Dalam tulisan kali ini saya akan membahas tentang makalah tenis meja. Makalah ini tentu sangat cocok bagi teman-teman yang sedang mencari tugas khususnya berkaitan dengan pelajaran olahraga. Berikut contoh makalahnya.
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan Syukur saya Ucapkan Kepada Tuhan Yang Maha Esa. Bahwasanya saya telah dapat membuat Makalah Tentang Tenis Meja walaupun banyak sekali hambatan dan kesulitan yang saya hadapi dalam menyusun makalah ini, dan mungkin makalah ini masih terdapat kekurangan dan belum bisa dikatakan sempurna dikarenakan keterbatasan kemampuan saya.
Oleh karena itu
saya sangat mengharapkan ktitik dan saran yang bersifat membangun dari semua
pihak terutama dari Bapak/Ibu Guru supaya saya dapat lebih baik lagi dalam
menyusun sebuah makalah di kemudian hari, dan semoga makalah ini berguna bagi
siapa saja terutama bagi teman-teman yang hobi atau ingin lebih tahu lebih
banyak tentang olahraga Tenis Meja.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A.
Sejarah Tenis Meja
B.
Kejuaraan Yang Pernah di Ikuti
Indonesia
BAB II TEHNIK DAN
PERATURAN TENIS MEJA
A.
Tehnik Tenis Meja
B.
Peraturan Tenis Meja
C.
Peraturan
Pertandingan Tenis Meja AAUI CUP
BAB III LAPANGAN TENIS MEJA
A.
Ukuran Meja Tenis Meja
B.
Tiang Net dan Jaring Net
BAB IV KESIMPULAN DAN
SARAN
A.
Kesimpulan
B.
Saran
BAB V PENUTUP
BAB VI DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Sejarah Tenis Meja
Asal muasal tenis meja belum pernah ada sumber yang tepat,
walaupun itu olahraga yang relatif muda, lebih muda dari tennis lapangan dan
tidak jauh lebih tua dari bola basket. Paling awal dikenal dalam bentuk
olahraga, dipanggil tenis indoor, telah dimainkan pada awal tahun 1880-an oleh
para tentara Inggris di India dan Afrika Selatan, menggunakan papan dari kotak
cerutu sebagai paddles dan gabus bulat dari botol anggur sebagai bola, dengan
deretan buku menetapkan atas di bagian tengah meja untuk membentuk jarring atau
net. Versi lain dikembangkan di Inggris pada 1890, berbagai cara yang dikenal
sebagai " whiff whaff " dan "gossima," dan Parker Brothers
mulai manufaktur yang tenis indoor kit yang menyertakan portable bersih yang
dapat diset up pada meja, bola kecil yang ditutup dengan kasa , dan miniatur
paddles. James Gibb, adalah orang Inggris yang berkunjung ke Amerika Serikat
pada 1900, membawa beberapa seluloida bola berongga dan mulai bermain dengan
tenis indoor teman-teman, menggunakan bola baru. Gibb ternyata datang dengan
nama "pingpong," mengacu pada suara benturan paddle dgn bola di atas
meja. Namun, produsen alat-alat olahraga Inggris, John Jacques, mendaftarkan
nama "Ping Pong" sebagai nama dagang 1901 dan dijual di Amerika hak
Parker Brothers, yang datang di bawah nama itu. EC Goode, kebangsaan Inggris
lainnya pada 1902 melapisi kayu dengan paddle karet, yang membuat dia bisa
memberikan efek spin pada bola.
Asosiasi Ping Pong didirikan di Inggris tahun
itu, namun hanya berumur kurang dari tiga tahun, terutama karena Parker
Brothers' membuat peralatan dgn harga yang mahal. Walaupun demikian, olah raga
ini dengan pasti menyebar di Inggris dan Eropa, terutama dengan peralatan
dipasarkan oleh produsen lain dengan menggunakan nama generik tenis meja.
Asosiasi Tenis Meja Baru didirikan di Inggris pada 1921, diikuti oleh pendirian
Fédération Internationale de Tennis de Table (International Federation Tenis
Meja) pada 1926 oleh pertemuan Inggris, Swedia, Hungaria, India, Denmark,
Jerman, Cekoslovakia, Austria, dan Wales di Berlin.Turnamen kejuaraan dunia
pertama diadakan di London pada tahun 1927. Hingga perang Dunia II, Hungaria
mendominasi dunia tennis meja. Dua Hungarian pemain top papan atas awal periode
adalah Maria Mednyanszky, yang memenangkan tujuh kali women world championship,
dan Viktor Barna, lima
kali world champion.. Dua organisasi saingan, the US Amateur Table Tennis
Association and the National Table Tennis Tiga kelompok digabung dalam 1935
menjadi the US Table Tennis Association, yang telah diubah namanya USA Table
Tennis pada tahun 1994. Eropa Tengah mendominasi terus untuk waktu yang lama
setelah Perang Dunia II, tetapi pemain Asia
mengambil alih olahraga yang dimulai pada 1953. Salah satu faktor di Asia banyak bermunculan bintang tennis meja adalah
pengenalan dari karet yang menggunakan sponge oleh pemain Jepang, Horoi Satoh
pada tahun1952. Tenis meja menjadi olahraga resmi di Olimpiade 1988, dengan
katagori single dan doubles untuk pria dan wanita.
Sejarah Tenis Meja Indonesia
Permainan tenis meja di Indonesia baru dikenal pada tahun
1930. Pada masa itu hanya dilakukan di balai-balai pertemuan orang-orang
Belanda sebagi suatu permainan rekreasi.Hanya golongan tertentu saja dari
golongan pribumi yang boleh ikut latihan, antara lain keluarga pamong yang
menjadi anggota dari balai pertemuan tersebut.Sebelum perang dunia ke II pecah,
tepatnya tahun 1939, tokoh-tokoh pertenismejaan mendirikan PPPSI (Persatuan
Ping Pong Seluruh Indonesia).Pada tahun 1958 dalam kongresnya di Surakarta
PPPSI mengalami perubahan nama menjadi PTMSI (Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia).
Tahun 1960 PTMSI elah menjadi anggota federasi tenis meja
Asia, yaitu TTFA (Table Tennis Federation of Asia).Perkembangan tenis meja di
Indonesia sejak berdirinya PPPSI hingga sekarang bisa dikatakan cukup pesati.
Hal ini dapat dilihat dari banyaknya perkumpulan-perkumpulan tenis meja yang
berdiri, serta banyaknya pertandingan tenis meja yang dilakukan, misalnya dalam
arena : PORDA, PON, POMDA, POSENI di tingkat SD, SLTP, SLTA serta
pertandingan-pertandingan yang diselenggarakan oleh perkumpulan-perkumpulan
tenis meja, instansi pemerintah atau swasta atau karang taruna dll.Indonesia
selalu di undang dalam kejuaraan-kejuaraan dunia resmi setelah Indonesia
terdaftar sebagai anggota ITTF pada tahun 1961.Selain kegiatan-kegiatan
pertandingan tersebut, hal lain yang patut dicatat dalam perkembangan
pertenismejaan nasional adalah berdirinya Silatama (Sirkuit Laga Tenis Meja
Utama) yang dimulai pada awal tahun 1983, yang diiselenggarakan setiap 3 bulan
sekali serta Silataruna yang kegiatannya dimulai sejak 1986 setiap 6 bulan
sekali.
B. Kejuaraan Yang Pernah Diikuti Indonesia
Negara-negara Asia sebagai peserta di dalam
kejuaraan dunia tersebut memutuskan untuk membentuk federasi tenis meja asia yang dalam bahasa inggris lebih dikenal dangan The
Table Tennis Federation of Asia. Federasi ini telah menyelenggarakan dangan
sukses 10 kejuaraan Asia , yaitu :
Ke 1 di Singapura tahun 1952.
Ke 2 di Tokyo tahun 1953.
Ke 3 di Singapura tahun 1954.
Ke 4 di Manila tahun 1957.
Ke 5 di Bombay tahun 1960.
Ke 6 di Manila tahun 1963.
Ke 7 di Seoul tahun 1964.
Ke 8 di Singapura tahun 1967.
Ke 9 di Jakarta tahun 1969.
Ke 10 di Nagoya tahun 1970.
Beberapa negara Asia kemudian merasa kurang puas dengan
TTFA, karena ternyata belum menghimpun seluruh kekuatan di Asia, sebagaimana
termaksud di dalam anggaran dasar TTFA.Pada bulan Maret 1972, perwakilan dari
asosiasi tenis meja Cina, DPR Korea, dan Jepang bertemu khusus untuk mengambil
inisiatif mengadakan pertemuan pendahuluan di Beijing, Cina. Pada bulan Mei
tahun itu juga pertemuan pendahuluan dilakukan dan dihadiri oleh delegasi dari
16 negara yaitu masing-masing : Camboja, Cina, DPR Korea, Iran, Irak, Jepang,
Kuwait, Lebanon, Malasyia, Nepal, Pakistan, Palestina, Singapura, Srilangka,
Siria, dan Vietnam. Sejalan dengan keinginan keras dari para delegasi, maka
pertemuan pendahuluan di ubah statusnya menjadi pertemuan pembukaan untuk
membentuk Asian Table Tennis Union (ATTU) pada tanggal 7 Mei 1972.
Kejuaraan Asian masa ke pengurusan ATTU ke I dan kongres
ATTU ke I di selenggarakan di Beijing pada bulan September 1972.
Enam kongres ATTU dan kejuaraan Asia
telah diselenggarakan dengan sukses di :
Kejuaraan Tenis Meja di Indonesia
Para pemain
unggulan asal lima
negara telah memastikan ikut ambil bagian dalam Kejuaraan Tenis Meja
Internasional Solo Open, 16-19 Pebruari 2006 di GOR Bhinneka Solo.
Mempertanding kelas pemula, kadet, yunior, senior dan kelas veteran usia 50
tahun keatas. Pemain Indonesia
yang telah mendaftarkan diantaranya Hadi Yudho, pemegang juara tiga kali
berturut-turut Silatama. Mengenai lima negara yang
sudah mendaftar, memastikan mengirimkan pemain terbaiknya, hanya saja belum
disertai nama-nama pemainnya, begitu juga dari klub-klub kenamaan yang ada di
tanah air, katanya dan menambahkan kelima negara itu adalah China, Korea,
Singapura, Thailand, Malaysia dan Indonesia sendiri sebagai tuan rumah.
BAB II
TEHNIK DAN PERATURAN TENIS MEJA
A. Tehnik Tenis Meja
Sepuluh Perintah Tennis Meja
1. Gaya bermain apa saja yang Anda inginkan. Jangan biarkan orang lain mendikte
bagaimana anda harus bermain, tetapi dengarkan nasihat untuk memperbaikinya. Gaya anda bisa menjadi
perpanjangan dari kepribadian Anda. Semakin banyak memiliki gaya permainan, semakin kaya akan variasi,
bawa sesuatu ke permainan. Jadilah diri sendiri.
2. Bermain dengan peralatan apapun
yang anda inginkan, tetapi seharusnya tidak membatasi pilihan taktis anda atau
pilihan lainnya. Gunakan peralatan yang anda bisa dan harus bisa dgn cara
memainkan peralatan lainnya. Eksperimentasi adalah kunci.
3. Mengembangkan taktik-taktik dari
counter, serve, poin, pertandingan, peralatan lawan, gaya dari lawan, perilaku lawan, taktik
lawan, apapun. Berpikirlah sebelum, selama dan setelah bermain. Be smart.
4. Menghormati orang lain.Adalah
cara untuk menjadi dihormati. Jangan menggunakan taktik untuk kecewa, ketakutan
atau mengganggu lawan, disetiap point. bermainlah jika seseorang meminta anda
untuk bermain. Cobalah untuk bersenang-senang dan biarkan orang lain yang
memiliki rasa senang juga. Memberikan nasihat dan membantu pemain lain. dan
memberikan respect. Be a Gentle
5. Belajar untuk menang dan belajar
untuk kalah, biasakan diri anda menerima kesalahan dan keterbatasan dan
kekurangan tehnik anda, jangan mengeluh ketika anda kalah. Anda kalah karena
anda tidak menerima kekalahan tersebut. Be modest..!!
6. Tidak ada keberuntungan, coba
tempatkan bola anda persis jatuh didepan net atau diujung2 meja..maka anda akan
terbiasa dengan pukulan2 itu…begitu pula dengan lawan anda, jika pukulan mereka
menyentuh net atau ditepi meja..coba lah untuk tetap focus mengembalikan bola
dari mereka…tetap focus..!!
7. Meningkatkan
gaya dan teknik. Memperbaiki kelemahan anda lebih mudah daripada meningkatkan
kekuatan Anda, dan ingat bahwa lawan yang pintar akan melihat pada tiap2
kelemahan. Pertama memutuskan untuk melatih
apa, mengapa dan bagaimana Anda akan melakukannya, kemudian latihlah. Belajar
untuk rally.
8. Aturan dan peralatan akan
berubah, sehingga gaya
tertentu atau peralatan dapat diistimewakan. Jika anda bisa berubah kapan saja,
anda juga dapat menerima perubahan dan mereka yang bermain di beberapa
kekurangan, seperti Gaya
yang kurang disukai, atau bahkan dirugikan oleh peraturan yakinlah masih bisa
menang. Hanya diperlukan usaha yang lebih keras. Jangan pernah merajuk..!!!.
9. Tidak ada peralatan yang tidak
adil. Tidak ada gaya
yang buruk dengan olahraga. Tidak ada pemain yang inferior atau superior dengan
cara apapun, dan tentu saja anda tidak berhak untuk menghakimi seseorang.
Tinggalkan semua olahraga jika Anda berpikir berbeda dari ini. Don't be a
fuckin 'nazi.
10. Satu-satunya hukum yg harus
dihormati adalah peraturan ( the rules of the game ). Hal ini berarti bahwa satu-satunya
cara menunjukkan permainan seharusnya mainkan. Bacalah, patuhi semua peraturan,
dan lalu tegakkan. Cobalah untuk memanfaatkan aturan untuk keuntungan Anda. But
be legal.
Berikut
langkah-langkah Dasar menuju keberhasilan Bermain Tenis Meja :
1. Menentukan Peralatan Tenis Meja
2. Lakukanlah Pemanahasan dan Pelemasan
3. Cara Memegang Bet dan Mengontrtol Bet
4. Posisi Siap Pukulan Porhand dan Backhand
5. Penepatan Kaki (bagaimana cara bergerak)
6. Permainan Spin
7. Dasar Pukulan (Chooping, pushing ; backspin, Bloking,
Looping,Lobbing)
8. Servis dan kemudian ketingkatan selanjutnya
9. Tipe Permainan, Taktik Bermain dan Strategi
Peralatan
Tenis Meja
Saya hanya
membahas peralatan bet dan yang digunakan untuk permainan dengan Tipe
Shakehands Grip, pilih lah Bet dengan mempertimbangkan cara memegang, tipe
permainan, harga dan yang terasa enak dipakai. Sering pemula berpikir
menggunakan Bet yang dapat memukul bola dengan cepat kelihatan Keren dan Hebat.
Pendapat ini adalah Salah. Bet dengan bahan tertentu memiliki kecepatan yang
tinggi memang keren namun sangat sulit untuk di Kontrol terlebih bagi pemain
pemula. Pilih lah yang sedang speed and control nya dan biasanya bet standar
ittf tertera ukuran kecepatan dan control dan pilih lah sebagaimana diatas
tadi.
Pemanasan dan
Pelemasan
Sebegitu
pentingkah pemanasan dalam Permainan tennis meja..? jawabnya tentu sangat
penting dan menentukan pada tingkatan tertentu. Pemanasan dilakukan agar dapat
bermain dengan baik dan otot tida terasa sakit. Anda tidak akan bermain dengan
baik bila otot masih dingin dan rapat. Ada 4 Bagian penting dalam pemanasan
yang harus dilakukan :
1. Pemasan Otot
Dengan berlari
kecil atau dengan berjalan cepat agar darah mengalir ke dalam otot. Ini dapat
menyiapkan otot untuk aktivitas dan memanaskannya agar otot siap untuk
dilemaskan.
2. Pelemasan
Sekarang otot
sudah anda sudah agak panas, maka lemaskanlah otot yang akan paling sering
digunakan. Lakukan pelemasan dengan perlahan-lahan dan santai. Tahanlah setiap
bagian yang dilemaskan selama 6 hingga 8 detik. Untuk menghindari kecelakaan
pada otot, jangan melompat lompat saat pelemasan dan jangan lemaskan otot yang
masih dingin.
3. Pemanasan dengan Gerakan Permainan
Lakukan gerakan
rutin yang sama dengan setiap pukulan yang akan anda gunakan. Sekarang anda
telah siap untuk bermain.
4. Pendinginan
Setelah selesai
berimain otot anda dalam keadaan panas dan fleksibel. Ini adalah saat yang
tepat untuk melemaskan dan meingkatkan fleksibelitas otot anda.
Cara Memegang
Bet dan Mengontrtol Bet
Ketiaka cara
memegang Bet anda tidak sempurna akan membuat pukulan anda tidak sempurnna
pula. Contohnya anda bisa melakukan pukulan forhand yang sempurna dengan cara
memegang bet yang tidak sempurna, tapi karena gerakan tubuh anda tidak akan
mampu melakukan pukulan backhand dengan sempurna. Cara memegang yang buruk akan
mengatasi perkembangan dan permainan anda. Lihat gambar cara pegangan yang
sempurna :
Gambar 1: Cara
pegang yang sempurna.
Gambar 2:
Kesalahan yang sering terjadi akibat pegang Bet yang tidak sempurna.
B. Peraturan Tenis Meja
Peraturan atau
aturan di dalam olah raga Tenis Meja
- Meja
Permukaan atas
meja yang secara umum diistilahkan sebagai ” Playing surface” harus berbentuk
segi empat dengan ukuran panjang 2,74 meter dan lebar 15,25 meter. Permukaan
ini harus terletak horisontal pada ketinggian 760 mm di atas lantai.Permukaan
atas meja dapat terbuat dari material apapun juga, asalkan kemungkinan pantulan
bola setinggi 220 sampai 250 mm dengan menggunakan bola standar (sebaiknya yang
jenis medium) dan dijatuhkan dari ketinggian 305 mm dari atas permukaan
meja.Permukaan meja ini harus berwarna gelap, kalau mungkin hijau tua.
Permukaan meja ini tidak boleh berkilat dan dibatasi dengan garis putih sebesar
20 mm di semua sisinya.
1.
Garis putih yang membatasi lebar permukaan meja
sepanjang 1,525 meter akan diberi nama ” batas akhir” (endlines)
2.
Garis putih yang membatasi panjang permukaan meja
sepanjang 2,74 meter akan diberi nama ” batas sisi” ( side lines).
Bagi permainan
ganda, permukaan meja ini akan dibagi menjadi dua bagian dengan garis putih
selebar 3 mm. Garis tengah ini pararel dengan batas sisi dan akan diberi nama ”
batas tengah” ( centre line). Batas tengah yang sudah digambarkan secara
permanen ini tak perlu dihapus apabila meja hendak dipakai untuk permainan
tunggal.
- Net
a.
Permukaan meja akan dibagi menjadi dua sisi dengan
ukuran yang sama dengan perantaraan sebuah ” jaring” (net) yang pararel dengan
batas akhir meja tersebut.
b.
Net ini akan ditegangkan oleh tali yang diikat pada
kedua belah sisi pada sebuah tiang penyangga setinggi 152,5 mm, sedangkan batas
sisi dari kedua tiang penyangga harus berjarak 152,5 mm dari batas sisi
permukaan meja.
c. Panjang
net itu, beserta perpanjangnya di sisi kanan dan kiri harus berukuran : panjang
1.83 m sedangkan seluruh panjang tersebut, terhitung dari ujung atas net, harus
berjarak 152,2 mm di atas permukaan meja.
- Bola
a.
Bola harus berbentuk bulat, dengan diameter minimum
37,2 mm dan maksimum 28.2 mm.
b.
Berat bola minimum harus 240 gram dan maksimum 2.54
gram.
c.
Bola ini harus terbuat dari selulosa atau plastik
lainnya yang sejenis dan harus berwarna putih atau king tanpa ada efek berkilat
( harus suram).
- Bet atau raket
a.
Ukuran raket bebas, demikian juga bentuk dan beratnya.
b.
Blade” ( bagian raket yang bundar, dengan maka kita
memukul bola) harus terbuat dari kayu seluruhnya, rata tebalnya , datar dan
kaku.
c.
Bagian permukaan dari setiap sisi black tersebut,
dipakai ataupun tidak dipakai untuk memukul bola, harus berwarna gelap suram
setiap pinggiran atas hiasan dipinggir blade tidak berwarna putih atau
berrefleksi.
C. Peraturan Pertandingan Tenis Meja AAUI CUP (TGL 23 – 24 Agustus
2008)
1.
Pertandingan tenis meja dibagi 2 katagori yaitu single
dan double, tanpa menbedakan jenis kelamin peserta
2.
Setiap Perusahaan asuransi hanya boleh mengirimkan 1
pemain tenis meja single dan 1 pasang pemain tenis meja Double
3.
Peserta tenis meja dapat mengikuti pertandingan single
dan double
- Peserta olahraga tenis meja adalah karyawan/karyawati
dari perusahaan asuransi umum anggota AAUI dengan menunjukkan bukti
Identitas Karyawan atau Surat Keterangan tertulis dari HRD.
- Peserta olahraga tenis meja diharuskan membawa
perlengkapan olahraganya masing-masing (seperti bats, pakaian olahraga,
sepatu)
- Panitia menyediakan 03 (tiga) buah meja tenis, bola
dan snack box khusus untuk peserta pertandingan
- Panitia akan menyediakan Piala Tetap & Hadiah
berupa uang pembinaan untuk Juara 1, 2, 3 single dan Juara 1,2, 3 double
- Pertandingan akan dilakukan di Bross Futsal Blok M Lt
01 pada Hari/tgl. Sabtu 23 Jam 09.00 – 18.00, WIB (untuk pertandingan
single) dan Minggu 24 Agustus 2008 Jam 09.00 – 18.00, WIB untuk double
- Panitia akan menentukan jadwal pertandingan dengan
mengundinya pada saat tehnical meeting tgl 20 Agustus 2008, dan apabila peserta
pertandingan atau yang mewakilinya tidak datang, maka panitia berhak untuk
mewakilinya untuk mengambil undiannya.
- Peserta wajib melakukan register ulang pada saat hari
”H” pertandingan dengan menunjukkan bukti identitas karyawan dan atau
menyerahkan surat keterangan dari perusahaan masing-masing yang menyatakan
bahwa peserta adalah benar karyawan/karyawati dari perusahaan tersebut
- System pertandingan menggunakan system gugur
- Selama turnament berlangsung tidak diperbolehkan
dilakukan pergantian pemain
- Peserta wajib hadir paling lambat 15 menit sebelum
pertandingan dimulai.
- Apabila peserta belum hadir pada saat pertandingan
akan dimulai, maka panitia akan memanggil peserta dengan maksimal 03
(tiga) x panggilan dengan toleransi waktu 05 menit, apabila melewati batas
waktu tersebut maka peserta akan dinyatakan gugur (WO)
- Peraturan tehnis pertandingan tenis meja :
Single
a.
Pertandingan menggunakan hitungan 11 point dengan dua
kali service bergantian
b.
Game finish/menang 03 set
c.
Service bola dilambungkan
d.
Service menyentuh net diulang tanpa batas
e.
Service bola tidak mengenai bats maka point buat lawan
f.
Bats menyentuh meja dinyatakan boleh/tidak dis
g.
Disaat bola berjalan tidak boleh bersuara
h.
Disaat bola berjalan tangan memegang meja dinyatakan
point buat lawan
i.
Bola menyentuh pinggir/samping meja dinyatakan masuk
j.
Apabila bola basah maka service diulang
k.
Disaat bola berjalan bola mengenai jari tangan yang
memegang bat dinyatakan sah/boleh
Double
a.
Sama dengan peraturan singe diatas
b.
Service dikotak sebelah kanan kearah sebelah kanan
lawan dan jika masuk kesebelah kiri lawan point buat lawan
- Setiap selesai perandingan peserta wajib menandatangi
formulir hasil pertandingan yang disediakan oleh panitia
- Setiap peserta wajib mematuhi Tata Tertib pertandingan & Aturan yang berlaku.
BAB III
LAPANGAN TENIS MEJA
A. Ukuran Meja
Tenis Meja
·
Panjang = 274 cm
·
Lebar = 152,5 cm
·
Tebal garis sisi = 2 cm
·
Tinggi meja dari lantai lapangan = 76 cm
·
Luas = 4,1785 meter persegi
B. Tiang Net dan
Jaring Net
·
Panjang Net = 183 cm
·
Lebar / Tinggi Net = 15,25 cm
·
Jarak Meja Ke Tiang = 15,25 cm
·
Luas Net = 0,279075 meter persegi
Di pinggir dan
di tengah meja diberi garis. Umumnya warna dasar meja tenis meja adalah warna
hijau dan untuk garis adalah putih. Tenis Meja = Table Tennis (internasional).
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas bahwa olahraga Tenis Meja di
tingkat Nasional telah melakukan fungsinya. Namun demikian agar olahraga Tenis Meja ini arif dan bijaksana, maka perlu ada
peningkatan sistem penyelenggaraan yaitu selain memberikan layanan dalam bentuk
ekstra kulikuler juga memberikan layanan dalam pertandingan. Hal ini
merupakan bentuk kepedulian Nasional untuk ikut menyehatkan kehidupan
bangsa melalui olahraga basket yang tepat, cepat, akurat dan relatif dapat
dijangkau oleh kebutuhan masyarakat dan diharapkan mampu menciptakan atlit
basket professional khususnya pada cabang olahraga Tenis Meja yang dapat mengharumkan nama bangsa Indonesia.
B. Saran
Supaya pertumbuhan dan perkembangan olahraga Tenis Meja berjalan dengan normal, maka sebagai
olahragawan, harus memotivasi dan merangsang masyarakat umum ( masyarakat/siswa
) dalam pertumbuhan dan perkembangan untuk mencintai olahraga supaya
keingintahuan tentang dunia olahraga bertambah. Supaya generasi yang akan
datang lebih optimal dalam bidang olahraga sehingga dalam era globalisasi ini
bangsa kita tidak tertinggal perkembangannya dalam berbagai bidang terutama
dalam bidang olahraga.
BAB IV
PENUTUP
PENUTUP
Segala sesuatu tidak akan menjadi kenyataan sebelum kita mengalami sendiri, demikian juga kreasi dan inovasi hanya akan menjadi Tulisan tidak bermakna diatas kertas sebelum direalisasikan didunia nyata, marilah kita bangun indonesia yang sehat dengan olahraga salah satunya dalam bidang olahraga basket ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Agus, Mahendra (2006). Teori Belajar Motorik. FPOK UPI. Modul
Pembelajaran Prodi PJKR. Tidak diterbitkan
Giriwijoyo, Santosa. (1991) Ilmu Faal Olahraga. Bandung : Ikip
Bandung.
Giriwijoyo, Santosa. (2003). Olahraga dan Kesehatan. Bandung :
FPOK – UPI.
Giriwijoyo, Santosa. (2004). Ilmu Faal Olahraga. Bandung : FPOK
– UPI.
Harrison & Balkemore, 1989. Instructional Strategis, second
edition WM. C.Brown Publisher All Rights
Harsono. (1988). Coaching dan Aspek-Aspek Pskologis dalam Coaching.
Jakarta: CV. Tambak Kusuma
Hurlock. E. B. (1980). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga
Kusmaedi, Nurlan. (2002). Pembelajaran Hidup Sehat Terpadu Berbasis
Masyarakat. Bandung : FPOK - UPI
Kusmaedi, Nurlan (2002) Olahraga rekreasi dan olahraga tradisional. Bandung
:FPOK UPI
Kusmaedi, Nurlan (2005). Teori-Teori Perkembangan. FPOK UPI.
Modul Pembelajaran Prodi PJKR. Tidak diterbitkan
Demikianlah materi tentang Makalah Tenis Meja yang sempat kami berikan. semoga materi yang kami berikan dan jangan lupa juga untuk menyimak materi seputar Makalah Atletik yang telah kami posting sebelumnya. Semoga dapat membantu menambah wawasan anda semikian dan terimah kasih.
Anda dapat mendownload Makalah diatas dalam Bentuk Document Word (.doc) melalui link berikut.
EmoticonEmoticon