Makalah Perubahan Sosial - Jika dalam postingan ini, anda kurang mengerti atau susunanya tidak teratur, anda dapat mendownload versi .doc makalah berikut :
Makalah Perubahan Sosial
BAB I
PENGARUH PERUBAHAN SOSIAL MASYARAKAT TERHADAP PENDIDIKAN ISLAM
Kehidupan itu adalah suatu yang dinamis, dengan demikian
setiap kehidupan akan senantiasa mengalami perubahan, dan pada konteks manusia,
maka manusiapun juga akan mengalami perubahan, baik ia sebagai individu maupun
masyarakat. Dan dalam perubahan yang terjadi pada masyarakat (sebagai kumpulan
dari individu-individu) bisa terjadi dalam pola perilaku individu maupuun
organisasi, perubahan dalam norma sosial, interaksi juga termasuk pendidikan.
Karena kehidupan itu dinamis, maka perubahan yang terjadi
adalah suatu fenomena yang lumrah atau normal pengaruhnya bahkan bisa menjalar
dan merambah kebagian belahan dunia lain dengan cepat dan efektif karena
didukung oleh kemajuan komunikasi yang canggih dan modern. Penemuan-penemuan
baru dibidang teknologi tanpa kita sadari juga sangat mempengaruhi perubahan
sosial yang juga akan berdampak pada pendidikan.
Suatu perubahan sosislah yang tejadi sekecil
apapun mungkin akan berakibat pada struktur kehidupan masyarakat yang lainnya,
misalnya pada perubahan gaya berpakaian akan menghasilkan akibat pada ekonomi
masyarakat, karena suatu model yang tren akan senantiasa diikuti masyarakat
yang menyenangi model-model pakaian yang terbaru. Sama halnya dampak dari
perubahan sosial akan berakibat pada pendidikan Islam pada khususnya. Makalah
berikut menggali dampak dari perubahan sosial masyarakat terhadap pendidikan
Islam.
PERUBAHAN SOSIAL
A. Pengertian Perubahan Sosial
Menurut kamus besar bahasa Indonesia perubahan
berarti hal (keadaan) berubah; peralihan; pertukaran. Sedangkan sosial adalah hal yang berkenaan dengan masyarakat. Perubahan sosial adalah berubahnya struktur atau susunan sosial
(kemasyarakatan) dalam suatu masyarakat. Perubahan tersebut merupakan gejala
umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap tatanan masyarakat, perubahan itu
juga terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin
berubah dari satu keadaan kepada keadaan lain yang lebih baik. Pudjiwati Sajagyo
mengutip pendapat Hirschman yang mengatakan bahwa kebosanan manusia adalah
penyebab suatu perubahan. Manusia sering tidak puas dan bosan pada satu keadaan dan berusaha untuk
mencari cara atau alternatif lainnya untuk menghilangkan kebosanannya dan
menemukan cara baru yang lebih menyenangkan, mudah dan murah. Bisa kita lihat
pada revolusi teknologi transportasi yang demikian canggih hingga berakibat
pada perubahan pola mobilitas manusia.
Ruang lingkup perubahan sosial meliputi
unsur-unsur budaya materiil dan immateril, artinya setiap unsur budaya masyarakat yang bersifat materiil dan immateriil
(spirituil) juga rentan atau cenderung terhadap perubahan. Berbeda dengan apa
yang disampaikan oleh Kingsley Davis yang mengartikan perubahan sosial sebagai
perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat, sehingga akan disebut suatu perubahan sosial kalau tatanan dan fungsi dalam
masyarakat yang berubah. Sebagai contoh ketika muncul persatuan pekerja atau
organisasi buruh yang dalam masyarakat kapitalis menyebabkan perubahan hubungan
antar pekerja dengan majikan yang kemudian berimplikasi juga pada berubahnya
organisasi ekonomi atau bahkan politik (pada negara tertentu ada yang berubah
menjadi partai politik, misalnya partai buruh di Inggris).
Soerjono Soekamto dalam bukunya Sosiologi Suatu
Pengantar, mengutip pendapat Gillin dan Gillin tentang perubahan sosial
sebagai suatu variasi dari suatu cara hidup yang telah ada dan diterima dalam
suatu masyarakat, baik karena perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan
material, komposisi (susunan) penduduk, ideologi ataupun juga karena adanya
difusi maupun penemuan-penemuan teknologi terbaru dalam suatu masyarakat. Jadi jika suatu masyarakat mengadakan atau melakukan suatu variasi atau cara
lain dari kebiasaan yang sudah ada, maka hal itu dinamakan perubahan.
Konsep perubahan sosial adalah fenomena yang rumit, dalam
arti menembus ke berbagai tingkat kehidupan sosial. Dan jika ada suatu defenisi
tentang perubahan sosial yang mencakup seluruh aspek kehidupan sosial, maka hal
itu benar saja. Karena, pada keseluruhan aspek kehidupan yang terjadi dalam
susunan sosial, sistem sosial, dan organisasi sosial masyarakat.
Dari beberapa pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa
perubahan sosial yaitu perubahan yang terjadi pada struktur dan fungsi dalam
sistem sosial, yang mana termasuk di dalamnya aspek kebudayaan juga
nilai-nilai, norma, kebiasaan, kepercayaan, tradisi, sikap, maupun pola tingkah
laku dalam suatu masyarakat. Atau jika melihat adanya perbedaan keadaan yang
terjadi sekarang dalam suatu masyarakat jika dibandingkan dengan keadaan
dahulu, maka hal itu dapat dikatakan bahwa dalam struktur sosial masyarakat
tersebut telah berubah.
Banyak yang berpendapat bahwa kecenderungan terjadinya
suatu perubahan pada masyarakat merupakan fenomena yang wajar sebagai akibat
dari pergaulan hidup, dan banyak pakar yang mengemukakah pendapat bahwa
perubahan sosial terjadi sebagai akibat adanya perubahan yang terjadi dalam
unsur-unsur yang mempertahankan keseimbangan dalam suatu masyarakat, seperti
perubahan ekonomi, kebudayaan dan teknologi, politik, geografis dan sebagainya,
yang pada dasarnya bermuara pada kesimpulan bahwa perubahan merupakan suatu
mata rantai kejadian yang melingkar dan tidak terputus.
Pada tern norma perubahan sosial, maka jika norma adalah
dasar dari keteraturan kehidupan sosial, maka perubahan sosial, yakni yang
merupakan perubahan dalam struktur masyarakat, terjadi sebagai akibat dari
perubahan dalam norma-norma sosial tersebut. Sehingga ketika norma dalam suatu struktur masyarakat telah berubah maka
perubahan dalam masyarakat tersebut telah terjadi.
Pendapat Pitirim A. Sorokin yang meragukan kebenaran akan adanya
lingkaran-lingkaran perubahan sosial, namun perubahan tetap ada dan paling
penting adalah lingkaran terjadinya gejala-gejala sosial harus dipelajari, dan
dengan jalan tersebut barulah dapat diperoleh suatu generalisasi tentang
lingkaran perubahan sosial tersebut.
B. Pengertian Pendidikan Islam
Sebelum membahas pengertian Pendidikan islam, perlu kita
mengetahui dahulu tentang arti pendidikan, menurut Badan PBB yang bernama
UNESCO bahwa pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan manusia dewasa untuk
mengembangkan kemampuan anak melalui bimbingan, mendidik dan latihan untuk peranannya
di masa depan.[10]
Pendidikan merupakan prosesmemberdayakan atau juga mengembangkan potensi setiap
manusia, usaha mewujudkan potensi kreatif dan tanggung jawab kehidupan termasuk
tujuan pribadinya.
Adapun pendidikan Islam yaitu sistem pendidikan yang dapat
memberikan kemampuan kepada seseorang untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan
cita-cita dan nilai-nilai Islam yang telah menjiwai dan mewarnai
kepribadiannya.[11]
Pengertian lainnya mengatakan bahwa Pendidikan Islam merupakan pewaris dan
perkembangan budaya manusia yang bersumber dan berpedoman pada ajaran Islam
sebagai yang termaktub dalam Al Qur’an dan terjabar dalam Sunnah Rasul.[12]
Jadi yang dimaksudkan dengan pendidikan Islam adalah dalam rangka terbentuknya
kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam.[13]
Dengan demikian ciri yang penggunaan ajaran Islam sebagai pedoman dalam proses
pewarisan dan pengembangan budaya ummat manusia atau masyarakat tersebut.
Dapat dikatakan bahwa seseorang yang mendapatkan
pendidikan Islam harus mampu hidup dalam kedamaian dan kesejahteraan sebagaimana
diharapkan oleh cita-cita Islam, dengan kata ketika seseorang yang menerima pendidikan Islam maka ia menjalankan
kehidupannya sesuai dengan koridor ajaran Islam, yaitu Al Qur’an dan Hadits.
Dengan demikian pengertian pendidikan Islam adalah suatau sistem pendidikan
yang mencakup seluruh aspek kehidupan yang diperlukan seorang hamba Allah,
sebagaimana Islam telah menjadi pedoman dalam seluruh aspek kehidupan manusia,
baik yang bersifat duniawi dan ukhrawi.
1.
Bentuk-bentuk perubahan dan penyebabnya
Perubahan sosial budaya dapat dibedakan
menjadi beberapa bentuk berikut ini.
a)
Perubahan lambat dan perubahan cepat
Perubahan lambat disebut juga evolusi.
Perubahan tersebut terjadi karena usaha-usaha masyarakat dalam menyesuaikan diri
dengan keadaan lingkungan dan kondisi-kondisi baru yang timbul sejalan dengan
pertumbuhan masyarakat. Contoh perubahan evolusi adalah perubahan pada struktur
masyarakat. Suatau masyarakat pada masa tertentu bentuknya sangat sederhana,
namun karena msyarakat mengalami perkembangan, maka bentuk yang sederhana
tersebut akan berubah menjadi kompleks. Perubahan cepat disebut juga dengan
revolusi, yaitu perubahan sosial mengenai unsur-unsur kehidupan atau
lembaga-lembaga kemasyarakatan yang berlangsung relatif cepat. Sering kali
perubahan revolusi diawali oleh munculnya konflik atau ketegangan dalam
masyarakat, ketegangan-ketegangan tersebut sulit dihindari bahkan semakin
berkembang dan tidak dapat dikendalikan. Terjadinya proses revolusi memerlukan
persyaratan tertentu. Berikut ini beberapa persyaratan yang menduukung
terciptanya revolusi.
1. Ada keinginan umum untuk mengadakan suatu
perubahan.
2. Adanya seorang pemimpin atau sekelompok orang
yang mampu memimpin masyarakat tersebut.
3. Harus bisa memanfaatkan momentum untuk
melaksanakan revolusi.
4. Harus ada tujuan gerakan yang jelas dan dapat
ditunjukkan kepada rakyat.
5. Kemampuan pemimpin dalam menampung,
merumuskan, serta menegaskan rasa tidak puas masyarakat dan keinginan-keinginan
yang diharapkan untuk dijadikan program dan arah gerakan revolusi.
Contoh perubahan secara revolusi adalah
gerakan revolusi Islam iran pada tahun 1978-1979 yang berhasil menjatuhkan
pemerintahan Syah Muhammad Pahlevi yang otoriter dan mengubah sistem
pemerintahan monarki menjadi sistem republik Islam dengan Ayatullah Khoemeini
sebagai pemimpinnya.
b)
Perubahan kecil dan perubahan besar
Perubahan kecil adalah perubahan yang terjadi
pada unsur-unsur struktur sosial yang tidak membawa pengaruh langsung atau
pengaruh yang berarti bagi masyarakat. Contoh perubahan kecil adalah perubahan
mode rambut atau perubahan mode pakaian. Sebaliknya, perubahan besar adalah
perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial yang membawa pengaruh
langsung atau pengaruh berarti bagi masyarakat. Contoh perubahan besar adalah
dampak ledakan penduduk adan dampak industrialisasi bagi pola kehidupan
masyarakat.
c)
Perubahan yang dikehendaki atau direncanakan dan
perubahan yang tidak dikehendaki atau tidak direncanakan
Perubahan yang dikehendaki atau yang
direncanakan merupakan perubahan yang telah diperkirakan atau direncanakan
terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak melakukan perubahan di masyarakat.
Pihak-pihak tersebut dinamakan agen of change, yaitu seseorang atau
sekelompok orang yang mendapat kepercayaan masyarakat untuk memimpin satu atau
lebih lembaga-lembaga kemasyarakatan yang bertujuan untuk mengubah suatu sistem
sosial. Contoh perubahan yang dikehendaki adalah pelaksanaan pembangunan atau
perubahan tatanan pemerintahan, misalnya perubahan tata pemerintahan orde baru
menjadi tata pemerintahan orde reformasi. Perubahan yang tidak dikehendaki atau
yang tidak direncanakan merupakan perubahan yang terjadi di luar jangkauan
pengawasan masyarakat dan dapat menyebabkan timbulnya akibat-akibat sosial yang
tidak diharapkan.
Contoh perubahan yang tidak dikehendaki atau
tidak direncanakan adalah munculnya berbagai peristiwa kerusuhan menjelang masa
peralihan tatanan orde lama ke orde baru dan peralihan tatanan orde baru ke
orde reformasi.
2.
Pengaruh perubahan sosial terhadap pendidikan Islam
Pendidikan adalah suatu bentuk dari perwujudan
seni dan budaya manusia yang terus berubah (berkembang) dan sebagai suatu
alternatif yang paling rasional dan memungkinkan untuk melakukan suatu
perubahan atau perkembangan. Dan sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya bahwa
perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi pada struktur dan fungsi dalam
sistem sosial, yang mana termasuk di dalamnya adalah pendidikan, karena
pendidikan ada dalam masyarakat, baik itu pendidikan formal, informal, maupun
non formal (ada istilah lain yang menyebutkan ketiga istilah tersebut yaitu
pendidikan sekolah dan pendidikan luar sekolah), dan perubahan sosial yang
terjadi dalam suatu masyarakat sangat berpengaruh terhadap pendidikan, dan
tidak terkecuali pendidikan Islam.
Kita mafhum pada zaman sekarang ini bahwa ada
perubahan sosial yang berjalan begitu cepat (namun ada juga yang berjalan
dengan lamban), juga sangat berdampak pada pendidikan, misalnya dengan
bertambahnya penduduk yang cepat maka perlu disediakan sekolah untuk menampung
siswa tersebut, sehingga sarana pendidikanpun juga harus dibangun lebih banyak.[15]
Lalu dengan perkembangan zaman dan perubahan sosial itu pula kebutuhan
masyarakat terhadap pendidikan guna menghadapi kehidupan yang semakin kompleks,
akan sangat memerlukan pendidikan guna mempersiapkan masyarakat itu sendiri
dalam menghadapi perkembangan zaman itu. Misalnya pada bangsa Indonesia pada
tahun 1800 yang banyak tidak bisa baca tulis, jika dibandingkan dengan keadaan
sekarang yang sudah maju.
Upaya bangsa Indonesia untuk memberantas kebodohan
dengan mewajibkan pendidikan dasar sembilan tahun adalah satu upaya untuk
mempersiapkan masyarakat dalam menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi.
Seiring dengan berubahnya kebutuhan masyarakat akan pendidikan yang mampu
membekali diri mereka dengan pengetahuan dan keterampilan yang nantinya dapat
digunakan atau dipraktikkan dalam kehidupan nyata, maka perubahan sosial
sebagai akibat dari perubahan orientasi pendidikan juga akan terjadi.
Jika kita melihat perubahan sosial sebagai
dampak dari berkembangnya teknologi adalah dengan sangat mudahnya mengakses
internet yang bagi masyarakat yang tidak agami dapat digunakan untuk hal-hal
yang negatif, kita juga bisa menyaksikan banyak kecurangan-kecurangan, ketidak
jujuran, dan banyak perbuatan negatif yang bertentangan dengan norma agama
Islam sebagai dampak dari perubahan sosial, karenannya sangat diperlukan sistem
Pendidikan Islam yang dapat mempersiapkan manusia (masyarakat) untuk tidak
melakukan perbuatan tersebut.
Dampak lain dari terjadinya perubahan sosial
terhadap pendidikan Islam adalah dengan terus dikembangkannya kurikulum yang
mampu menjawab tantangan perubahan, juga dampak pada perubahan sistem manajemen
pendidikan yang berorientasi pada mutu (quality oriented), yaitu akan
peningkatan kualitas pembelajaran yang berkelanjutan menuju kepada pembelajaran
unggul sehingga menghasilkan output yang berkualitas.
Perubahan sosial yang terjadi pada suatu
masyarakat sangat berpengaruh pada pendidikan dan pendidikan islam pada
khususnya, namun tidak semua perubahan sosial yang terjadi berdampak positif,
tetapi ada juga perubahan sosial yang menghasilkan akibat buruk bagi dunia
pendidikan Islam, berikut sisi positif dan negatif dari suatu perubahan sosial
terhadap pendidikan Islam.
a.
Dampak Positif
Sisi positif dari sebuah perubahan sosial bagi
pendidikan Islam adalah dapat meningkatkan taraf pendidikan Islam dalam
kehidupan masyarakat sehingga dapat menghasilkan manusia yang siap menghadapi perubahan
sosial tersebut dengan mengacu pada ajaran-ajaran Islam.
b.
Dampak Negatif
Sedangkan dari sisi negatif dari suatu
perubahan sosial terhadap pendidikan Islam adalah ketidaksiapan pendidikan
Islam menerima perubahan yang begitu cepat dan drastis, artinya lembaga
pendidikan Islam harus lebih siap dalam menghadapi perubahan sosial yang
semakin berkembang dan terus menerus berubah.
Apalagi dengan berkembangnya teknologi yang
begitu pesat yang membuat banyak pengaruh budaya dari luar yang merasuk pada
kehidupan dan cara hidup anak-anak muslim. Siaran televisi dan akses internet
yang sudah bisa dilakukan dimana saja, menjadi tantangan terssendiri bagi
pendidikan Islam untuk mengantisipasinya, jika pendidikan Islam tidak siap
terhadap perubahan tersebut maka pendidikan Islam akan tergusur, tetapi tidak
jika para pegiat pendidikan Islam senantiasa berinovasi dan berkreasi dalam
mengantisipasi perubahan tersebut, dengan tentunya tidak terlepas dari tuntunan
ajaran Islam.
Pengaruh perubahan sosial yang lainnya terhadap
pendidikan Islam adalah terjadinya transformasi pemikiran dalam pendidikan
Islam, seiring dengan perubahan-perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat. Sehingga pendidikan Islam juga mengalami perubahan. Hal ini terjadi karena
adanya persepsi bahwa Islam sebagai penghambat perubahan, Islam dituduh sebagai
tatanan nilai yang tidak bisa berdampingan dengan kemajuan dan sains modern.
Jelas semua anggapan tersebut salah karena ajaran Islam sangat sesuai dengan
perkembangan zaman dan mendukung perkembangan sains (sains yang value bound,
bukan yang free of value), karena pada hakikatnya perkembangan dan
kemajuan sains harus sesuai dengan harkat dan martabat manusia.
Dalam hal yang lebih kongkrit pengaruh
perubahan sosial terhadap pendidikan Islam adalah ketika perubahan sosial
membawa kepada perbaikan ekonomi masyarakat dan menuntut mereka untuk memenuhi
kebutuhan akan hasil teknologi seperti komputer/laptop, maka ketika seorang
anak yang mendapat tugas dari gurunya untuk membuat karya tulis sederhana yang
bahannya tersedia lewat internet, maka secara langsung dan jelas perubahan
sosial.
Kita juga melihat perkembangan lembaga
pendidikan Islam yang berorientasi pada IPTEK sebagai hasil dari berubahnya
masyarakat, sehingga banyak visi sekolah/madrasah yang mengedepankan orientasi
IPTEK, karena disisi lain masyarakat juga menuntut lembaga pebdidikan yang
mengikuti perkembangan dan mampu mempersiapkan anak mereka untuk menghadapi
masa depan. Jelas, bahwa perubahan sosial yang terjadi sangat berdampak pada pendidikan
Islam.
Pesantren modern adalah salah satu bentuk
lembaga pendidikan Islam yang mencoba mengakomodasi keinginan masyarakat akan
mutu manusia yang beriman sekaligus juga berwawasan keilmuan, sehingga selain
dipelajari bahasa Arab sebagai modal utama dalam mengkaji ilmu Keislaman dari
sumber yang menggunakan bahasa Arab, juga bahasa asing dunia lainnya terutama
bahasa Inggris sebagai antisipasi terhadap perubahan sosial yang mengedepankan
kemampuan individu yang komprehensif.
Bahkan banyak sekolah/madrasah yang diberi
lebel “Model” yang oleh pemerintah disiapkan untuk membentuk dan menyiapkan
sumber daya manusia yang Islami sekaligus tidak gagap teknologi dan ilmu
pengetahuan.
Dalam sejarah lembaga pendidikan Islam juga
berubah atau berkembang menurut keadaan masyarakat, kalau pada saat Islam masuk
dan berkembang di Nusantara, Islam diajarkan melalui lembaga surau, namun
ketika masyarakat berubah, maka Islam sekarang juga diajarkan melalui
pendidikan formal (jalur sekolah)
Dalam kerangka merealisasikan tugas lembaga
pendidikan Islam sebagai institusi yang mempersiapkan generasi bangsa, maka ada
beberapa prinsip yang harus dipenuhi, yaitu :
1.
Prinsip pembebasan manusia dari ancaman kesesatan yang
membawa manusia kepada siksa :
$pkr'¯»t tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#þqè% ö/ä3|¡àÿRr& ö/ä3Î=÷dr&ur #Y$tR $ydßqè%ur â¨$¨Z9$# äou$yfÏtø:$#ur $pkön=tæ îps3Í´¯»n=tB ÔâxÏî ×#yÏ© w tbqÝÁ÷èt ©!$# !$tB öNèdttBr& tbqè=yèøÿtur $tB tbrâsD÷sã .
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah
dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan
batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai
Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan
apa yang diperintahkan” (Q.S At-Tahrim: 6)
2.
Prinsip pembinaan umat manusia menjadi hamba-hamba Allah
yang memiliki keselarasan dan keseimbangan hidup bahagia dunia dan akhirat,
sebagai realisasi cita-cita bagi orang yang beriman dan bertaqwa, yang
senantiasa memanjatkan do’a-do’a sehari-hari.
Æ÷tGö/$#ur !$yJÏù 9t?#uä ª!$# u#¤$!$# notÅzFy$# ( wur [Ys? y7t7ÅÁtR ÆÏB $u÷R9$# ( `Å¡ômr&ur !$yJ2 z`|¡ômr& ª!$# øs9Î) ( wur Æ÷ö7s? y$|¡xÿø9$# Îû ÇÚöF{$# ( ¨bÎ) ©!$# w =Ïtä tûïÏÅ¡øÿßJø9$# .
Artinya : “Dan carilah pada apa yang Telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari
(kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah
Telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka)
bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat
kerusakan.”(Q.S Al-Qashash: 77)
3.
Prinsip Amar ma’ruf Nahi munkar serta membebaskan manusia
dari belenggu kenistaan.
4.
Prinsip pengembangan daya pikir, daya nalar, daya rasa
sehingga dapat menciptakan anak didik yang kreatif dan dapat difungsikan daya
kreasi, rasa dan karsanya.
5.
Prinsip pembentukan pribadi manusia yang memancarkan
sinar keimanan yang kaya dengan ilmu pengetahuan, yang satu sama lain saling
mengembangkan hidupnya untuk menghambakan dirinya kepada Sang Maha Pencipta.
Perubahan sosial yang terjadi dapat saja
mempengaruhi pelaksanaan prinsip-prinsip pendidikan Islam tersebut, karena
prinsip-prinsip tersebut bisa saja tidak berjalan dengan baik kerena perubahan
sosial yang terjadi, misalnya berubahannya pola pikir masyarakat dari orientasi
agama kepada orientasi dunia kerja, sehingga pendidikan Islam sering kali
terpinggirkan, menjadi marjinal, dan tidak menjadi pilihan pertama. Hal tersebut
juga mungkin saja dikarenakan bahwa lembaga pendidikan yang melaksanakan
pendidikan Islam tidak mengantisipasi perubahan sosial tersebut, karena bisa
saja pendidikan Islam mempersiapkan SDM/lulusan yang siap kerja dan siap
membuka lapangan perkerjaan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa perubahan-perubahan sosial
yang terjadi pada masyarakat akan sangat mempengaruhi pendidikan Islam, hal ini
terlihat dari upaya pemerintah dan pihak sekolah serta peran serta masyarakat
(komite) dalam memberikan pelajaran yang berkaitan dengan bekal bagi masa depan
siswa, misalnya pelajaran bahasa Asing lain (selain bahasa Arab), pendidikan IT
dan sebagainya.
Dan dengan segala perubahan sosial dan juga budaya yang terjadi serta
pesatnya era reformasi seperti sekarang, maka sebagai pendidik (dan sebagai
orang yang peduli dengan pendidikan) dapat memahami dan memanfaatkan segala
kemajuan teknologi tersebut sekaligus sebagai filter bagi anak didik dan
memberikan masukan serta mempersiapkan peserta didik dalam menghadapi perubahan
sosial tersebut.
B.
Saran
Kepada semua stake holder agar senantiasa melakukan inovasi dalam
pendidikan guna mengantisipasi tuntutan masyarakat akan sekolah yang baik
dengan indikasi bahwa sekolah tersebut tanggap terhadap perubahan sosial yang
terjadi sebagai akibat dari kemajuan teknologi yang pesat.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, H. M., Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta:
Bumi Aksara, 2003)
Berry, David, Pokok-Pokok Pikiran dalam
Sosiologi: Lintasan Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan, (Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada, 1995)
Kusmana dan JM. Muslimin, Paradigma
Baru Pendidikan (Restrofeksi dan Proyeksi Modernisasi Pendidikan Islam di Indonesia),
(Jakarta: IAIN Indonesia Social Equity Project (IISEP), 2008)
Marimba, Ahmad D., Filsafat Pendidikan Islam,
(Bandung: PT. Al-ma’arif, 1984)
Poerbakawaja, R. Soegarda, Ensiklopedi Pendidikan,
(Jakarta: Gunung Agung)
Sajagyo, Pudjiwati, Sosiologi Pembangunan,
(Jakarta: Fakultas Pascasarjana IKIP, 1995)
Soekamto, Soerjono ,Sosiologi Suatu Pengantar,
(Jakarta; PT. RajaGrafindo Persada, 1990)
Syafaruddin dan Irwan Nasution, Manajemen
Pembelajaran, (Jakarta: Quantum Teaching, 2005)
Tirtosudarmo, Riwanto, Dinamika
Pendidikan dan Ketenagakerjaan Pemuda Di Indonesia, (Jakarta: PT.
Gramedia widiasarma Indonesia, 1994)
Wahyu, Dr. H.
MS, Memahami Perubahan Sosial: Aplikasi Teknik Pengendalian dan
Analisis Lingkungan Organisasi, (Banjarmasin; Makalah Disampaikan pada
Acara Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa Regional Kalimantan, tgl. 2 s.d 6
September 2007)
Yasmadi, Modernisasi Pesantren (Kritik
Nurcholish Madjid Terhadap Pendidikan Islam Tradisional), (Jakarta: Quantum
Teaching, 2004)
Demikianlah materi tentang Makalah Perubahan Sosial yang sempat kami berikan. semoga materi yang kami berikan dan jangan lupa juga untuk menyimak Makalah Negara Dan Konstitusi yang telah kami posting sebelumnya. semoga materi yang kami berikan dapat membantu menambah wawasan anda semikian dan terimah kasih. Semoga dapat membantu menambah wawasan anda semikian dan terimah kasih.
Anda dapat mendownload Makalah diatas dalam Bentuk Document Word (.doc) melalui link berikut.
EmoticonEmoticon