Makalah Analisis Laporan Keuangan - Jika dalam postingan ini, anda kurang mengerti atau susunanya tidak teratur, anda dapat mendownload versi .doc makalah berikut :
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Analisis
laporan keuangan adalah suatu proses penelitian laporan keuangan beserta unsur-unsurnya
yang bertujuan untuk mengevaluasi dan memprediksi kondisi keuangan perusahaan
atau badan usaha dan juga mengevaluasi hasil-hasil yang telah dicapai
perusahaan atau badan usaha pada masa lalu dan sekarang.
Analisis
terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya karena ingin mengetahui
tingkat keuntungan , tingkat risiko dan tingkat kesehatan suatu perusahaan.
Analisis semacam ini mengharuskan seorang analis untuk melakukan beberapa hal :
1.
Menentukan
dengan jelas tujuan analisis
2.
Memahami
konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang mendasari laporan keuangan dan
rasio-rasio keuangan yang diturunkan dari laporan keuangan tersebut.
3.
Memahami
kondisi perekonomian dan kondisi bisnis lain pada umumnya yang berkaitan dengan
perusahaan dan mempengaruhi usaha perusahaan.
Sebelum
melakukan analisis seorang analis harus memahami ketiga langkah diatas,baru
kemudian melakukan analisis dengan menggunakan alat-alat analisis seperti
rasio-rasio keuangan atau rasio-rasio lainnya.
1.2
Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah yang akan dibahas dalam
makalah ini adalah sebagai berikut :
1.
Arti penting laporan keuangan ?
2.
Apakah tujuan Analisis Laporan Keuangan ?
3.
Bagaimana metode analisis laporan keuangan ?
4.
Siapa saja pengguna laporan keuangan dan tujuan
penggunaannya ?
1.3
Tujuan
1.
Mengetahui arti penting laopran keuangan;
2.
Mengetahui tujuan analisis laporan keuangan;
3.
Mengetahui metode analisis laporan keuangan;
4.
Mengetahui pengguna laporan keuangan dan tujuan
penggunaannya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Arti penting
Laporan Keuangan
Laporan
Keuangan dibuat untuk mengetahui gambaran
tentang posisi suatu keuangan pada perusahaan serta hasil-hasil yang
diperoleh oleh perusahaan. Laporan Keuangan pada dasarnya adalah hasil proses
akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi data keuangan antara
pengelola perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data-data
tersebut.
2.1.1
Pihak-pihak yang berkepentingan dalam data-data
keuangan perusahaan adalah :
§ Pemilik perusahaan
§ Manajer
Perusahaan
§ Para
Investor dan kreditor
§ Pemerintah
§ Buruh
2.1.2
Laporan Keuangan yang dibutuhkan:
· Neraca
· Laporan Rugi
laba, dan
· laporan
perubahan ekuitas/Modal
Analisis Laporan Keuangan mencakup
tiga karakteristik dalam suatu perusahaan yaitu, aspek likuiditas, profitabilitas,
dan solvabilitas dan ada pula rentabilitas.
·
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Pengertian lain adalah kemampuan seseorang
atau perusahaan untuk memenuhi kewajiban atau utang yang segera harus dibayar
dengan harta lancarnya.
Likuiditas diukur dengan rasio aktiva lancar dibagi
dengan kewajiban lancar. Perusahaan yang memiliki likuiditas sehat paling tidak
memiliki rasio lancer sebesar 100%.
Ukuran likuiditas perusahaan yang lebih menggambarkan tingkat likuiditas
perusahaan ditunjukkan dengan rasio kas (kas terhadap kewajiban lancar).Rasio
likuiditas antara lain terdiri dari: Current Ratio : adalah membandingkan
antara total aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Quick Ratio: adalah
membandingkan antara (total aktiva lancar – inventory) dengan kewajiban lancar.
· Profitablitas atau
kemampuan memperoleh laba adalah suatu ukuran dalam persentase yang digunakan
untuk menilai sejauh mana perusahaan mampu menghasilkan laba pada tingkat yang
dapat diterima. Angka profitabilitas dinyatakan antara lain dalam angka laba
sebelum atau sesudah pajak, laba investasi, pendapatan per saham, dan laba
penjualan. Nilai profitabilitas menjadi norma ukuran bagi kesehatan perusahaan.
· Solvabilitas adalah
kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajibannya Solvabilitas menunjukkan
kemampuan perusahaan untuk melunasi seluruh utang yang ada dengan menggunakan
seluruh aset yang dimilikinya. Hal ini sesungguhnya jarang terjadi kecuali
perusahaan mengalami ke pailitan. Kemampuan operasi perusahaan dicerminkan dari
aset-aset yang dimiliki oleh perusahaan.
· Rasio Rentabilitas
betujuan untuk mengetahui kemampuan bank dalam menghasilkan laba selama periode
tertentu, juga bertujuan untuk mengukur tingkat efektifitas manajemen dalam
menjalankan operasional perusahaannya.
2.1.3
Keterbatasan Laporan keuangan
· Laporan
keuangan yang dibuat periodik pada dasarnya bersifat intern report, dan bukan
laporan yang bersifat final.
· Laporan
keuangan menunjukan angka rupiah yang keliatananya pasti dan tepat tetapi
sebenarnya penyusunannya dengan standar nilai yang mungkin berbeda atau
berubah-ubah.
· Laporan
keuangan disusun berdasarcatatan transaksi keuangan dengan nilai rupiah waktu
atau tanggal lalu tanpa memperhatikan daya beli uang yang semakin menurun.
· Laporan
keuangan tidak mencerminkan berbagai factor yang tidak dapat dinyatakan dengan
uang tetapi mempengaruhi posisi dan keadaan perusahaan, seperti prestasi dan
reputasi perusahaan.
2.1.4
Perlunya Pemeriksaan oleh Akuntan Publik
Laporan
keuangan adalah ringkasan transaksi keuangan sehingga datanya tidak terperinci
bahkan mungkin tidak asli lagi karena sudah diolah dengan sedemikian rupa
sehingga kelihatan baik karena itu perlu pemeriksaan yang dilakukan oleh
seorang akuntan umum yang independent agar dapat dipercaya keasliannya.
Analisa keuangan digunakan untuk
menilai kelangsungan usaha, stabilitas, profitabilitas dari suatu usaha, sub
usaha atapun proyek. Analisa keuangan dilakukan oleh seorang profesional yang
menyajikan laporan dalam bentuk rasio yang menggunakan informasi sebagaimana
tersaji dalam laporan keuangan. Laporan ini biasanya disajikan kepada pimpinan
puncak suatu usaha sebagai acuan untuk mengambil suatu kebijakan perusahaan.
Berdasarkan hasil analisa ini maka manajemen dapat
memutuskan berbagai keputusan manajemen misalnya :
· Melanjutkan
atau tidak melanjutkan operasional suatu usaha atau bagian dari suatu usaha.
· Melakukan
pembuatan atau pembelian bahan baku dalam proses produksi.
· Melakukan
pembelian atau menyewa mesin-mesin produksi.
· Melakukan penerbitan saham atau
melakukan negosiasi untuk memperoleh pinjaman bank guna meningkatkan modal
kerja perseroan.
· Berbagai
keputusan lainnya yang memungkinkan manajemen melakukan pilihan yang tepat
terhadap berbagai alternatif yang ada dalam mengelola perusahaan.
2.2
Tujuan
Analisa Keuangan
Analisa keuangan seringkali menilai
suatu usaha berdasarkan :
· Profitabilitas adalah
kemampuan perseroan untuk menghasilkan suatu keuntungan dan menyokong
pertumbuhan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Profitabilitas
perseroan biasanya dilihat dari laporan laba rugi perseroan (income statement)
yang menunjukkan laporan hasil kinerja perseroan.
· Solvabilitas adalah
kemampuan perseroan untuk memenuhi seluruh kewajibannya, yang diukur dengan
membuat perbandingan seluruh kewajiban terhadap seluruh aktiva dan perbandingan
seluruh kewajiban terhadap ekuitas
· Likuiditas adalah kemampuan
perseroan untuk memenuhi kewajiban lancarnya yang diukur dengan menggunakan
perbandingan antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar.
· Stabilitas adalah
kemampuan perseroan dalam mempertahankan usahanya dalam jangka waktu panjang
tanpa harus menderita kerugian. Untuk menilai stabilitas perseroan digunakan
laporan laba rugi dan neraca keuangan (balance sheet) perseroan serta berbagai
indikator keuangan dan non keuangan lainnya.
Menurut
Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia
tujuan laporan keuangan adalah Meyediakan informasi yang menyangkut posisi
keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan.
Laporan
keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian
besar pemakai. Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua
informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi
karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu, dan
tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi nonkeuangan.
Laporan
keuangan juga menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen, atau
pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.
Pemakai yang ingin melihat apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban
manajemen berbuat demikian agar mereka dapat membuat keputusan ekonomi.
Keputusan ini mencakup, misalnya, keputusan untuk menahan atau menjual
investasi mereka dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat kembali harga
saham.
2.3
Metode
Analisis Laporan Keuangan
Analisa keuangan seringkali
menggunakan rasio keuangan dari tingkat solvabilitas , profitabilitas,
pertumbuhan usaha.
· Kinerja masa
lalu untuk suatu masa tertentu misalnya selama 5 tahun
· Kinerja
mendatang: menggunakan figur kinerja masa lalu dan teknik matematika serta
statistik, termasuk nilai sekarang dan nilai mendatang. Metode perhitungan ini
adalah merupakan penyebab dari kesalahan analisa keuangan dimana statistik masa
lalu dapat menyebabkan rendahnya prediksi masa mendatang.
· Perbandingan
kinerja yaitu membandingkan kinerja antara beberapa perusahaan dalam industri
sejenis.
Karakteristik
kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan
berguna bagi pemakai. Terdapat empat karakteristik kualitatif pokok yaitu :
· Dapat dipahami
· Relevan
· Keandalan
· Dapat
diperbandingkan
Analisis terhadap laporan keuangan
suatu perusahaan pada dasarnya karena ingin mengetahui tingkat profitabilitas
(keuntungan) dan tingkat risiko atau tingkat kesehatan suatu perusahaan.
Analisis keuangan yang mencakup analisis rasio keuangan, analisis kelemahan dan
kekuatan di bidang finansial akan sangat membantu dalam menilai prestasi
manajemen masa lalu dan prospeknya di masa datang. Laporan keuangan yang
disusun secara baik dan akurat dapat memberikan gambaran keadaan yang nyata
mengenai hasil atau prestasi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan selama
kurun waktu tertentu, keadaan inilah yang digunakan untuk menilai kinerja
keuangan. Apalagi informasi mengenai kinerja keuangan suatu perusahaan sangat
bermanfaat untuk berbagai pihak, seperti investor, kreditur, pemerintah,
bankers, pihak manajemen sendiri dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.
Contoh
Laporan Keuangan
Di bawah ini adalah contoh laporan
rugi/laba pada perusahaan perdagangan pada umumnya.
Laporan rugi/laba
PT. ABCD
Untuk periode berakhir 31 Desember 1999
· Pendapatan:
Penjualan Rp.
10,000,000,00
· Harga pokok
penjualan:
Persediaan awal Rp.
2,000,000,00
Pembelian Rp.
7,000,000,00
Tersedia untuk dijual Rp.
9,000,000,00
Persediaan akhir Rp.
3,000,000,00
Harga pokok penjualan Rp. 6,000,000,00
Laba kotor Rp.
4,000,000,00
· Biaya
operasional:
Biaya komisi Rp.
500,000,00 Biaya transportasi Rp.
100,000,00 Biaya listrik, telpon, air Rp. 600,000,00 Biaya gaji pegawai Rp.
1,200,000,00 Biaya penyusutan bangunan Rp. 300,000,00 Biaya penyusutan inventaris Rp. 200,000,00 Total Rp. 2,900,000,00
Laba operasi Rp. 1,100,000,00
Biaya bunga Rp. 100,000,00
Laba sebelum pajak Rp.
1,000,000,00
Biaya pajak Rp.
200,000,00
Laba/(rugi) bersih Rp.
800,000,00
Di bawah ini adalah contoh neraca pada perusahaan
dagang pada umumnya.
Neraca
PT. ABCD
Per 31 Desember 1999
Aktiva
· Aktiva lancar:
Kas Rp.
1,000,000,00
Piutang usaha Rp.
5,000,000,00
Uang muka pembelian Rp. 500,000,00
Persediaan barang Rp.
3,000,000,00
Total aktiva lancar Rp.
9,500,000,00
· Aktiva tetap:
Tanah Rp.
50,000,000,00
Bangunan Rp. 20,000,000 ,00
Akumulasi penyusutan-bangunan (5,000,000) Rp. 15,000,000,00
Inventaris kantor Rp.
2,000,000 ,00
Akumulasi penyusutan-inventaris (500,000)
Rp. 1,500,000,00
Total aktiva tetap Rp.
66,500,000,00
Total aktiva Rp.
76,000,000,00
Hutang
· Hutang lancar:
Hutang dagang Rp.
2,000,000,00
Hutang gaji Rp.
500,000,00
Biaya yang masih harus dibayar Rp. 1,000,000,00
Total hutang lancar Rp.
3,500,000,00
· Hutang jangka panjang:
Hutang bank Rp.
20,000,000,00
Total hutang jangka panjang Rp. 20,000,000,00
Total hutang Rp.
23,500,000,00
· Modal
Modal disetor Rp.
40,000,000,00
Laba ditahan Rp.
12,500,000,00
Total modal Rp.
52,500,000,00
Total hutang dan modal Rp. 76,000,000,00
2.4
Pengguna Laporan Keuangan Dan Tujuan Penggunaannya
·
Investor : penanam modal dan penasihat mereka
berkepentingan dengan risiko yang melekat serta hasil pengembangan dari
investasi yang mereka lakukan. Mereka membutuhkan informasi untuk membantu
menentukan apakah harus membeli, menahan, atau menjual investasi tersebut.
Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka untuk
menilai kemampuan perusahaan untuk membayar dividen.
·
Karyawan : karyawan dan kelompok yang mewakili
merekatertarik pada informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan,
juga tertarik dengan informasi untuk~ menilai kemampuan perusahaan dalam
memberikan balas jasa, imbalan pasca kerja dan kesempatan kerja.
·
Pemberi pinjaman : pemberi pinjaman tertarik dengan
informasi keuangan yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjamari
serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.
·
Pemasok dan kreditor usaha lainnya : pemasok dan
kreditor usaha lainnya tertarik dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk
memutuskan apakah jumlah yang kewajibannya akan dibayar pada saat jatuh tempo.
Kreditor usah berkepentingan pada perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih
pendek daripada pemberi pinjaman kecuali kalau sebagai pelanggan utam rnereka
bergantung pada kelangsungan hidup perusahaan.
·
Pelanggan : para pelanggan berkepentingan
dengan informasi mengenai kelangsungan hidup perusahaan, terutama kalau mereka
terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan, atau bergantung pada
perusahaan.
·
Pemerintah : pemerintah dan berbagai lembaga
yang berada dibawah kekuasaannya berkepentingan dengan alokasi sumberdaya dan
karena itu berkepentingan dengan aktivitas perusahaan. Mereka juga membutuhkan
informasi untuk mengatur aktivitas perusahan, menetapkan kebijakan pajak, dan
sebagai dasar menyusun statistik pendapatan nasional dan statisti lainnya.
·
Masyarakat : perusahaan mempengaruhi anggota
masyarakat daiam berbagai cara. Misalnya: perusahaan dapat memberikan
kontribusi berarti pada perekonomian nasional, termasuk jumlah orang yang
dipekerjakan dan perlindungan kepada penanam modal domestik. Laporan keuangan
dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecenderungan (trend)
dan perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan dan rangkaian aktivitasnya.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Analisis
keuangan sangat penting untuk diterapkan dalam sistem suatu perusahaan. Karena dengan menggunakan analisis keuangan ini
perusahaan dapat mengetahui keuntungan dan kerugian yang dicapai perusahaan
dalam suatu periode.
Seorang
analis dalam melakukan analisis keuangan harus melakukan beberapa langkah,
yaitu:
1. Menentukan tujuan dari analisis keuangan.
2. Memahami konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang mendasari laporan keuangan.
3. Memahami kondisi ekonomi dan bisnis yang mempengaruhi usaha perusahaan
tersebut.
3.2
Saran
Saran saya sebuah perusahaan
harus menggunakan Analisis Laporan Keuangan dalam sistem operasional
perusahaannya,dan juga perusahaan tersebut harus memilih seorang analis yang
mampu untuk menganalisis data perusahaan.
DAFTAR
PUSTAKA
http://mariajhyun.blogspot.com/2013/06/makalah-analisis-keuangan.html
http://cafe-ekonomi.blogspot.com/2009/06/makalah-analisis-laporan-keuangan.html
amosfikarr.blogspot.com/2012/12/makalah-analisis-laopran-keuangan.html
Demikianlah materi tentang Makalah Analisis Laporan Keuangan yang sempat kami berikan dapat bermanfaat. semoga materi yang kami berikan dan jangan lupa juga untuk menyimak Makalah Sistem Adminstrasi Negara Indonesia yang telah kami posting sebelumnya. semoga materi yang kami berikan dapat membantu menambah wawasan anda semikian dan terimah kasih. Semoga dapat membantu menambah wawasan anda semikian dan terimah kasih.
Anda dapat mendownload Makalah diatas dalam Bentuk Document Word (.doc) melalui link berikut.
EmoticonEmoticon