kami nantikan.
Kepada semua pihak yang ikut
membantu baik secara langsung maupun tidak langsung, Saya ucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya. Semoga makalah ini bisa menjadi motivasi siswa-siswi
semua.
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR ............................................................................. i
DAFTAR
ISI ............................................................................................. ii
BAB
I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 1
C. Tujuan ......................................................................................... 1
BAB
II PEMBAHASAN
A. Sejarah Renang ........................................................................... 2
B. Resiko ......................................................................................... 2
C. Perlengkapan .............................................................................. 3
D. Manfaat renang Bagi
Kesehatan ................................................ 3
E. Lapangan .................................................................................... 5
F. Peraturan Perlombaan Dalam
Renang ........................................ 6
G. Nomor Perlombaan ..................................................................... 7
H. Prestasi Renang Indonesia
dalam Kejuaraan
Dunia Internasional .................................................................... 8
I. Induk Organisasi ........................................................................ 9
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................. 10
B. Saran – saran ............................................................................... 10
DAFTAR
PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Berenang adalah gerakan sewaktu bergerak di air. Berenang
biasanya dilakukan tanpa perlengkapan buatan. Kegiatan ini dapat dimanfaatkan
untuk rekreasi dan olahraga. Berenang dipakai sewaktu bergerak dari satu tempat
ke tempat lainnya di air, mencari ikan, mandi, atau melakukan olahraga air.
Berenang untuk keperluan rekreasi dan kompetisi
dilakukan di kolam renang. Manusia juga berenang di sungai, danau, dan laut
sebagai bentuk rekreasi. Olahraga renang membuat tubuh sehat karena hampir
semua otot tubuh dipakai sewaktu berenang.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah :
1. Bagaimana Sejarah Renang ?
2. Apa yang perlu di peresiapkan dalam olah raga renang ?
3. Bagaimanakah peraturan olah raga renang ?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah
meliputi beberapa hal diantaranya :
1. Memenuhi Salah satu tugas mata pelajaran Orkes
Penjaskes
2. Mengetahui Seluk beluk, sejarah teknik serta
perkembangan Olah raga Renang.
3. Semoga bermanfaat bagi para pembacanya sebagai
tambahan pengetahuan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Sejarah Renang
Manusia sudah dapat berenang sejak zaman prasejarah,
bukti tertua mengenai berenang adalah lukisan-lukisan tentang perenang dari Zaman
Batu telah ditemukan di "gua perenang" yang berdekatan dengan Wadi
Sora di Gilf Kebir, Mesir barat daya. Catatan tertua mengenai berenang berasal
dari 2000 SM. Beberapa di antara dokumen tertua yang menyebut tentang berenang
adalah Epos Gilgamesh, Iliad, Odyssey, dan Alkitab (Kitab Yehezkiel 47:5, Kisah
Para Rasul 27:42, Kitab Yesaya 25:11), serta Beowulf dan hikayat-hikayat lain.[1]
Pada 1538, Nikolaus Wynmann seorang profesor bahasa dari Jerman menulis buku
mengenai renang yang pertama, Perenang atau Dialog mengenai Seni Berenang (Der
Schwimmer oder ein Zwiegespräch über die Schwimmkunst).
Perlombaan renang di Eropa dimulai sekitar tahun 1800
setelah dibangunnya kolam-kolam renang. Saat itu, sebagian besar peserta
berenang dengan gaya dada. Pada 1873, John Arthur Trudgen memperkenalkan gaya
rangkak depan atau disebut gaya trudgen dalam perlombaan renang di dunia Barat.
Trudgen menirunya dari teknik renang gaya bebas suku Indian di Amerika Selatan.
Renang merupakan salah satu cabang olahraga dalam Olimpiade Athena 1896. Pada
tahun 1900, gaya punggung dimasukkan sebagai nomor baru renang Olimpiade.
Persatuan renang dunia, Federation Internationale de Natation (FINA) dibentuk
pada 1908. Gaya kupu-kupu yang pada awalnya merupakan salah satu variasi gaya
dada diterima sebagai suatu gaya tersendiri pada tahun 195.
B.
Resiko
Terdapat berbagai risiko saat manusia berada di air,
baik sengaja maupun tidak sengaja. Kecelakaan di air dapat menyebabkan cedera
hingga kematian akibat tenggelam. Oleh karena itu, sebelum memasuki air,
perenang harus mencari tahu kedalaman kolam renang, sungai, atau laut yang
ingin direnangi.
Berenang di sungai atau di laut bisa sangat berbahaya
bila terdapat arus deras atau ombak besar secara tiba-tiba. Orang yang sedang
dalam pengaruh alkohol dan obat-obatan dilarang untuk berenang.
Kaca mata renang dapat mencegah mata orang yang
memakainya dari iritasi. Berenang di air kotor akan menyebabkan penyakit kulit
dan iritasi mata. Di kolam renang, bakteri penyebab penyakit dikendalikan
dengan pemberian kaporit. Pergantian air yang teratur akan meningkatkan
kualitas air kolam yang sehat.
C.
Perlengkapan
Berenang secara alami tidak membutuhkan perlengkapan
atau pakaian khusus. Manusia dapat berenang tanpa perlengkapan apapun dalam
kondisi apapun. Berenang yang ditujukan untuk rekreasi dan olahraga terkadang
membutuhkan pakaian dan perlengkapan khusus untuk membantu memudahkan bergerak
di air.
Pakaian yang digunakan untuk berenang dirancang untuk
memudahkan manusia bergerak di air. Pakaian renang biasanya terbuat dari bahan karet
yang mengikuti bentuk tubuh untuk menghindari masuknya udara ke dalam pakaian. Pakaian
renang juga dirancang untuk mempercepat pergerakan manusia di air, rancangan
seperti ini ditujukan bagi kegiatan berenang untuk kompetisi.
Selain pakaian yang dirancang khusus, dalam berenang
terkadang membutuhkan perlengkapan khusus seperti kaca mata renang, ban renang,
penutup telinga dan hidung, penutup kepala. Secara umum perlengkapan renang
tersebut ditujukan untuk memudahkan berenang dan menghindari risiko yang timbul
akibat berenang.
D.
Manfaat renang Bagi Kesehatan
Berenang adalah salah satu jenis olahraga yang mampu
meningkatkan kesehatan seseorang yang jg merupakan olahraga tanpa gaya
gravitasi bumi (non weight barring). Berenang terbilang minim risiko cedera
fisik karena saat berenang seluruh berat badan ditahan oleh air atau mengapung.
Selain itu berenang merupakan olahraga yang paling dianjurkan bagi mereka yang
kelebihan berat badan (obesitas), ibu hamil dan penderita gangguan persendian
tulang atau arthritis. Berenang memiliki banyak manfaat yang dapat dirasakan apabila
kita melakukannya secara benar dan rutin, manfaat tersebut antara lain :
1. Membentuk otot
Saat
berenang, kita menggerakkan hampir keseluruhan otot-otot pada tubuh, mulai dari
kepala, leher, anggota gerak atas, dada, perut, punggung, pinggang, anggota gerak
bawah, dan telapak kaki. Saat bergerak di dalam air, tubuh mengeluarkan energi
lebih besar karena harus ‘melawan’ massa air yang mampu menguatkan dan
melenturkan otot-otot tubuh.
2. Meningkatkan kemampuan
fungsi jantung dan paru-paru
Gerakan
mendorong dan menendang air dengan anggota tubuh terutama tangan dan kaki,
dapat memacu aliran darah ke jantung, pembuluh darah, dan paru-paru. Artinya,
berenang dapat dikategorikan sebagai latihan aerobik dalam air.
3. Menambah tinggi badan
Berenang
secara baik dan benar akan membuat tubuh tumbuh lebih tinggi (bagi yang masih
dalam pertumbuhan tentunya).
4. Melatih pernafasan
Sangat
dianjurkan bagi orang yg terkena penyakit asma untuk berenang karena sistem
crdiovaskular dan pernafasan dapat menjadi kuat. Penapasan kita menjadi lebih
sehat, lancar, dan bisa pernafasan menjadi lebih panjang.
5. Membakar kalori lebih banyak
Saat berenang,
Tubuh
akan terasa lebih berat bergerak di dalam air. Otomatis energi yang dibutuhkan
pun menjadi lebih tinggi, sehingga dapat secara efektif membakar sekitar 24%
kalori tubuh.
6. Self safety
Dengan
berenang kita tidak perlu khawatir apabila suatu saat mengalami hal-hal yang
tidak diinginkan khususnya yang berhubungan dengan air (jatuh ke laut dll).
7. Menghilangkan stres.
Secara
psikologis, berenang juga dapat membuat hati dan pikiran lebih relaks. Gerakan
berenang yang dilakukan dengan santai dan perlahan, mampu meningkatkan hormon
endorfin dalam otak. Suasana hati jadi sejuk, pikiran lebih adem, badan pun
bebas gerah.
E.
Lapangan
a. Kolam renang
Panjang kolam renang lintasan panjang adalah 50 m
sementara lintasan pendek adalah 25 m. Dalam spesifikasi Federasi Renang
Internasional untuk kolam ukuran Olimpiade ditetapkan panjang kolam 50 m dan
lebar kolam 25 m.
Kedalaman kolam minimum 1,35 meter, dimulai dari 1,0 m
pertama lintasan hingga paling sedikit 6,0 m dihitung dari dinding kolam yang
dilengkapi balok start.
Kedalaman
minimum di bagian lainnya adalah 1,0 m.
b.
Lintasan
Lebar lintasan paling sedikit 2,5 m dengan jarak
paling sedikit 0,2 m di luar lintasan pertama dan lintasan terakhir.[2]
Masing-masing lintasan dipisahkan dengan tali lintasan yang sama panjang dengan
panjang lintasan.
Tali lintasan terdiri dari rangkaian pelampung
berukuran kecil pada seutas tali yang panjangnya sama dengan panjang lintasan.
Pelampung pada tali lintasan dapat berputar-putar bila terkena gelombang air.
Tali lintasan dibedakan menurut warna: hijau untuk lintasan 1 dan 8, biru untuk
lintasan 2, 3, 6, dan 7, dan kuning untuk lintasan 4 dan 5.
Perenang diletakkan di lintasan berdasarkan catatan
waktu dalam babak penyisihan (heat). Di kolam berlintasan ganjil, perenang
tercepat diunggulkan di lintasan paling tengah. Di kolam 8 lintasan, perenang
tercepat ditempatkan di lintasan 4 (di lintasan 3 untuk kolam 6 lintasan).
Perenang-perenang dengan catatan waktu di bawahnya secara berurutan menempati
lintasan 5, 3, 6, 2, 7, 1, dan 8.
c.
Pengukur waktu
Dalam perlombaan internasional atau perlombaan yang
penting, papan sentuh pengukur waktu otomatis dipasang di kedua sisi dinding
kolam. Tebal papan sentuh ini hanya 1 cm.
Perenang mencatatkan waktunya di papan sentuh sewaktu
pembalikan dan finis. Papan sentuh pengukur waktu produksi Omega mulai dipakai
di Pan-American Games 1967 di Winnipeg, Kanada.
d.
Balok Start
Di setiap balok start terdapat pengeras suara untuk
menyuarakan tembakan pistol start dan sensor pengukur waktu yang memulai
catatan waktu ketika perenang meloncat dari balok start.
Tinggi balok start antara 0,5 m hingga 0,75 dari
permukaan air. Ukuran balok start adalah 0,5 x 0,5 m, dan di atasnya dilapisi
bahan antilicin. Kemiringan balok start tidak melebihi 10°.
F.
Peraturan Perlombaan Dalam Renang
Pada nomor renang gaya kupu-kupu, gaya dada, dan gaya
bebas, perenang melakukan posisi start di atas balok start. Badan dibungkukkan
ke arah air dengan lutut sedikit ditekuk.
Pada nomor gaya punggung, posisi start dilakukan di
dalam air dengan badan menghadap ke dinding kolam. Kedua tangan memegang
pegangan besi pada balok start, sementara kaki bertumpu di dinding kolam, dan
kedua lutut ditekuk di antara kedua lengan. Posisi start gaya punggung juga
dipakai oleh perenang pertama dalam gaya ganti estafet.
Wasit start memanggil para perenang dengan tiupan peluit
panjang untuk naik ke atas balok start (bersiap di dalam air untuk gaya
punggung dan gaya ganti estafet). Perenang berada dalam posisi start setelah
aba-aba Siap (Take your marks dalam bahasa Inggris) diteriakkan oleh wasit
start. Start dinyatakan tidak sah bila perenang meloncat dari balok start
sebelum ada aba-aba. Hingga tembakan pistol start dimulai, tubuh perenang harus
dalam keadaan diam.
G.
Nomor Perlombaan
Perlombaan renang terdiri dari nomor-nomor perlombaan
menurut jarak tempuh, jenis kelamin, dan empat gaya renang (gaya bebas, gaya
kupu-kupu, gaya punggung, dan gaya dada). Nomor-nomor renang putra dan putri
yang diperlombakan dalam Olimpiade:
v Gaya bebas: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m (putri),
1500 m (putra)
v Gaya kupu-kupu: 100 m, 200 m
v Gaya punggung: 100 m, 200 m
v Gaya dada: 100 m, 200 m.
v Gaya ganti perorangan: 200 m dan 400 m
v Gaya ganti estafet: 4 x 100 m
v Gaya bebas estafet: 4 x 100 m, 4 x 200 m
v Marathon 10 km.
Federasi Renang Internasional mengakui rekor dunia
putra/putri untuk nomor-nomor renang:
v Gaya bebas: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m, 1500 m
v Gaya punggung: 50 m, 100 m, 200 m
v Gaya dada: 50 m, 100 m, 200 m
v Gaya kupu-kupu: 50 m, 100 m, 200 m
v Gaya ganti perorangan: 100 m (hanya lintasan pendek),
200 m, 400 m
v Gaya bebas estafet: 4×100 m, 4×200 m
v Gaya ganti estafet: 4×100 m.
Pada nomor gaya ganti perorangan, seorang perenang
memakai keempat gaya secara bergantian untuk satu putaran, dengan urutan: gaya
kupu-kupu, gaya punggung, gaya dada, dan gaya bebas. Pada nomor renang gaya
ganti perorangan 100 m, perlombaan diadakan di kolam renang lintasan pendek 25
m. Pada nomor 4 x 100 m gaya ganti estafet, satu regu diwakili empat orang
perenang yang masing-masing berenang 100 m. Perenang pertama memulai dengan
renang gaya punggung, dilanjutkan perenang gaya dada, perenang gaya kupu-kupu,
dan diakhiri oleh perenang gaya bebas.
H.
Prestasi Renang Indonesia dalam Kejuaraan Dunia
Internasional
Prestasi peneran Indonesia baik di tingkat Nasional
maupung di tingkat Internasional sangat kurang. Menurut pengamat olahraga
nasional mengenai penyebab menurunnya prestasi renang, wartawan tabloid
olahraga “Bola”, Ignatius Sunito dan para pengamat olah raga lainnya
mengatakan kalau masalah dana adalah penyebab utamanya. Terbatasnya dana
membuat PRSI kesulitan untuk melaksanakan kompetisi renang tingkat nasional seperti
dulu lagi, kurangnya rasa nasionalisme pemain, kurangnya manajemen dalam
Official, kurangnya disiplin .(http://www.indomedia.com.au). Atlet renang
Indonesia pernah mencapai prestasi yang membawa nama bangsa harum di dunia
Internasional. Pada tahun 1977 sampai tahun 2003, renang Indonesia mampu
mengharumkan nama bangsa, baik itu di tingkat Asean maupun Asia. Setelah itu,
tidak ada satupun medali dan juga prestasi yang diperoleh dari olahraga air
ini.
Sebenarnya ada banyak atlet renang Indonesia yang
sudah berpengalaman di ajang pertadingan nasional, provinsi, maupun
kabupaten. Seperti : Glenn Victor, Priadi Fauzi, Guntur Pratama Putra, dan
Nicko yang berhasil meraih medali emas dengan catatan waktu 3 menit 47 detik.
Pada Kejuaraan Renang Hongkong Open, Indonesia meraih tiga medali emas
dan dua perak. Medali emas selain dari nomor 4 x 100 meter gaya ganti juga dari
GlennVictor untuk nomor 50 meter gaya kupu, dan Siman Sudartawan untuk nomor 50
meter gaya punggung. Medali perak diraih oleh Guntur Pratama Putra nomor 59
meter gaya kupu dan Glenn Victor untuk nomor 100 meter gaya punggung.
Tim renang Indonesia kembali akan mengikuti kejuaraan
dunia di Singapura pada pertengahan Oktober 2010, sebelum tampil pada pesta
olahraga multievent antarnegara Asia di China mendatang.
Pada Asian Games mendatang, Indonesia menargetkan dua
medali perunggu, yaitu dari nomor 4 x 100 meter gaya ganti dan 50 meter gaya
dada atas nama Indra Gunawan.
I.
Induk Organisasi
Federasi
Renang Internasional (Fédération Internationale de Natation,
disingkat FINA) adalah induk
organisasi internasional olahraga renang. Organisasi ini diakui oleh Komite
Olimpiade Internasional (IOC).[1] Selain renang, FINA juga merupakan
induk organisasi internasional polo air, selam, renang indah, dan renang
perairan terbuka. Markas besar FINA berada di Lausanne, Swiss. Induk organisasi
olahraga renang, renang perairan terbuka, selam, polo air, dan renang indah di
setiap negara dan teritori berhak menjadi anggota FINA. Untuk Indonesia adalah
Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI )
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, maka penulis dapat
menyimpulkan sebagai berikut :
1. Indonesia adalah Negara Kepulauan dimana daerah
perairan lebih luas daripada daratan. Oleh sebab itu sudah seharunya
banyak muncul atlet renang yang lahir untuk mendapat prestasi di kancah
internasional.
2. Untuk meningkatkan prestasi atlet renang Indonesia
maka yang perlu diupayakan adalah : meningkatkan manajemen di official,
membangkitkan rasa nasionalisme, meningkatkan disiplin, dan mengadakan
sosialisasi / motifasi di tingkat sekolah bahwa Indonesia memiliki peluang
dalam merah prestasi di kancah internasional.
3. Olahraga renang sangat bermanfaat untuk meningkatkan
kesehatan tubuh.
B. Saran – saran
1. Dalam meraih prestasi, hal yang utama yang perlu
diperhatikan adalah disiplin
2. Keberhasilan dicapai bukan hanya dengan bekerja di
kantoran atau perusahaan tetapi juga mampu kita capai di dunia olah raga
termasuk renang.
DAFTAR
PUSTAKA
http://wahw33d.blogspot.com/2010/04/manfaat-olahraga-
renang.html#ixzz109sdIj6m
http://www.indonesiaindonesia.com/f/88742-%5Bsejarah%5D-olahraga-renang/
Arsip PB PRSI dan http://www.indoswim.org/
http://www.indomedia.com.au/innerpage.php?page=seputar&ArticleID=794
http://www.google.com
Demikianlah materi tentang Makalah Renang yang sempat kami berikan. semoga materi yang kami berikan dan jangan lupa juga untuk menyimak materi seputar Makalah Ketahanan Nasional yang telah kami posting sebelumnya. Semoga dapat membantu menambah wawasan anda semikian dan terimah kasih.
Anda dapat mendownload Makalah diatas dalam Bentuk Document Word (.doc) melalui link berikut.
EmoticonEmoticon