Makalah Renaissance - Jika dalam postingan ini, anda kurang mengerti atau susunanya tidak teratur, anda dapat mendownload versi .doc makalah berikut :
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Tradisi pemikiran Barat dewasa ini
merupakan paradigma bagi pengembangan budaya Barat dengan implikasi yang sangat
luas dan mendalam di semua segi dari seluruh lini kehidupan. Memahami tradisi
pemikiran Barat sebagaimana tercermin dalam pandangan filsafatnya merupakan
kearifan tersendiri, karena kita akan dapat melacak segi-segi positifnya yang
layak kita tiru dan menemukan sisi-sisi negatifnya untuk tidak kita ulangi.
Ditinjau dari sudut sejarah,
filsafat Barat memiliki empat periodisasi. Periodisasi ini didasarkan atas
corak pemikiran yang dominan pada waktu itu. Pertama, adalah zaman Yunani Kuno,
ciri yang menonjol dari filsafat Yunani kuno adalah ditujukannya perhatian
terutama pada pengamatan gejala kosmik dan fisik sebagai ikhtiar guna menemukan
asal mula (arche) yang
merupakan unsur awal terjadinya gejala-gejala. Para filosof pada masa ini
mempertanyakan asal usul alam semesta dan jagad raya, sehingga ciri pemikiran
filsafat pada zaman ini disebut kosmosentris.
Kedua, adalah zaman Abad Pertengahan, ciri pemikiran filsafat pada zaman ini di
sebut teosentris. Para
filosof pada masa ini memakai pemikiran filsafat untuk memperkuat dogma-dogma
agama Kristiani, akibatnya perkembangan alam pemikiran Eropa pada abad
pertengahan sangat terkendala oleh keharusan untuk disesuaikan dengan ajaran
agama, sehingga pemikiran filsafat terlalu seragam bahkan dipandang seakan-akan
tidak penting bagi sejarah pemikiran filsafat sebenarnya. Ketiga, adalah zaman
Abad Modern, para filosof zaman ini menjadikan manusia sebagai pusat analisis
filsafat, maka corak filsafat zaman ini lazim disebut antroposentris. Filsafat Barat modern
dengan demikian memiliki corak yang berbeda dengan filsafat Abad Pertengahan.
Letak perbedaan itu terutama pada otoritas kekuasaan politik dan ilmu
pengetahuan. Jika pada Abad Pertengahan otoritas kekuasaan mutlak dipegang oleh
Gereja dengan dogma-dogmanya, maka pada zaman Modern otoritas kekuasaan itu
terletak pada kemampuan akal manusia itu sendiri. Manusia pada zaman modern
tidak mau diikat oleh kekuasaan manapun, kecuali oleh kekuasaan yang ada pada
dirinya sendiri yaitu akal. Kekuasaan yang mengikat itu adalah agama dengan
gerejanya serta Raja dengan kekuasaan politiknya yang bersifat absolut.
Keempat, adalah Abad Kontemporer dengan ciri pokok pemikiranlogosentris, artinya teks menjadi
tema sentral diskursus filsafat.
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas
yang telah diuraikan, maka cakupan rumusan masalah dari pembahasan metode
deskriptif dan metode survai dibatasi hanya samapai ruang lingkup dibawah ini.
1. Apakah yang dimaksud
dengan renaisans?
2. Apa saja latar belakang
terjadinya gerakan renaisans?
3. Apa saja riwayat hidup
filosof gerakan renaisans?
4. Apa saja ajaran dan karya
kefilsafatan gerakan renaisans?
5. Apa saja sumbangan
filsafat renaisans terhadap ilmu pengetahuan?
6. Apakah keunggulan dan
kekurangan dari gerakan renaisans?
C. Tujuan
Adapun tujuan yang hendak dicapai
ialah :
1.
Menengetahui
definisi dari renaisans
2.
Mengetahui
latar belakang terjadinya gerakan renaisans
3.
Mengetahui riwayat hidup filosof gerakan renaisans
4.
Mengetahui
ajaran dan karya kefilsafatan gerakan renaisans
5.
Mengetahui
sumbangan filsafat renaisans terhadap ilmu pengetahuan masa kini
6.
Memahami
keunggulan dan kekurangan dari gerakan renaisans.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Faktor Pendorong Lahirnya Gerakan Renaisans
1. Pengertian
Renaisans
Menurut Ahmad Tafsir, Renaisans
berasal dari bahasa perancis dari kata re
dan nasci yang berarti lahir kembali
(rebirth). Istiah ini biasanya digunakan oleh sejarahwan untuk menunjuk
berbagai periode kebangkitan intelektual, khususnya yang terjadi di Eropa, dan
lebih khusus lagi di Italia, sepanjang abad ke 15 dan ke 16. (Ahmad Tafsir, 1990:
124-125).
Renaisans adalah
suatu periode sejarah yang mencapai titik puncaknya kurang lebih pada tahun 1500
atau sekitar abad 15 dan 16 M. Perkataan "renaisans" berasal dari bahasa
Perancis renaissance yang artinya adalah "Lahir Kembali" atau
"Kelahiran Kembali". Yang dimaksudkan biasanya adalah kelahiran
kembali budaya klasik terutama budaya Yunani kuno dan budaya Romawi kuno.(http://kendakaku.blogspot.com/2013/07/pengertianlatar-belakang-dampak.html).
Kata
renaissance ini berasal dari kata bahasa Prancis yang artinya adalah “Kelahiran
kembali atau kebangkitan kembali”. Kata Renaissance ini juga diturunkan dalam
bahasa inggris yaitu Re yang artinya “Lagi, Kembali” dan Naisance yang artinya
“Kelahiran”. Arti ini tidak beda jauh dari bahasa Prancis tadi. Sementara dalam
bahasa latin ada kata yang juga menunjuk pada kata pengertian seperti kata
Prancis yaitu “Nascientia” yang berarti kelahiran, lahir atau dilahirkan. (Nasiar,
Natus). (http://dc432.4shared.com/doc/jEo8p5-e/preview.html).
Pemakaian kata Renaissance pertama
kali oleh Jules Michelet, seorang sejarawan Perancis yang lahir di abad ke-18
dan mulai terkenal di dunia Barat pada abad ke-19 karena karyanya yang berjudul
“History of France” yang menekankan bahwa masa romatik Abad Pertengahan
bukanlah sama sekali tidak berguna bagi perkembangan kebudayaan Barat. Di dalam
buku “History of France” itulah terdapat kata Renaissance yang digunakan untuk
menyebutkan jaman setelah Abad Pertengahan. Menurut Jules Michelet, Abad
Pertengahan ditandai oleh faktor dogmatis, sedangkan manusia Renaissance
ditandai oleh faktor humanis.
(http://www.tuanguru.com/2012/02/pengertian-renaissance.html).
Jadi arti Renaissance dari berbagai bahasa tadi yang lebih spesifik yaitu,
diartikan sebagai suatu
gerakan yang meliputi suatu zaman dimana orang merasa dilahirkan kembali dalam
keadaban. Gerakan ini juga menunjuk
pada zaman dimana ditekankan otonomi dan kedaulatan manusia dalam berpikir,
berkreasi serta mengembangkan seni dan sastra dan ilmu pengetahuan.
2. Latar
Belakang Terjadinya Gerakan Renaisans
Latar
belakang timbulnya Renaisans adalah Eropa mengalami masa kegegelan karena
kepentingan pemikiran yang dikusai oleh para pemimpin Gereja. Middle Age
merupakan zaman dimana Eropa sedang mengalami masa suram. Berbagai kreativitas
sangat diatur oleh gereja. Dominasai gereja sangat kuat dalam berbagai aspek
kehidupan. Agama Kristen sangat mempengaruhi berbagai kebijakan yang dibuat
oleh pemerintah. Seolah raja tidak mempunyai kekuasaan, justru malah gereja lah
yang mengatur pemerintahan. Berbagai hal diberlakukan demi kepentingan gereja,
tetapi hal-hal yang merugikan gereka akan mendapat balasan yang sangat kejam.
Contohnya, pembunuhan Copernicus mengenai teori tata surya yang menyebutkan
bahwa matahari pusat dari tata surya, tetapi hal ini bertolak belakang dari
gereja sehingga Copernicus dibunuhnya. (http://bangudin22.blogspot.com/2013/03/sejarah-dunia-renaissance.html).
Sedangkan
menurut Latar
belakang timbulnya Renaissance jika dilihat dari beberapa aspek adalah kondisi sosial yaitu saat itu kehidupan
masyarakat Eropa sangat terikat pada doktrin gereja. Segala kegiatan kehidupan
ditujukan untuk akhirat. Masyarakat kehilangan kebebasan untuk menentukan
pribadinya, dan kehilangan harga dirinya. Kehidupan manusia tidak tenteram
karena senantiasa diintip oleh intelijen gereja, sehingga menimbulkan sikap
saling mencurigai dalam masyarakat. Kondisi
budaya yaitu terjadi pembatasan kebebasan seni dalam arti bahwa seni hanya
tentang tokoh-tokoh Injil dan kehebatan gereja. Semua kreasi seni ditujukan
kepada kehidupan akhirat sehingga budaya tidak berkembang. Demikian pula dalam
bidang ilmu pengetahuan karena segala kebenaran hanya kebenaran gereja. Kondisi politik raja yang secara
teoritis merupakan pusat kekuasaan politik dalam negara, kenyataannya hanya
menjadi juru damai. Kekuasaan politik ada pada kelompok bangsawan dan kelompok
gereja. Keduanya memiliki pasukan militer yang sewaktu-waktu dapat digunakan
untuk melancarkan ambisinya. Adakalanya kekuatan militer kaum bangsawan dan
kaum gereja lebih kuat dari kekuatan militer milik raja. Dan kondisi ekonomi abad pertengahan
berlaku sistem ekonomi tertutup, yang menguasai perekonomian hanya golongan
penguasa. Kondisi-kondisi di atas menyebabkan masyarakat Eropa terkungkung dan
tidak memiliki harga diri yang layak sebagai manusia. Oleh karena itu timbullah
upaya-upaya untuk keluar dari keadaan tersebut. (http://kendakaku.blogspot.com/2013/07/pengertianlatar-belakang-dampak.html).
Perubahan-perubahan
yang terjadi akibat upaya untuk keluar dari kondisi Abad Pertengahan menjadi latar
belakang langsung munculnya Renaissance, sebagai berikut:
1) Kehidupan sosial masyarakat Eropa
yang tidak lagi mau terbelenggu oleh ikatan gereja. Mereka memalingkan diri
dari kehidupan akhirat kepada keduniaan sehingga pengaruh gereja merosot. Kehidupan
materialistis semakin berkembang mendesak kehidupan keagamaan.
2) Masyarakat berlomba-lomba memasuki
kawasan kota dagang dan kota industri, menjadi buruh dengan tujuan berusaha
merubah kehidupan ekonomi ke arah yang lebih baik. Petani-petani yang pada Abad
Pertengahan setia mengerjakan tanah para bangswan feodal, kini hilang berganti
dengan golongan masyarakat baru yang disebut buruh pabrik.
3) Seiring dengan laju urbanisasi,
berubah pula fungsi kota dari fungsi politis menjadi juga pusat perdagangan dan
industri.
4) Munculnya kaum borjuis sebagai
kelompok baru yang kaya dan mampu menyaingi kaum bangsawan. Kelompok borjuis
yang menguasai perdagangan tidak suka pada kelompok bangsawan dan gereja,
sehingga hanya mau membayar pajak kepada raja. Akhirnya raja kembali memegang
kekuasaan politik tertinggi yang ditaati perintahnya oleh seluruh lapisan
masyarakat.
5) Naskah-naskah ilmu pengetahuan
Yunani dan Romawi Kuno dijumpai kembali oleh masyarakat Barat, dibawa oleh
ilmuwan yang lari dari Konstantinopel ke Italia setelah Konstantinopel jatuh ke
tangan Turki.
6) Timbulnya kota-kota dagang yang
makmur akibat perdagangan mengubah perasaan pesimistis (zaman Abad Pertengahan) menjadi optimistis. Hal ini juga menyebabkan
dihapuskannya sistem stratifikasi sosial masyarakat agraris yang feodalistik.
Maka kebebasan untuk melepaskan diri dari ikatan feodal menjadi masyarakat yang
bebas. Termasuk kebebasan untuk melepaskan diri dari ikatan agama sehingga
menemukan dirinya sendiri dan menjadi fokus pada kemajuan diri sendiri. Antroposentrisme menjadi pandangan
hidup dengan humanisme menjadi pegangan sehari-hari. Selain itu adanya
dukungan dari keluarga saudagar kaya semakin menggelorakan semangat Renaissance sehingga menyebar ke seluruh Italia dan Eropa. (http://kendakaku.blogspot.com/2013/07/pengertianlatar-belakang-dampak.html).
3. Riwayat
Hidup Filosof, ajaran
dan karya kefilsafatan gerakan
renaisans dan Sumbangan filsafat renaisans terhadap ilmu pengetahuan
a.
Rasionalisme
(Descartes dan Spinoza)
Secara etimologis Rasionalisme
berasal dari kata bahasa Inggris rationalism. Kata ini berakar dari
kata bahasa Latin ratio yang berarti “akal”. A.R. Lacey7 menambahkan
bahwa berdasarkan akar katanya Rasionalisme adalah sebuah pandangan yang
berpegangan bahwa akal merupakan sumber bagi pengetahuan dan pembenaran.
Sementara itu, secara terminologis aliran ini dipandang sebagai aliran yang
berpegang pada prinsip bahwa akal harus diberi peranan utama dalam penjelasan.
Ia menekankan akal budi (rasio) sebagai sumber utama pengetahuan, mendahului
atau unggul atas, dan bebas (terlepas) dari pengamatan inderawi. (http://meilanikasim.wordpress.com/2009/05/27/aliran-rasionalisme-descartes/)
Rasionalisme
adalah paham filsafat yang mengatakan bahwa akal (reason) adalah alat
terpenting dalam memperolah pengetahuan dan mengetes pengetahuan. Jika
empirisme mengatakan bahwa pengetahuan diperoleh dengan alam mengalami objek
empiris, maka rasionalisme mengajarkan bahwa pengetahuan diperoleh dengan cara
berfikir . Alat dalam
berfikir itu adalah kaidah kaidah logis atau kaidah kaidah logika. (http://kendakaku.blogspot.com/2013/07/pengertianlatar-belakang-dampak.html).
Rasionalisme
ada dua macam: dalam bidang agama dan dalam bidang filsafat. Dalam bidang agama
rasionalisme lawan autoritas, dalam bidang filsafat rasionalisme adalah lawan
empirisme. Rasionalisme dalam bidang agama biasanya digunakan untuk mngkritik
ajaran agama, rasionalisme dalam bidang
filsafat terutama berguna sebagai teori pengetahuan. Sebagai lawan empirisme,
rasionalisme berpendapat bahwa sebagian dan bagian penting pengetahuan dating
dari penemuan akal. Contoh yang paling jelas ialah pemahaman kita tentang
logika dan matematik. (Ahmad, 1990: 127).
Penemuan-penemuan
logika dan matematika begitu pasti. Kita tidak hanya melihatnya sebagi benar,
tetapi lebih dari itu kita melihatnya sebagai kebenaran yang tidak mungkin
salah, kebenaran universal. Tokoh-tokoh aliran filsafat rasionalisme ini
diantaranya:
1)
Descartes
(1596-1650)
a)
riwayat hidup filosof
Gambar 1. Descates (1596-1650). Smber: http: // en. wikipedia.
Org / wiki / Ren%C3%A9_Descartes
|
b)
Ajaran
dan karya kefilsafatan
gerakan renasans
Hasil
karya dari Descartes yaitu bukunya yang terpenting didalam filsafat murni ialah
Discours de la Methode (1637) dan Meditations (1642). Kedua buku ini saling
melingkapi satu sama lain. di dalam kedua buku inilah ia menuangkan metodenya yang
terkenal itu,, metode keraguan Descartes (Cartesian Doubt). Metode ini sering
juga disebut Cogito Descartes, atau metode cogito saja. (Ahmad, 1990: 129).
Descartes
dianggap sebagai Bapak Filsafat. Dialah orang yang membangun filsafat yang
berdiri sendiri atas keyakinan diri sendiri kuat yang dihasilkan oleh
pengetahuan akliyah. Dialah orang pertama diakhir Abad pertengahan yang
menyusun argumentasi yang kuat, yang
distinct, yang menyimpulkan bahwa dasar filsafat haruslah akal, bukan
perasaan, bukan iman, bukan ayat suci, dan bukan yang lainnya.
c) Sumbangan
filsafat renaisans terhadap ilmu pengetahuan
Sumbangan Descartes untuk masa
kini adalah Ia juga pernah menulis buku sekitar tahun 1629 yang berjudul Rules
for the Direction of the Mind yang memberikan garis-garis besar metodenya.
Tetapi, buku ini tidak komplet dan tampaknya ia tidak berniat menerbitkannya.
Diterbitkan untuk pertama kalinya lebih dari lima puluh tahun sesudah Descartes
tiada. Dari tahun 1630 sampai 1634, Descartes menggunakan metodenya dalam
penelitian ilmiah. Untuk mempelajari lebih mendalam tentang anatomi dan
fisiologi, dia melakukan penjajakan secara terpisah-pisah. Dia bergumul dalam bidang-bidang
yang berdiri sendiri seperti optik, meteorologi, matematika, dan pelbagai
cabang ilmu lainnya.
Sedikitnya ada lima ide Descartes
yang punya pengaruh penting terhadap jalan pikiran Eropa: (a) pandangan
mekanisnya mengenai alam semesta; (b) sikapnya yang positif terhadap penjajakan
ilmiah; (c) tekanan yang, diletakkannya pada penggunaan matematika dalam ilmu
pengetahuan; (d) pembelaannya terhadap dasar awal sikap skeptis; dan (e)
penitikpusatan perhatian terhadap epistemologi. (http://id.wikipedia.org/wiki/Ren%C3%A9_Descartes).
2)
Spinoza
(1632 – 1677)
a)
Gambar 2. Spinoza ( 1632-1677) sumber: http: // www. philosophypages. com/ph/spin.htm
|
Nama lengkapnya adalah Baruch de
Spinoza. Dia adalah seorang yahudi yang di lahirkan di sebuah getto di
Amsterdam. Dia hidup antara tahun 1632 – 1677 sebagai seorang ahli filsafat.
Sebagai anak seorang pedagang yamg kaya, dia menempuh pendidikan yang baik di sekolah
yahudi di Amsterdam. Dia belajar kerajinan tangan sebagi seorang rabin, dan
kemudian bekerja menjadi penggosok gelas optic. Akhirnya dia belajar juga ilmu
pengetahuan alam. Spinoza adalah termasuk seorang pemikir filsafat yang bias di
katakana tidak kurang minatnya terhadap riset alam. (http://khalilahroyatul.wordpress.com/2013/05/05/biografi-spinoza/).
Menurut
Solomon (1981:71), cara terbaik mempelajari metafisika modern ialah mempelajari
karya-karya metafisika para filosofi. Mempelajarinya jangan terpisah-terpisah,
misalnya kosmologi lebih dahulu, kemudian ontology.
b) Ajaran dan karya
kefilsafatan gerakan renaisans
Karya-karya dari Spinoza yaitu Renati Descartes Principiorum
Philosophiae, 1663 (Prinsip
Filsafat Descartes), Tractatus Theologico-Politicus, 1670 (Traktat
Politis-Teologis), Tractatus de intellectus emendatione, 1677 (Traktat
tentang Perbaikan Pemahaman), dan Ethica more geometrico demonstrata, 1677
(Etika yang dibuktikan secara geometris).( http://id.wikipedia.org/wiki/Baruch_de_Spinoza).
c) Sumbangan
filsafat gerakan renaisans terhadap ilmu pengetahuan
Kata kunci ajaran Spinoza adalah Deus
sive natur (Allah atau alam). Yang berbeda dari ajaran ini hanyalah istilah
dan sudut pandangnya saja. Sebagai Allah, alam adalah natura naturans
(alam yang melahirkan). natura naturans dipandang sebagai asal-usul,
sebagai sumber pemancaran, sebagai daya pencipta yang asali. Sebagai dirinya
sendiri, alam adalah natura naturata (alam yang dilahirkan) yaitu sebuah
nama untuk alam dan Allah yang sama tetapi dipandang menurut perkembangannya
yaitu alam yang kelihatan. Dengan ini Spinoza membantah ajaran Descartes bahwa
realitas seluruhnya terdiri dari tiga substansi (Allah, jiwa, materi). Bagi
Spinoza hanya ada satu substansi saja, yakni Allah/alam. (http://khalilahroyatul.wordpress.com/2013/05/05/biografi-spinoza/).
b.
Idealisme
Objektif (Fichtes – Schelling)
Idealisme berasal dari kata ide
yang artinya adalah dunia di dalam jiwa (Plato), jadi pandangan ini lebih
menekankan hal-hal bersifat ide, dan merendahkan hal-hal yang materi dan fisik.
Realitas sendiri dijelaskan dengan gejala-gejala psikis, roh, pikiran, diri,
pikiran mutlak, bukan berkenaan dengan materi. Idealime adalah sebuah
istilah yang digunakan pertama kali dalam dunia filsafat oleh Leibniz pada awal
abad 18. ia menerapkan istilah ini pada pemikiran Plato, seraya memperlawankan
dengan materialisme Epikuros. Istilah Idealisme adalah aliran filsafat yang
memandang yang mental dan ideasional sebagai kunci ke hakikat realitas. Dari
abad 17 sampai permulaan abad 20 istilah ini banyak dipakai dalam
pengklarifikasian filsafat. (http://id.wikipedia.org/wiki/Idealisme).
Idealisme
secara umum selalu berhubungan dengan rasionalisme. Ini adalah mahzab
epistemologi yang mengajarkan bahwa pengetahuan a priori atau deduktif dapat diperoleh manusia dengan akalnya.
Lawan rasionalisme dalam epistemology ialah empirisme yang mengatakan bahwa
pengetahuan bukan diperoleh lewat rasio (akal, melainkan melalui pengalaman
empiris. Orang-orang empiris umumnya amat sulit menerima paham bahwa semua
realita adal mental atau bergantung pada jiwa atau roh karena pandangan itu
melibatkan dogma metafisik. Idealisme mempunyai argumen epistemology
tersendiri. Oleh karena itu, tokoh-tokoh teisme yang mengajarkan bahwa materi
bergantung pada spirit tidak disebut idealis karena mereka tidak menggunakan
argumen-argumen epistemology yang digunakan oleh idealisme. (Ahmad, 1990: 144).
Jadi,
istilah idealisme berkembang dalam berbagai pengertian, dan berkembang menjadi
berbagai pendapat. Filosof yang dapat digolongkan sebagai filosof idealis
ternyata cukup banyak. Berikut diuraikan dua tokoh penting dalam filsafat
idealisme yaitu Fichte dan Shelling.
1)
Johann
Gottlieb Fichte
a)
Riwayat Hidup Filosof
Gambar 3 :
Johan Gottlieb Fichte
Sumber: http: // id. wikipedia. org/wiki/Johann_Gottlieb_Fichte
|
Ia
belajar teologi di Jena pada tahun 1780-1788. Berkenalan dengan filsafat Kant
di Leipzing pada tahun 1790. Berkelana ke Konigsberg untuk menemui Kant den
menulis Critique of Revelation pada
zaman Kant. Buku ini dipesembahkan kepada Kant. Tahun 1810-1812 ia
menjadirektor Universitas Berlin.
Menurut
Ficthe, dasar realitas adalah kemauan, kemuan inilah things-in itself-nya manusia. Dasar kepribadian kepribadian adalah
kemauan, bukan kemauan irasional seperti pada Schopenhauer, melainkan kemauan
yang dikontrol oleh kesadaran bahwa kebebasan diperoleh hanya dengan melalui
kepatuhan kepada peraturan. Kehidupan moral adalah kehidupan usaha. Manusia
dihadapkan kepada rintangan-rintangan dan manusia digerakan oleh rasa wajib
bahwa ia berutang pada aturan moral umum yang memungkinkannya mampu memilih
yang baik. Idealisme etis Fichte adalah filsafat hidup yang terletak pada pemilihan
antara moral idealisme dan moral materialism. Subtansi materialism menurut
Fichte ialah naluri, kenikmatan tak bertanggung jawab, bergantung pada diri
sendiri.
Menurut
Reese (1980, 172-173) bagi seorang idealis, hokum moral ialah setiap tindakan
harus berupa langkah menuju kesempurnaan spiritual dan hanya dapat dicapai
dalam masyarakat yang anggota-anggotanya adalah pribadi yang bebas
merealisasikan diri mereka dalam kerja untuk masyarakat. Pada tingkat yang
lebih tinggi, keimanan dan harapan manusia muncul dalam kaih Tuhan.
b) Ajaran dan Karya
kefilsafatan gerakan renaisans
Karya yang dihasilkan oleh Ficthe adalah
dalam waktu empat minggu beliau telah berhasil menulis bukunya: Versuch einer
Kritik aller Offenbarung, atau “usaha suatu kritik atas segala wahyu”(1792).
Pada tahun 1794, Fichte diangkat sebagai filsuf di Universitas Jena, dan di
sanalah ia mulai mengungkapkan ide-ide transendentalnya. Pada tahun 1798,
Fichte menerbitkan artikel berjudul “The Basis of Our Belief in a Divine
Government of the World”, yang kemudian membuatnya dituduh sebagai atheis
karena telah mengkarakterisasikan Tuhan sebagai aturan moral di dunia. Keahlian
Fichte dalam bidang filsafat dapat dilihat dari tiga jenis hasil karyanya,
yaitu; Ucber die
Bestimmung des Menschen (Tentang
Tujuan Hidup), terbit tahun 1780, Grunlage der Gaseniten Winssenchafslehre
(Dasar Seluruh Epistemologi), terbit tahun 1796, dan Das System der
Sitterile, hre nach den Prinzipien der Wissenschaftslehre (Sistem Etika
menurut Prinsip-prinsip Epistemologi), yang terbit pada tahun 1798. (http://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/09/21/fichte-biografi-dan-pemikiran-2/).
c) Sumbangan
filsafat renaisans terhadap ilmu pengetahuan
Sumbangan yang diberikan Ficthe pada
masa kini adalah Menurut Fichte, fakta dasar dari alam semesta adalah ego
yang bebas atau roh yang bebas. Dengan demikian dunia merupakan ciptaan roh
yang bebas. Filsafatnya disebut Wissenschaftslehre atau “ajaran Ilmu
Pengetahuan” yang di bagi menjadi 2 macam ajaran, yaitu: ajaran tentang ilmu
pengetahuan yang teoritis dan ajaran tentang ilmu pengetahuan yang praktis. (http://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/09/21/fichte-biografi-dan-pemikiran-2/).
2)
Schelling
(1775-1854)
a)
Riwayat
Hidup Filosof
Friedrich
Wilhelm Joseph Schelling sudah mencapai kematangan sebagai filosof pada waktu
ia masih amat muda. Pada tahun 1798, ketika usianya baru 23 tahun, ia telah
menjadi guru besar di Universitas Jena. Sampai akhir hidupnya pemikiranya
selalu berkembang. Namun, kontuinitasnya tetap ada. Dia adalah filosof idealis
Jerman yang telah meletakan dasar-dasar pemikiran bagi perkembangan idealisme
Hegel.
Reese
(1980-511) menyatakan bahwa filsafat
Schelling berkembang melalui 5 tahap. (1) idealisme subjektif, pada tahap ini
ia mengikuti pemikiran fichte. (2) filsafat alam, pada tahap ini ia menerapkan
prinsip atraksi dan repulasi dalam berbagai problem filsafat dan sains. (3)
idealisme transendental atau idealisme objektif. Filsafat alam dilengkapi oleh
suatu kesadaran absolute yang perkembanganya merupakan wahyu absolute dalam
sejarah. (4) filsafat identitas, yang absolute itu pada tahap ini menjadi lebih
penting kedudukanya, dipandang sebagai identitas semua individu isi alam.(5)
filsafat positif pada tahap terakhir ini pemikiranya menekankan nilai mitologi
dan mengakui perbedaan yang jelas antara Tuhan dan alam semesta.
c.
Empirisme
(Locke dan Hume)
Kebimbangan
orang kpada sains dan agama pada zaman modern filsafat sebagaimana telah
disinggungkan beberapa kali. Tokoh empirime yang akan dibicarakan ialah Locke
dan Hume. Akan tetapi, sebelum itu diuraikan singkat tentang empirisme sendiri
secara umum akan diuraikan lebih dahulu.
Empirisme
adalah suatu dokrtin filsafat yang menekankan peranan pengalaman dalam
memperoleh pengetahuan serta pengetahuan itu sendiri, dan mengecilkan pernana
akal. Istilah empirisme diambil dari bahasa Yunani empeiria yang berarti coba-coba atau pengalaman. Sebagai suatu
doktrin, empirisme adalah lawan dari rasionalisme. Untuk memahami isi doktrin
ini perlu dipahami lebih dahulu dua cirri pokok empirisme yaitu mengenai teori
tentang makan dan teori tentang pengetahuan.
Teori
makna pada aliran empirisme biasanya dinyatakan sebagai teori tentang asal
pengetahuan, yaitu asal usul idea tau konsep. Filsafat empirisme tentang teori
makna amat berdekatan dengan aliran positivisme logis (logical positivism). Teori makna dan empirisme selalu harus
dipahami lewat penafsiran pengalaman. Oleh karena itu, bagi orang empirisme
jiwa dapat dipahami sebagai gelombang pengelaman kesadaran, materi sebagai pola
jumlah yang dapat diindera dan hubungan
kausalitas sebagai urutan peristiwa yang sama.
Teori
yang kedua, yaitu teori pengetahuan. Menurut orang rasional ada beberapa
kebenaran umum seperti “setiap kejadian tentu mempunyai sebab” dasar-dasar
matematika, dan beberapa prinsip dasar etika dan kebenaran-kebenaran itu benar
dengan sendirinya yang dikenal dengan istilah kebenaran a priori yang diperoleh lewat intuisi rasional. Empirisme menolak
pendapat itu. Tidak ada kemampuan intuisi rasional itu. Semua kebenaran disebut
tadi adalah kebenaran yang diperoleh lewat observasi.
1)
John
Locke (1632-1704)
a)
Gambar 5. John Locke ( 1632-1704 )
http://en.wikipedia.org/wiki/John_Locke
|
Jhon
Locke adalah filosof Inggris. Ia lahir di Wrington, Somersetshire, pada tahun
1632. Tahun 1647-1652 ia belajar di Westminster. Tahun 1652 ia memasuki
Universitas Oxford, mempelajari agama Kristen. Sementara ia mempelajari vaknya,
ia juga mempelajari pengetahuan diluar tugas pokoknya.
Filsafat
Locke dapat dikatakan antimetafiska. Ia menerima keraguan sementara yang diajarkan oleh Descartes. Ia juga menolak
metode deduktif Descartes dan menggantinya dengan generalisasi berdasarkan pengalaman, bahkan Jhon Locke menolak
juga akal (reason). Ia hanya menerima pemikiran matematis yang pasti dan cara
penarikan dengan metode induksi.
b)
Ajaran
dan karya kefilsfatan gerakan renaisans.
Buku
Locke, Essay Concerning Human
Understanding (1689), ditulis berdasarkan premis yaitu semua pengetahuan datanh dari pengalam (Solomon 1689:108). Ini
berarti tidak ada yang dapat dijadikan idea tau konsep tentang sesuatu yang
berada di belakang pengalaman, tidak ad aide yang ditunkan seperti yang
diajarkan oleh plato. Dengan demikian Jhon Locke menolak adanya pembawaan ide (innate idea).
2) David Hume
c)
Riwayat Hidup Filosof
Solomon (1981:127)
menyebutkan Hume sebagai ultimate
skeptic, skeptic timgkat tertinggi. Ia dibicarakan sebagai seorang skeptic
dan terutama sebagai seorang empirisme. Menurut Bertrand Russel, yang tidak
dapat diragukan lagi pada Hume ialah seorang skeptis. (Solomon :127)
Gambar 6.
David Hume. Sumber:
http: // plato. stanford. edu/entries/hume/
|
Hume
menyatakan bahwa semua pengetahuan dimulai dari pengalaman indera sebagai
dasar. Kesan (impression) baginya,
sama dengan penginderaan (sensation)
pada Locke, adalah basis pengetahuan.
d.
Pragmatisme
(William James 1842-1910)
Kata
pragmatisme diambil dari kata prgama (bahaya yunani yang berarti tindakan,
perbuatan, (Encyclopedia Americana, 15:683). Pragmatism mula-mula dikenalkan
oleh Charles Sanders Peirce (1839-1914), filosof amerika yang pertama kali
menggunakan pragmatism sebgai metode filsafat. (Stroh 1968), tetapi pengertian
pragmatisme terdapat juga pada Socrates, Aristoteles, Berkeley, Hume. Bila
pragmatism disangkutkan dengan empirisme kiranya sangkutan itu memang besar,
maka secara pragmatism tersebar pada banyak filosof besar lainya, satu
diantaraya tentu saja Jhon Locke. Selain itu tidak mudah membedakan pragmatism
dengan utilitaliarisme. Karena kedua isme ini sama-sama menekankan kegunaan,
maka pengusutan pengertian pragmatism seharusnya kembali pada Jhon Stuart Mill
(1806-1873), anak tokoh besar James Mill. (Ahmad,
1990: 189).
1)
William
James (1842-1910)
a)
Riwayat
Hidup Filosof
Gambar 7. William James Mill
Sumber: http: // id. wikipedia. org/wiki/William_James
|
William
James (1842-1910) adalah tokoh yang paling bertanggung jawab yang membuat
pragmatisme menjadi terkenal diseluruh dunia. Lebih dari itu ia merupakan orang
Amerika pertama yang memberikan konstribusi dalam gelomang dahsyat pemikiran
filsafat di Dunia Barat. Karena terbit bukunya pragmatisme tahun (1907)
dan
The Meaning of Truth tahun (1909).
Sifat psikologis pragmatisme James dapat dilihat melalui pembelajaran psikologi yang
mempengaruhi filsafat. Bagi james kepercayaan bukanlah sekedar aturan-aturan
bertindak atau idea yang denganya kita siap untuk bertindak. Kepercayaan adalah
sesuatu yang berguna didalam membuat sesuatu terjadi, dalam membuat sesuatu
pasti benar.
b)
Ajaran
dan karya kefilsafatan gerakan renaisans
Saat berusia 35 tahun,
dia telah menjadi dosen di universitas ini. Dia menjadi instruktur fisiologi
dan anatomi selama 7 tahun, guru besar filsafat selama 9 tahun, dan menjadi
guru besar psikologi sampai 10 tahun terakhir dia mengajar, saat dia kembali lagi
mengajar filsafat. James adalah penulis yang produktif dan berbakat dibidang
filsafat, psikologi dan pendidikan, dan pengaruhnya pada kehidupan pendidikan
di Amerika sangatlah mengesankan. Karya terbesar dan paling berpengaruhnya, The
Principles Of Psychology (Dasar-dasar Psikologi), yang diterbitkan
tahun 1980, nantinya akan menjadi materi pendidikan. Pemikirannya terhadap
pendidikan dan pandangannya terhadap cara kerja pengajar dapat dilihat di
karyanya yang terkenal Talks to Teacher. Selain sangat terkenal,
buku-buku ini memberikan pengaruh yang besar terhadap pendidikan dan
pengajarnya. Teori dan praktek pendidikan, adalah hutang terbesar Amerika
kepada “ Bapak Pendidikan Psikologi Modern” ini.( http://gitadesilestari-uin-bi-2b.blogspot.com/2008/04/teori-william-james.html)
William
James mengatakan bahwa secara ringkas
pragmatisme adalah realitas sebagimana yang kita ketahui. Peirce lah yang membiasakan istilah ini dengan
ungkapanya, “tentukan apa akibatnya, apakah dapat dipahami secara focus atau
tidak. Kita akan mendapat pengertian tentang objek itu, kemudian konsep kita
tentang akibat itu, itulah keseluruhan konsep objek tersebut” ia menambahkan, untuk
mengukur kebenaran suatu konsep, kita harus mempertimbangkan apa konsekuensi
logis penerapan konsep tersebut. Sebenarnya istilah pragmatism lebih banyak
berarti sebagai metode untuk memperjelas suatu konsep ketimbang sebagai suatu
doktrin kefilsafatan. (Ahmad, 1990:
190).
c)
Sumbangan
filsafat renaisans terhadap ilmu pengetahuan
Pemikiran William James
di bidang psikologi agama juga menyanggah pandangan-pandangan tradisional
terhadap agama. Bahwa agama merupakan sesuatu yang objektif, disanggah dengan
pemikiran yang juga menginstrumentalisasikan agama. Dengan demikian, konsep
mengenai Tuhan yang otonom dan Mahakuasa juga tertolak. Oleh karena keyakinan
kepada Tuhan juga dipandang sebagai alat semata-mata untuk meraih tujuan yang
lain. (http: //
www. psychologymania. net/
2010 /
03 /
William –
james –
tokoh -
pragmatisme. Html).
William James menentang pandangan
sebelum dia bahwa kesadaran tidak mewujudkan kesatuan lahiriah. Ia justru
menyatakan bahwa kesadaran adalah suatu fungsi yang bersumber dari pengalaman
murni. Pengalaman murni adalah perubahan-perubahan yang terus dari kehidupan
manusia dan akan menjadi bahan refleksi manusia pada masa depan. Oleh karena
itu, James menolak adanya kebenaran yang mutlak, yang berlaku umum, dan
bersifat tetap serta berdiri sendiri. Menurut James kebenaran selalu dapat
diubah dan direvisi oleh pengalaman murni. (http://id.wikipedia.org/wiki/William_James).
B.
Keunggulan
dan Kekurangan
dari Gerakan
Renaisans
1.
Keunggulan Gerakan Renaisans bagi
Kehidupan Masa Kini
a. Melahirkan tokoh-tokoh pemikir
seperti Leonardo de Vinci yang terkenal sebagi pelukis, pemuzik dan ahli
falsafah serta jurutera. Michelangelo merupakan tokoh seni, arkitek, jurutera,
penyair dan ahli anotomi.
b. Melahirkan ahli-ahli sains
terkenal seperti Copernicus dan Galileo.
c. Melahirkan ahli matematik
seperti Tartaglia dan Cardan yang berusaha menghuraikan persamaan ganda tiga.
Tartaglia orang pertama yang menggunakan konsep matematik dalam ketenteraan iaitu
mengukur tembakan peluru mariam. Cardan terlibat dalam penghasilan ilmu
algebra.
d. Selain itu, Renaissance telah
melahirkan tokoh-tokoh perubahan di Eropah.Antara tokoh
perubahan terkenal iaitu William
Harvey yang telah memberi sumbangan dalam kajian peredaran darah.
e. Renaissance telah melahirkan
masyarakat yang lebih progresif dan wujud semangat inquiri sehingga membawa
kepada aktiviti penjelajahan dan penerokaan. ( http//www.
Renaissance _ Muzani
Ghifari - Academia.edu.htm)
f. Tumbuhnya kebebasan, kemerdekaan,
dan kemandirian individu.
g. Berkembangnya ilmu pengetahuan,
teknologi, seni dan budaya.
h. Adanya perubahan dalam bidang agama
dan ilmu pengetahuan. Di mana terjadi pembagian dalam ilmu pengetahuan seperti
ilmu lain mulai lepas dari ilmu agama dan falsafahnya, misalnya ilmu sosial :
ilmu bumi, ilmu sejarah dll. Begitu juga dengan ilmu eksak seperti ilmu alam.
i. Renaissance telah membentuk
masyarakat perdagangan yang berdaya maju. Keadaan ini telah melemahkan
kedudukan dan kekuasaan golongan gereja yang senantiasa berusaha menyekat
perkembangan ilmu dan masyarakat di Eropa.
j. Mendorong pencarian daerah baru
sehingga berkobarlah era penjelajahan samudera. (http://kendakaku.blogspot.com/2013/07/pengertianlatar-belakang-dampak.html)
2.
Kekurangan Gerakan Renaisans bagi
Kehidupan Masa Kini
a. Dengan semakin kuatnya Renaissance
berjalan makin kuat. Hal ini menyebabkan agama semakin diremehkan bahkan kadang
digunakan untuk kepentingan sekulerisasi itu sendiri
b. Kemunculan aliran pemikiran
yang mementingkan kebebasan akal seperti alirn baru Eropah hingga abad ke 18
seperti Humanisme, rasionalisme, nasionalisme dan absolutisme berani
mempersoalkan kepercayaan dan cara pemikiran lama yang diamalkan selama ini
secara langsung melemhkan kekuasaan golongan feudal.
c. Itali telah menjadi pusat ilmu
yang terkenal di Eropah pada abad ke 15. Hal ini terjadi apabila Kota
constntinople dikuasai oleh Islam telah jatuh ke tangan orang Barat pada tahun
1453. Keadaan ini telah menyebabkan ramai para ilmuan Islam berhijrah ke
pusat-pusat perdagangan di Itali. Ini menyebabkan Itali menjadi pusat
intelektual terkenal di Eropah pada masa itu.
d. Renaissance telah membentuk
masyarakat perdagangan yang berdaya maju.Keadaan ini telah melemahkan kedudukan
dan kekuasaan golongan feudal yang sentiasa
berusaha menyekat perkembangan ilmu dan masyarakat di Eropah. ( http//www. Renaissance _ Muzani Ghifari - Academia.edu.htm)
e. Eropa pada priode ini
bener-bener mendapat ancaman dari orang-orang arab. Pada khalifah Umamyah telah
meluaskan wilayah taklukannya hingga daerah-daerah seputar pintu-pintu gerbang
konstantinopel walaupun pada akhirnya pengepungan yang di lakukan Arab gagal
total.
f. Munculnya suatu isu yang di sebut
Kontroversi Ikonoklastik yang berisi bahwa apakah imaji-imaji tentang
Tuhan,Kristus, dan sang perawan Maria serta orang-orang suci baik dalam
bentuk gambar maupun patung boleh dipergunakan di dalam misa atau
tidak.kontroversi ini mengundang persoalan lama yaitu tentang kebebasan agama
yang terpisah dan bebas dari organisasi politik.
g. Pada masa ini selain terjadi
kebangunan kembali juga terjadi kebobrokan moral. Hal ini dikarenakan tidak
adanya suatu norma yang bisa mengatur kehidupan masyarakat. Sehingga bisa
dikatakan bahwa manusia renaissance merupakan manusia yang tidak mempunyai
pegangan (liar). Keliaran ini mengakibatkan terjadinya pelanggaran terhadap
norma sehingga manusia mengalami krisis aklak seperti mabuk-mabukan dll. Hal
ini tidak hanya terjadi di kalangan borjuis tetapi juga dikalangan pendeta. (http://kendakaku.blogspot.com/2013/07/pengertianlatar-belakang-dampak.html)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari
pembahasan yang telah dijelaskan diatas, dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Renaisans
adalah suatu
gerakan yang meliputi suatu zaman dimana orang merasa dilahirkan kembali dalam
keadaban. Gerakan ini juga menunjuk pada zaman dimana ditekankan otonomi dan
kedaulatan manusia dalam berpikir, berkreasi serta mengembangkan seni dan
sastra dan ilmu pengetahuan.
2. Latar belakang timbulnya Renaissance
yaitu dilihat dari beberapa aspek diantaranya, kondisi sosial, budaya, politik, dan
ekonomi Abad Pertengahan.
3. Pada
jaman renaisans terdapat tokoh diberbagai bidang, baik itu dibidang seni dan
budaya, ilmu pengetahuan, penjelajahan, atau dibidang filsafat. Dianatara
tokoh-tokoh tersebut adalah sebagai berikut: Dante Alighiere, Lorenzo
Valla, Nicollo
Machiavelly, Boccacio, Francesco
Petrarca, Desiderius
Erasmus, Nicolaus Copernicus, Galileo Galilei, Copernicus, Tycho
Brahe, Johannes
Keppler, dan
Francis Bacon.
4. Ajaran dan karya kefilsafatan gerakan renaisans
diantaranya ialah, rassionalisme, positifisme , romantisme, individualisme, nasionalisme,
Atheisme,
Sekuler. Sekulerisme, dan Sekularisasi, idealisme, materialisme, Pemikiran Liberalisme.
5. Renaissance
telah membentuk masyarakat perdagangan yang berdaya maju. Keadaan ini telah
melemahkan kedudukan dan kekuasaan golongan gereja yang senantiasa berusaha
menyekat perkembangan ilmu dan masyarakat di Eropa.
6.
Keunggulan dari gerakan renaisans ialah berkembangnya ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan
budaya. Serta
tumbuhnya kebebasan, kemerdekaan dan kemandirian individu. Sedangkan
kekuranganya adalah kurangnya menghasilkan karya penting bila dibandingkan
dengan bidang seni dan sains
DAFTAR
PUSTAKA
Anggar, Kaswati. 1998. Metodelogi Sejarah
dan Historiografi. Yogyakarta:
Beta Offset.
Badri, Yatim. 2008. Sejarah Peradaban
Islam Dirisalah Islamiyah II. Jakarta: Rajawali Perss.
Bron, Alison. 2009. Sejarah Renaisans
Eropa. Yogyakarta: Kreasi Wacana.
H, Haikal. 1989. Renissance dan
Reformasi. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Tafsir,
Ahmad. 1990. Filsafat Umum akal dan hati
sejak Thales sampai Capra.. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Tim dosen filsafat ilmu. 1996. Filsafat Ilmu.
Yogyakarta: Liberty.
Anonim. 2010. William James Tokoh
Pragmatisme. ( http: / / www. psychologymania. Net / 2010 / 03 / william – james – tokoh - pragmatisme. html ).
Diunduh
pada tanggal 12 Maret 2014, pukul 18.47 WIB.
Anonim. William James. (http://id.wikipedia.org/wiki/William_James). Diunduh pada
tanggal 12 Maret 2014, pukul 18.47 WIB.
Anonim. http://dc432.4shared.com/doc/jEo8p5-e/preview.html.
Diunduh pada tanggal 4 Maret 2014, pukul 12.45 WIB.
Anonim. 2012.
Pengertian Renaissance http://www.tuanguru.com/2012/02/pengertian-renaissance.html. Diunduh pada tanggal 4
Maret 2014, pukul 12.50 WIB.
Anonim. 2013.
Pengertian Latar Belakang Dampak. http://kendakaku.blogspot.com/2013/07/pengertianlatar-belakang-dampak.html. Diunduh pada tanggal 4
Maret 2014, pukul 13. 10 WIB.
Kasim, meilani. 2009. Aliran Rasionalisme Descartes. http: //
meilanikasim. wordpress. Com / 2009 / 05 / 27 / aliran-rasionalisme-descartes/.
Diunduh pada
tanggal 12 Maret 2014, pukul 18.47 WIB.
Lestari,
Gita Desi. 2008. Teori William James. (
http://gitadesilestari-uin-bi-2b.blogspot.com/2008/04/teori-william-james.html). Diunduh pada tanggal 12 Maret 2014, pukul 12.35 WIB.
Ghifari, Muzani. Renaissance. ( http//www. Renaissance _ Muzani Ghifari - Academia.edu.htm). Diunduh
pada tanggal 12 Maret 2014, pukul 10.57 WIB.
Demikianlah materi tentang Makalah Renaissance yang sempat kami berikan. semoga materi yang kami berikan dan jangan lupa juga untuk menyimak materi seputar Makalah Reformasi Birokrasi Dan Birokrasi Di Era Reformasi yang telah kami posting sebelumnya. semoga materi yang kami berikan dapat membantu menambah wawasan anda semikian dan terimah kasih. Semoga dapat membantu menambah wawasan anda semikian dan terimah kasih.
Anda dapat mendownload Makalah diatas dalam Bentuk Document Word (.doc) melalui link berikut.
EmoticonEmoticon