Makalah Pengolahan Limbah - Jika dalam postingan ini, anda kurang mengerti atau susunanya tidak teratur, anda dapat mendownload versi .doc makalah berikut :
Makalah Pengolahan Limbah
ABSTRAKSI
Limbah adalah buangan yang
dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah
tangga). Dimana masyarakat bermukim, disanalah berbagai jenis limbah akan
dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus (black water), dan ada air buangan dari
berbagai aktivitas domestik lainnya (grey water).
Limbah padat lebih dikenal sebagai sampah, yang seringkali
tidak dikehendaki kehadirannya karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila
ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia Senyawa organik
dan Senyawa anorganik. Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran
limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan
manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Tingkat bahaya
keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan karakteristik
limbah.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Limbah merupakan benda yang
tidak diperlukan dan dibuang, limbah pada umumnya mengandung bahan pencemar
dengan konsentrasi bervariasi. Bila dikembalikan ke alam dalam jumlah besar,
limbah ini akan terakumulasi di alam sehingga mengganggu keseimbangan ekosistem
Alam.
Penumpukan limbah di alam
menyebabkan ketidak seimbangan ekosistem tidak dikelolah dengan baik.
Pengelolahan limbah ini merupakan upaya merencanakan melaksanakan, memantau,
dan mengevaluasi pendaya gunaan limbah, serta pengendalian dampak yang
ditimbulkannya.
Upaya pengelolahan limbah tidak
mudah dan memerlukan pengetahuan tentang limbah unsur-unsur yang terkandung
serta penanganan limbah agar tidak mencemari lingkungan selain itu perlu
keterampilan mengelolah limbah menjadi ekonomis dan mengurang jumlah limbah
yang terbuang ke alam.
Di indonesia, masalah pengelolaan
limbah yang berasal dari hasil eksploitasi sumber daya alam mineral maupun
industri pertambangan belum dilaksanakan secara tanggung jawab. Adapun
bukti-bukti dari pengelolaan limbah yang tidak bertanggung jawab dapat kita
lihat terutama didaerah pertambangan di Sumatra, Kalimantan dan Papua.
Kerusakan lingkungan yang diakibatkan dari ekploitasi sumber daya mineral oleh
perusahaan pertambangan telah membuat banyak wilayah tercemar oleh limbah bahan
galian yang tidak diperlukan serta limbah yang berasal dari proses ekstraksi
mineral yang menggunakan bahan-bahan kimia berbahaya. Penambangan Batu Bara di
Kalimatan Timur oleh beberapa perusahaan bentuk lahan di wilayah tersebut
menjadi kolam-kolam air dan merusak struktur tanah serta sistem hidrologi air
tanah. Penambangan bijih tembaga di Freeprot, Papua telah mengakibatkan
kerusakan lingkungan di sekitar wilayah tambang serta pencemaran di hulu-hulu
sungai oleh limbah yang berasal dari bahan galian yang tidak terpakai.
Penambangan timah di pulau Bangka telah meninggalkan banyak kolam-kolam hasil
dari penggalian lahan, sedangkan biaya remediasi lingkungan untuk pemulihan
lokasi-lokasi yang telah tercemar khususnya di wilayah pertambangan akan sangat
mahal.
Permasalahan pengelolaan limbah
dan kerusakan lingkungan juga terjadi dalam ekspliotasi sumber daya hutan yang
dilakukan oleh perusahaan-perusahaan pemegang hak pengusahaan hutan (HTP)
maupun industri bubur kertas. Kerusakan dan degradasi lingkungan yang terjadi
akibat eksploitasi sumber daya hutan yang pengawasannya terlalu lemah telah
mengakibatkan banyak hutan tropis di Indonesia telah rusak dan hal ini
berdampak pula pada kerusakan Sistem Hidrologi Air Tanah, Struktur Tanah,
Ekosistem dan Kerusakan Fauna dan Flora
Makalah ini akan membahas tentang
pengelolahan limbah dengan tata cara yang baik dan benar. Diharapkan dengan
dilaksanakan pembelajaran ini dapat dikembangkan manajemen limbah, khususnya
limbah Padat, Cair, Gas, serta berbahaya dan beracun.
B. Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
Cara Menanggulangi Limbah Padat?
2. Apa
saja Masalah Lingkungan yang disebabkan oleh Limbah Padat?
3. Masalah
Apa saja yang di Timbulkan oleh Limbah Padat?
C. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin di capai
dari pengolahan limbah padat adalah agar terciptanya lingkungan yang sehat dan
limbah yang di olah dapat berdaya guna kembali dan memilikinilai yang ekonomis.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Limbah Padat dan Sanitasi Lingkungan
Masalah
limbah,terutama limbah padat dewasa ini telah menjadi persoalan tersendiri
seiring dengan meningkatnya kebutuhan hidup manusia.peningkatan produksi limbah
baik yang berasal dari sektor pertambangan. Pertanian maupun perkotaan (rumah
tangga) harus dikelola ekstra hati-hati sehingga tidak menimbulkan dampak
lingkungan.berkaitan dengan hal tersebut diatas maka tantangan yang dihadapi
dengan meningkatnya kebutuhan sumberdaya yang tinggi dan kebutuhan untuk
memproteksi lingkungan dari konsekuensi eksploitasi sumberdaya serta kebutuhan
untuk konservasi merupakan hal yang harus dilakukan sehingga dapat tercapai
suatu kondisi yang seimbang dan berkelanjutan didalam pengelolaan suberdaya
alam.
Limbah padat yang
dihasilkan oleh kegiatan industri rumah tangga di perkotaan dan limbah
pertanian saat ini menjadi masalah yang serius dan harus ditangani oleh
pemerintah kota maupun oleh masyarakat itu sendiri.masalah penanganan limbah
padat (sampah) di perkotaan telah membuat dinas kebersihan kota semakin
kewalahan didalam menangani dan mengelola sampah.sebagai industri dapat kita
kaji permasalahan sampah yang ditangani oleh dinas kebersihan dki jaya.apabila
diasumsikan bahwa rata-ratasampah yang dihasilkan per jiwa/hari sebanyak
2,5 kg, maka dengan jumlah penduduk jakarta yang mencapai 12 juta jiwa,maka
dalam satu haridan sebanyak 900.000 ton setiap bulannya.dengan jumlah volume.
Sampah yang sangat
besar ini tentunya akan menimbulkan problem tersendiri bagi dinas kebersihan di
dalam pengelolaannya,baik dalam pengambilan dan pengumpulan sampah dari setiap
lokasi pembuangan yang tersebar di seluruh wilayah dki jaya serta masalah dalam
pembuangan dan pengolahan dilokasi tempat pembuangan akhir (TPA).
B.
Metoe Pengolahan
Ada beberapa metode
dalam proses pngolahan limbah padat yaitu dengan dengan memakai metode
landfills (pengurukan), recycling (daur-ulang), composting (pengomposan),
incineration (penempatan bahan limbah), dan marine di sposal (membuang ke dalam
laut). Di amerika serikat hampir 90% proses pengelolahan limbah padat dilakukan
dengan menggunakan metode landfills. Jenis yang umum dipakai dalam pengolahan
limbah padat adalah dengan pengukuran secara open dump. Pada metode open dump
limbah ditumpuk sedikit demi sedikit untuk mengendalikan polusi atau estetika.
Limbah ditempatkan sedemikian rupa sehingga tidak tersentuh atau dengan cara di
bakar. Jenis pengolahan limbah secara open dump dapat menjadi sumbe rpolusi
kesehatan.bencana dan degradasi lingkungan.oleh karena itu harus ditinggalkan
dan metodeyang lebih baik serta menjadi acuan adalah metode sanitary landfill.
Sanitari
landfills.adalah suatu metode pengolahan dan penempatan bahan limbah diatas
tanah dengan cara mengemasnya menjadi bagian-bagian kecil yang kemudian ditutup
dengan suatu lapisan tanah penutup setiap hari.pemadatan dan penutupan lapisan
tanah dilakukan dengan menggunakan bulldozer atau alat-alat berat. Limbah padat
ditempatkan pada tempat yang telah disediakan kemudian dipadatkan atau dibakar
agar supaya volume limbahnya menjadi kecil sehingga lokasi pembuangan limbah
bisa berumur lebih panjang. Keuntungan metode ini adalah bekas lokasi tempat
pengolahan limbah yang telah ditutup dapat dijadikan sebagai lapangan
golf.berikut adalah jenis kategori limbah padat berdasarkan hasil dari
j.cornelius dan L.A. Burch (1968):
I.
Perkotaan :
ü Limbah
yang berasal dari rumah tangga.
ü Limbah
yang berasal dari areal bisnis dan perdagangan.
ü Limbah
yang berasal dari areal khusus.
II. Industri
:
ü Limbah
yang berasal dari pertambangan dan pemprosesan mineral
ü Limbah
yang berasaldari manufaktur
ü Limbah
yang berasal dari cannery
ü Limbah
yang berasal dari industry petrokimia dan pengilangan minyak bumi
ü Limbah
yang berasal dari pemprosesan makanan (pengemasan daging,buah-buah,dan
sebagainya).
III. Pertanian
:
ü Limbah
yang berasal dari peternakan
ü Limbah
tanaman buah-buahan dan kacang-kacangan
ü Limbah
yang berasal dari hasil panen tanaman
1.
Metode pengolahan : sanitari landfills melibatkan
pekerjaan pemisahan (spreading), kompaksi (compacting), dan menutup/menimbun
lubang (covering the fill). Ada 2 metode yang umum dipakai yaitu : area
sanitariy landfill dan trench sanitary landfill. Pada metode Area sanitary
landfill. Limbah padat ditempatkan diatas bahan dan bulldozer berfungsi
meratakan dan memadatkan limbah tersebut kemudian limbah ditutupi dengan satu
lapisan tanah yang kemudian dipadatkan. Di tempat-tempat yang morfologinya
berbentuk lembah metode ini dilakukan dengan cara tanah penutup diambil dari
sekitar lerengnya.
Pada metode trench sanitariy landfill,suatu paritan
dibuat diatas permukaan tanah dan limbah padat ditempatkan di dalamnya.limbah
padat diratakan menjadi lapisan-lapisan tipis, kemudian dipadatkan dan ditutup
dengan tanah yang berasal dari hasil galian.metode trench sanitary landfill
lebih baik dibandingkan dengan metode area sanitary landfill, terlebih-lebih
bila muka air tanah berada jauh dari permukaan tanah.
2.
Potensi pencemaran : sanitary landfills dapat
menakibatkan polusi baik yang berupa solid pollution,dan visual pollution :
·
Solid pollution, adalah polusi yang terjadi sebagai
akibat dari material limbah padat yang tersingkap secara luas sebagai
akibatdari tiupan angin yang sangat kencang atau karena terkikis oleh hujan
badai dan terjadinya endapan debris yang diendapkan dekat dengan muka air
tanah.
·
Liquid pollution, polusi yang terjadi akibat air hujan
yang masuk kedalam material limbah padat dan mengalami pencampuran bahan-bahan
yang berasal dari limbah ke dalambadan air yang kemudian dibawa ke dalam air
bawah tanah atau air permukaan.air yang tercampur oleh material limbah padat
disebut leaching.
·
Gas pollution merupakan hasil pembentukan gas yang
berasal dari limbah padat dan gas carbon dioksida yang berpindah kea rah bagian
bawah meyebabkan polusi air tanah.
·
Biological pollution penyakit yang dibawa oleh hewan
insektisidakarena pengelolaan TPA yang tidak sempurna.
·
Visual pollution terjadi terutama pada pengolahan limbah
dengan sistem open dump yang tidak sempurna sehingga pemandangan menjadi
terkesan jorok.
3.
Penentuan lokasi sanitary landfill (TPA) dan problem
lingkungan : harus mempertimbangkan dampak terhadap lingkungan yang seminimal
mungkin.beberapa batasan adalah operasional,ekologi,topografi,geologi,dan
hidrologi.
·
Pertimbangan operasional : ketersediaan lahan yang
cukup luas untuk menampunglimbah sesuai dengan rencana waktu operasinal TPA.
Meyiapkan peraturan-peraturan yang berkaitan dengan zonasi TPA serta harus di
konfirmasi kepada pemerintah kota atau pemerintah daerah.akses jalan kendaraan
truk menuju lokasi TPA harus tersedia dan ekonomis.
·
Pertimbangan ekologi : kebanyakan lokasi TPA yang
dipakai adalah lahan-lahan hasil konversi dari lahan gambut atau lahan rawa
yang tidak produktif (lahan marginal) dan tidak dapat di manfaatkan untuk
pemukiman. Akan tetapi banyak tanah marginal seperti rawa dan lahan gambut
sebagai tempat yang sangat bernilai untuk preservasi flora dan fauna.oleh
karena itu setiap lahan yang akan dipakai sebagai lokasi TPA terlebih dahulu
harus dievaluasi.
·
Pertimbangan topografi,geologi,dan hidrologi :
penentuan topografi (morpologi) untuk suatu lokasi TPA harus mempertimbangkan
drainase,seperti ravine,gully yang dapat berpotensi terhadap erosi, longsor dan
banjir serta harus melihat seberapa dalam muka air tanah yang ada pada lokasi
sehingga leaching limbah tidak masuk kedalam badan air tanah atau air
permukaan.ketersediaan dan jenis material/tanah penutup sangatlah
penting.material lanau-pasiran mudah dalam pengerjaannya akan tetapi jenis
material ini porositasnya baik terhadap air hujan.
Lokasi TPA harus
berada diatas muka air tanah.di daerah yang beriklim tropis dimana potensi
leaching sangat besar maka hidrologi bawah tanahnya harus diteliti terlebih
dahulu untuk menghindarkan pencemaran air tanah yang berasal dari hasil
leaching.jika ternyata leaching dapat mencapai suatu aliran atau aquifer,maka
kualitas air tanah harus di teliti. Leaching dapat dikurangi dengan cara
membuat surface runoff untuk mengalirkan leaching dengan memakai material
penutup yang bersifat impermeable.penanaman tumbuhan di atas tanah penutup akan
mengurangi volume leaching. Pertimbangan untuk lokasi TPA yang paling aman
adalah bebas erosi,di landasi oleh bantuan-bantuan yang tidak membawa air,dan
jauh dari surface water.
C.
Klasifikasi Kualitas Air di Tempat Lokasi Pembuangan
Limbah
Pada umumnya
instansi yang menangani urusan sumberdaya air mengklasifikasikan lokasi
pembuangan limbah (TPA) didasarkan atas potensi kerusakan kualitas air
permukaan dan air bawah tanah.klasifikasi ini didasarkan atas kenyataan dari
karakter fisik suatulokasi TPA dapat mengendalikan jenis-jenis limbah apa
sajayang aman dan tidak mencemari air tanah.kondisi geologi ,hidrologi,dan
topografi harus menjadi pertimbangan yang utama dalam penentuan setiap lokasi
TPA dan harus dikaitkan dengan potensi polusi yang mungkin terjadi di lokasi
tersebut.
Terdapat 3 (tiga)
katagori kelas lokasi tempat pembuangan limbah (TPA) yang umum dan
dikenal,yaitu :
Katagori 1: Lokasi
pembuangan yang berada diatas batuan kedap air atau pada batuan yang terisolasi
dari air bawah tanah. Letaknya harus berada lebih dari 150 meter dari air
permukaan yang terdekat serta memiliki fasilitas yang meyediakan saluran
pemisah disekitar lokasi TPA.kecuali untuk material limbah radioaktip tidak ada
pengecualian baik jenis material limbah padat ataupun limbah cair harus di
tanam.
Katagori 2: Lokasi
pembuangan ditutupi oleh lapisan usable, confined atau bebas dari air
bawah tanah dimana elevasi terendah dari lokasi TPA minimal 60 cm diatas tinggi
maksimal dari muka air tanah.penentuan tinggi maksimal antara lokasi TPA dengan
tinggi muka air bawah tanah ditentukan dengan cara pemboran dan dikaji
berdasarkan kasus demi kasus.air permukaan yang dekat harus dialihkan dari
lokasi seperti pada kelas 1 dimana discharge ke air permukaan tidak boleh
terjadi.
Katagori 3: Lokasi
pembuangan yang tidak memiliki proteksi terhadap lapisan yang berada
dibawahnyaatau berdekatan dengan badan air.hanya limbah yang tidak larut air
dan tidak terdekomposisi yang dapat ditempatkan pada lokasi tersebut.contohnya
adalah tanah ,batuan,pasir,kerikil,fragment beton,gelas,dan material konstruksi
bangunan.setiap bahan limbah yang dapat di buang di lokasi 2 dapat juga di
buang ke lokasi 1. Hal yang sama berlaku bagi bahan limbah yang berada di
katagori 3 dapat ditempatkan di lokasi 2 dan 1.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Banyak tempat di
muka bumi saat ini kondisi lingkungannya sangat buruk dan sebagian besar dalam
kondisi yang kritis.penurunan kualitas lingkungan dapat kita jumpai di berbagai
belahan bumi,terutama di tempat-tempat dimana eksploitasi sumberdaya alam sudah
tidak mengindahkan kelestarian lingkungan dan pengelolaan yang tidak
bertanggung jawab.
Masalah degradasi
lingkungan yang diakibatkan oleh eksploitasi sumberdaya yang berlebihan dan
masalah ketersediaan dan kebutuhan sumberdaya alam bagi manusia yang ada di
planet bumi merupakan persoalan-persoalan yang menjadi perhatian dari ilmu
geologi khususnya geologi lingkungan.
B.
Saran
Dari
beberapa inti penjelasan uraian materi tersebut bahwasanya masyarakat harus
mampu memilah dan memilih mana limbah yang masih dapat digunakan kembali agar
dapat berdaya guna dan memiliki nilai ekonomis,yang paling utama adalah
lingkungan tetap terjaga kebersihannya dan derajat kesehatan masyarakat dapat
tercapai setinggi mungkin. penulis mengajak kita semua, mari mulai dari
sekarang tanamkan perilaku hidup sehat,kita terapkan dalam kehidupan
sehari-hari.
Demikianlah materi tentang Makalah Pengolahan Limbah yang sempat kami berikan. semoga materi yang kami berikan dan jangan lupa juga untuk menyimak materi seputar Makalah Lari Estafet yang telah kami posting sebelumnya. semoga materi yang kami berikan dapat membantu menambah wawasan anda semikian dan terimah kasih. Semoga dapat membantu menambah wawasan anda semikian dan terimah kasih.
Anda dapat mendownload Makalah diatas dalam Bentuk Document Word (.doc) melalui link berikut.
EmoticonEmoticon