Makalah Bakteri - Jika dalam postingan ini, anda kurang mengerti atau susunanya tidak teratur, anda dapat mendownload versi .doc makalah berikut :
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Botani Tumbuhan
Rendah merupakan salah satu bidang kajian dalam biologi yang mengkhususkan diri
dalam mempelajari seluruh aspek biologi tumbuh-tumbuhan. Dengan demikian, dalam
botani dipelajari semua disiplin ilmu biologi untuk mempelajari pertumbuhan,
reproduksi, metabolisme, perkembangan, interaksi dengan komponen biotik dan
abiotik, serta evolusi tumbuhan.
Sesuai
dengan rekomendasi dalam kode Internasional Tata Nama Tumbuhan, nama ilmiah
untuk divisi hendaknya diambil dari kata yang menunjukkan suatu cirri khas yang
berlaku umtuk seluruh warganya, ditambah dengan akhiran, Phyta maka kelompok
ini yang ciri khas seluruh warganya adalah berkembang biak dengan membelah
diri, dinamakan Schizophyta atau tumbuhan belah (dari bahasa Latin shizere atau
Yunani Schuzein artinya membelah, dan phyton (Yunani) artinya tumbuhan.
Divisi
tumbuhan belah, selain berkembang biak dengan cara membelah, juga mempunyai ciri-ciri
berikut yaitu tubuhnya terdiri dari sebuah sel saja, protoplas belum
terdeferensiasi dengan jelas, sehingga inti belum tampak nyata, demikian pula
plastidanya.
Tumbuhan
belah dianggap sebagai kelompok tumbuhan dengan tingkat perkembangan filogenik
yang paling rendah, jadi dari segi evolusi merupakan kelompok tumbuhan yang
paling tua dan primitive.
Bakteri
merupakan kelompok makhluk hidup bersel tunggal, yang hubungan kekerabatan nya
dengan makhluk hidup lainnya masih diliputi kegelapan. Mereka dimasukkan dalam
golongan jasad renik atau mikroba, mengingat tubuhnya yang amat kecil sehingga
tidak terlihat dengan mata telanjang. Studi tentang bakteri mulai berkembang
setelah Anthony Van Leuowenhoek menemukan mikroskop. Ia pertama kali malihatnya
pada tahun 1683, sejak itu studi tokoh-tokoh terkemuka seperti, Louis Pasteur,
Devaine, Koch dan banyak lagi mulai mengenmbangkan ilmu tentang jasad renik.
1.2. Tujuan
Makalah
ini disusun bertujuan untuk:
1.
Untuk mengetahui struktur tubuh bakteri secara saksama.
2.
Untuk mengetahui bentuk-bentuk bakteri.
3.
Untuk mengetahui cara perkembangbiakan bakteri.
4.
Untuk mengetahui peranan bakteri dalam kehidupan manusia.
5.
Untuk mengetahui klasifikasi bakteri.
BAB II
SCHIZOPHYTA (BAKTERI)
2.1
Sejarah dan Struktur Sel Bakteri
Bakteri, dari kata Latin bacterium (jamak, bacteria),
adalah kelompok raksasa dari organisme hidup. Mereka sangatlah kecil (mikroskopik) dan
kebanyakan uniselular
(bersel tunggal), dengan
struktur sel yang relatif sederhana tanpa nukleus/inti sel, cytoskeleton, dan organel lain seperti mitokondria dan kloroplas. Struktur sel mereka dijelaskan lebih
lanjut dalam artikel mengenai prokariota, karena bakteri merupakan prokariota, untuk membedakan
mereka dengan organisme yang memiliki sel lebih kompleks, disebut eukariota. Istilah "bakteri" telah
diterapkan untuk semua prokariota atau untuk kelompok besar mereka, tergantung
pada gagasan mengenai hubungan mereka.

Gbr. arsitektur suatu sel bakteri yang khas
Bakteri adalah yang paling berkelimpahan dari semua organisme. Mereka
tersebar (berada di mana-mana) di tanah, air, dan sebagai simbiosis dari organisme lain. Banyak patogen merupakan bakteri. Kebanyakan dari
mereka kecil, biasanya hanya berukuran 0,5-5 μm, meski ada jenis dapat
menjangkau 0,3 mm dalam diameter (Thiomargarita). Mereka umumnya
memiliki dinding sel,
seperti sel hewan dan jamur, tetapi dengan komposisi sangat
berbeda (peptidoglikan). Banyak yang bergerak menggunakan flagela, yang berbeda
dalam strukturnya dari flagela kelompok lain.
Seperti prokariota (organisme yang tidak memiliki selaput inti) pada
umumnya, semua bakteri memiliki struktur sel yang relatif sederhana. Struktur
bakteri yang paling penting adalah dinding
sel. Bakteri dapat digolongkan
menjadi dua kelompok yaitu Gram positif dan Gram negatif didasarkan pada
perbedaan struktur dinging sel. Bakteri Gram positif memiliki dinding sel yang
terdiri atas lapisan peptidoglikan yang tebal dan asam teichoic.
Sementara bakteri Gram negatif memiliki lapisan luar, lipopolisakarida -
terdiri atas membran dan lapisan peptidoglikan yang tipis terletak pada
periplasma (di antara lapisan luar dan membran sitoplasmik).
Banyak bakteri memiliki struktur di luar sel lainnya seperti flagela dan
fimbria yang digunakan untuk bergerak, melekat dan konjugasi. Beberapa bakteri
juga memiliki kapsul atau lapisan lendir yang membantu pelekatan bakteri pada
suatu permukaan dan biofilm formation. Bakteri juga memiliki kromosom, ribosom dan beberapa
spesies lainnya memiliki granula makanan, vakuola gas dan magnetosom.
Beberapa bakteri mampu membentuk endospora yang membuat mereka mampu
bertahan hidup pada lingkungan ekstrim.
2.2
Struktur Tubuh Bakteri Secara Umum
Bakteri
merupakan organisme mikroskopis rata-rata berdiameter 1,25 mikrometer (μm).
(mikrometer = 1/1000000 meter). Bakteri yang terkecil adalah Dialister
pneumosintes dengan panjang tubuh 0,15 – 0,30 μm, sedangkan bakteri terbesar
adalah Spirillum voluntans, panjang tubuh 13 – 15 μm.
Ukuran
bakteri adalah mikroskopis artinya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop.
Bakteri aktif bergerak pada kondisi lembab. Pada keadaan kekurangan air,
bakteri akan tidak aktif bahkan dapat menyebabkan kematian.
Berdasarkan berntuknya, bakteri dibagi
menjadi tiga golongan besar, yaitu:
a.
Kokus (Coccus) dalah bakteri yang berbentuk bulat seperti bola, dan
mempunyai beberapa variasi sebagai berikut:
1.
Mikrococcus, jika kecil dan tunggal
2.
Diplococcus, jka bergandanya dua-dua
3.
Tetracoccus, jika bergandengan empat dan membentuk bujursangkar
4.
Sarcina, jika bergerombol membentuk kubus
5.
Staphylococcus, jika bergerombol
6.
Streptococcus, jika bergandengan membentuk rantai

Gambar-gambar bakteri
b.
Basil (Bacillus) adalah kelompok bakteri yang berbentuk batang atau
silinder, dan mempunyai variasi sebagai berikut:
a.
Diplobacillus, jika bergandengan dua-dua
b.
Streptobacillus, jika bergandengan membentuk rantai

Bermacam-macam
bentuk bakteri
c.
Spiril (Spirilum) adalah bakteri yang berbentuk lengkung dan mempunyai
variasi sebagai berikut:
a.
Vibrio, (bentuk koma), jika lengkung kurang dari setengah lingkaran
b.
Spiral, jika lengkung lebih dari setengah lingkaran

Bentuk
bakteri
Bentuk tubuh/morfologi bakteri dipengaruhi
oleh keadaan lingkungan, medium dan usia. Oleh karena itu untuk membandingkan
bentuk serta ukuran bakteri, kondisinya harus sama. Pada umumnya bakteri yang
usianya lebih muda ukurannya relatif lebih besar daripada yang sudah tua.

Struktur DNA
Bagian-bagian dari struktur
bakteri ini meliputi:
1. Dinding sel
Dinding sel ini tersusun
atas mukopolisakarida dan peptidoglikan (murein) yaitu susunan yang terdiri
dari polimerbesar dan terbuat dari N – asetil glukosamin dan asam N – asetil
muramat yang saling berikatan silang dengan ikatan kovalen.
2. Kapsul
Merupakan selaput licin
terdiri dari polisakarida terletak di luar dinding sel, bakteri yang patogen
memiliki kapsul berfungsi mempertahankan diri dari antitoksin yang dihasilkan sel inang.
3. Flagel
Flagel merupakan cambuk
getar yang berfungsi untuk bergerak, flagel melekat pada membran luar di
dinding sel. Berdasarkan letak dan jumlah flagel yang dimiliki maka bakteri
dibedakan menjadi:
a. Monotrik, yaitu bakteri
yang memiliki sebuah flagel pada satu ujungnya.
b. Lopotrik, yaitu bakteri
yang pada satu ujungnya memiliki lebih dari satu flagel.
c. Amfiktrik, yaitu bakteri
yang pada kedua ujungnya hanya terdapat satu buah flagel.
d. Periktirk, yaitu bakteri
yang memiliki flagel pada seluruh permukaan tubuhnya.

Gambar Jenis-jenis bakteri berdasarkan jumlah flagel yang dimiliki
4.
Membran sel
Tersusun atas lemak dan protein, bersifat semipermeable, berfungsi untuk mengatur keluar
masuknya zat ke dalam sel.
5.
Mesosom
Terbentuk dari membran sel yang tidak membentuk lipatan. Organel ini berfungsi sebagai tempat pemisahan dua molekul DNA dan berperan juga dalam pembentukan dinding sel baru antara kedua sel anak tersebut.
Terbentuk dari membran sel yang tidak membentuk lipatan. Organel ini berfungsi sebagai tempat pemisahan dua molekul DNA dan berperan juga dalam pembentukan dinding sel baru antara kedua sel anak tersebut.
6.
Sitoplasma
Sitoplasma
merupakan tempat berlangsungnya reaksi metabolik.
7.
DNA
DNA
berfungsi untuk mengontrol sintesis protein dan pembawaan sifat.
8.
Ribosom
Ribosom
tersusun atas protein dan RNA, sebagai tempat sintesis protein.
2.3
Cara Hidup Bakteri
Bakteri pada umumnya bersifat hetotrof. Hidupnya
sebagai safprofit atau sebagai parasit. Namum, demikian, ada pula beberapa
jenis yang mampu mengadakan asimilasi, jadi bersifat autotrof. Berdasar asalny
energy yang digunakan dalam asimilasi, bakteri yang bersifat autotrof itu
dibedakan dalam 2 golongan yaitu :
a.
Yang bersifat Kemoautotrof, bila energy untuk
asimilasinya (kemosintesis) diperileh dari reaksi-reaksi Kimia, misalnya dari
proses-proses oksidasi senyawa tertentu. Bakteri nitrit dengan mengoksidasi NH3,
bakteri nitrat dengan mengoksidasi HNO2, Bakteri belerang dengan
mengoksidasikan berbagai senyawa belerang.
b.
Yang bersifat Fotoautotrof, bila energy untuk
asimilasi (fotosintesis) diperoleh dari cahaya matahari. Seperti pada tumbuhan
hijau, bakteri yang dapat mengadakan fotosintesis adalah bakteri-bakteri yang
memepunyai zat warna, dari golongan Thiothodaceae (bakteri belerang berzat
warna).
Bakteri yang hidup sebagai saprofit menggunakan
sisa-sisa tumbuhan atau hewan substrat dan sumber kebutuhan hidupnya. Oleh
kegiatan fisiologi bakteri yang menempatinya, substrat itu akan mengalami
proses penguraian yang biasanya disertai dengan timbulnya energy. Proses itu
dinamakan pembusukan bila terjadinya menimbulkan zat-zat yang berbau tidak
sedap (busuk), dan dinamakan fermentasi bila merupakan suatu pernafasan
intrataolekular. Dengan demikian bakteri-bakteri saprofit melalui proses
penguraian menjadi pembersih sisa-sisa makhluk hidup.
Dari segi kebutuhannya akan oksigen bakteri dapat
dibedakan dalam dua golongan yaitu bakteri aerob, bila untuk hidupnya
memerlukan oksigen bebas, dan anaerob, bila dapat hidup tanpa oksigen bebas.
Bakteri anaerob masih dapat dibedakan lagi dalam yang aerob secara obligat,
artinya untuk kebutuhan terhadap oksigen bebas tidak mutlak, artinya tidak
dapat hidup pula tanpa adanya oksigen bebas, bakteri itu dikatakan bersifat
anaerob fakultatif.
Dalam hubungan dengan cara hidupnya sebagai parasit,
kita membedakan parasit obligat, bila bakteri itu hanya dapat hidup sebagai
parasit saja, dan parasit fakultatif, bila bakteri dapat hidup baik mengenai
bakteri pathogen, yaitu bakteri yang hidup sebagai parasit dan menimbulkan
penyakit bagi inangnya, baik yang berupa tumbuhan maupun hewandan manusia.
2.4
Cara Perkembangbiakan Bakteri
Bakteri
berkembang biak dengan cara rekombinasi genetik dan membelah diri.
a. Rekombinasi genetik adalah
pemindahan secara langsung bahan genetik (DNA) di antara dua sel bakteri
melalui proses berikut:

Transformasi adalah perpindahan materi genetik berupa DNA dari sel bakteri yang satu ke sel bakteri yang lain.
1. Transduksi adalah
pemindahan materi genetik bakteri ke bakteri lain dengan perantaraan virus.

Gambar Transduksi
2. Konjugasi adalah
bergabungnya dua bakteri (+ dan –) dengan membentuk jembatan untuk pemindahan materi
genetik.

Gambar Kojugasi
b. Pembelahan diri secara
biner (langsung).
Pada pembelahan ini, sifat
sel anak yang dihasilkan sama dengan sifat sel induknya.

Gambar Pembelahan diri secara biner (langsung)
Bakteri umumnya berkembang-biak secara vegetative
atau aseksual dengan membelah diri. Setelah selesai pembelahan, sel-sel anakan
dapat tetap bergandengan satu sama lain, dan dengan demikian terbentuklah
koloni bakteri. Koloni mempunyai bentuk yang berbeda-beda, dan bentuk koloni
itu dpat dijadikan salah satu tanda pengenal jenis bakteri yang bersangkutan.
Ada koloni yang terdiri dari sepasang sel seperti terdapat pada marga
Diplococous, ada yang berbentuk kubus terdiri dari delapan sel (pada marga
Sarcina), ada yang berbentuk rantai (pada Streptococus), ada yang seperti
setandan buah anggur (pada Staphylococus).
Bakteri berkembangbiak dengan cepat. Dalam keadaan
yang serba mengungtungkan (keadaan optimal), bebrapa jenis bakteri dapat
membelah setiap 20 menit, sehingga dalam waktu sehari saja, suatu sel bakteri
dapat berkembang menjadi berjuta-juta sel. Karena dalam praktet banyak hal yang
menghambat kehidupan bakteri, bahkan banyak pula faktor-faktor yang menyebabkan
kematiannya, perkembangan bakteri tidak pernah mencapai keadaan seperti
tersebut diatas.
Kondisi lingkungan yang mendukung dapat memacu
pertumbuhan dan reproduksi bakteri. Faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh
terhadap pertumbuhan dan reproduksi bakteri adalah suhu, kelembaban, dan
cahaya.
1.
Suhu
Berdasarkan
kisaran suhu aktivitasnya, bakteri dibagi menjadi 3 golongan:
a.
Bakteri psikrofil, yaitu bakteri yang hidup
pada daerah suhu antara 0°– 30°C, dengan suhu optimum 15°C.
b.
Bakteri mesofil, yaitu bakteri yang hidup di
daerah suhu antara 15° – 55°C, dengan suhu optimum 25° – 40°C.
c.
Bakteri termofil, yaitu bakteri yang dapat
hidup di daerah suhu tinggi antara 40° – 75°C, dengan suhu optimum 25° – 40°C.
Pada tahun 1967 di Yellow Stone Park ditemukan bakteri yang hidup dalam sumber
air panas bersuhu 93° – 94°C.
2. Kelembaban
Pada
umumnya bakteri memerlukan kelembaban yang cukup tinggi, kira-kira 85%.
Pengurangan kadar air dari protoplasma menyebabkan kegiatan metabolisme
terhenti, misalnya pada proses pembekuan dan pengeringan.
3.
Cahaya
Cahaya
sangat berpengaruh pada proses pertumbuhan bakteri. Umumnya cahaya merusak sel
mikroorganisme yang tidak berklorofil. Sinar ultraviolet dapat menyebabkan
terjadinya ionisasi komponen sel yang berakibat menghambat pertumbuhan atau
menyebabkan kematian. Pengaruh cahaya terhadap bakteri dapat digunakan sebagai
dasar sterilisasi atau pengawetan bahan makanan.
Jika keadaan lingkungan tidak menguntungkan seperti
suhu tinggi, kekeringan atau zat-zat kimia tertentu, beberapa spesies dari
Bacillus yang aerob dan beberapa spesies dari Clostridium yang anaerob dapat
mempertahankan diri dengan spora. Spora tersebut dibentuk dalam sel yang
disebut endospora. Endospora dibentuk oleh penggumpalan protoplasma yang
sedikit sekali mengandung air. Oleh karena itu endospora lebih tahan terhadap
keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan dibandingkan dengan bakteri aktif.
Apabila keadaan lingkungan membaik kembali, endospora dapat tumbuh menjadi satu
sel bakteri biasa. Letak endospora di tengah-tengah sel bakteri atau pada salah
satu ujungnya.
2.5
Peranan Bakteri Dalam Kehidupan Manusia
2.5.1 Bakteri Menguntungkan
1. Bakteri
pengurai
Bakteri saprofit menguraikan tumbuhan atau hewan
yang mati, serta sisa-sisa atau kotoran organisme. Bakteri tersebut menguraikan
protein, karbohidrat dan senyawa organik lain menjadi CO2, gas amoniak, dan
senyawa-senyawa lain yang lebih sederhana. Oleh karena itu keberadaan bakteri
ini sangat berperan dalam mineralisasi di alam dan dengan cara ini bakteri
membersihkan dunia dari sampah-sampah organik.
2. Bakteri
nitrifikasi
Bakteri nitrifikasi adalah bakteri-bakteri tertentu
yang mampu menyusun senyawa nitrat dari amoniak yang berlangsung secara aerob
di dalam tanah. Nitrifikasi terdiri atas dua tahap yaitu:
a.
Oksidasi amoniak menjadi nitrit oleh bakteri
nitrit. Proses ini dinamakan nitritasi.
b.
Oksidasi senyawa nitrit menjadi nitrat oleh
bakteri nitrat. Prosesnya dinamakan nitratasi.
Dalam
bidang pertanian, nitrifikasi sangat menguntungkan karena menghasilkan senyawa
yang diperlukan oleh tanaman yaitu nitrat. Tetapi sebaliknya di dalam air yang
disediakan untuk sumber air minum, nitrat yang berlebihan tidak baik karena
akan menyebabkan pertumbuhan ganggang di permukaan air menjadi berlimpah.
3.
Bakteri nitrogen
Bakteri nitrogen adalah bakteri yang mampu mengikat
nitrogen bebas dari udara dan mengubahnya menjadi suatu senyawa yang dapat
diserap oleh tumbuhan. Karena kemampuannya mengikat nitrogen di udara,
bakteri-bakteri tersebut berpengaruh terhadap nilai ekonomi tanah pertanian.
Kelompok bakteri ini ada yang hidup bebas maupun simbiosis. Bakteri nitrogen
yang hidup bebas yaitu Azotobacter chroococcum, Clostridium pasteurianum, dan
Rhodospirillum rubrum. Bakteri nitrogen yang hidup bersimbiosis dengan tanaman
polong-polongan yaitu Rhizobium leguminosarum, yang hidup dalam akar membentuk
nodul atau bintil-bintil akar. Tumbuhan yang bersimbiosis dengan Rhizobium
banyak digunakan sebagai pupuk hijau seperti Crotalaria, Tephrosia, dan
Indigofera. Akar tanaman polong-polongan tersebut menyediakan karbohidrat dan
senyawa lain bagi bakteri melalui kemampuannya mengikat nitrogen bagi akar.
Jika bakteri dipisahkan dari inangnya (akar), maka tidak dapat mengikat
nitrogen sama sekali atau hanya dapat mengikat nitrogen sedikit sekali.
Bintil-bintil akar melepaskan senyawa nitrogen organik ke dalam tanah tempat
tanaman polong hidup. Dengan demikian terjadi penambahan nitrogen yang dapat
menambah kesuburan tanah.
4.
Bakteri usus
Bakteri Entamoeba coli hidup di kolon (usus besar)
manusia, berfungsi membantu membusukkan sisa pencernaan juga menghasilkan
vitamin B12, dan vitamin K yang penting dalam proses pembekuan darah. Dalam
organ pencernaan berbagai hewan ternak dan kuda, bakteri anaerobik membantu
mencernakan selusosa rumput menjadi zat yang lebih sederhana sehingga dapat
diserap oleh dinding usus.
5.
Bakteri fermentasi
Beberapa makanan hasil fermentasi dan mikroorganisme
yang berperan:
No.
|
Nama produk atau makanan
|
Bahan baku
|
Bakteri yang berperan
|
1.
|
Yoghurt
|
Susu
|
Lactobacillus
Bulgaricus,
Streptococcus thermophilus
|
2.
|
Mentega
|
Susu
|
Streptococcus
lactis
|
3.
|
Terasi
|
Ikan
|
Lactobacillus sp.
|
4.
|
Asinan buah-buahan
|
Buah-buahan
|
Lactobacillus sp.
|
5.
|
Sosis
|
Daging
|
Pediococcus cerevisiae
|
6.
|
Kefin
|
Susu
|
Lactobacillus bulgaricus dan Srteptococcus
lactis
|
6. Bakteri
penghasil antibiotik
Antibiotik merupakan
zat yang dihasilkan oleh mikroorganisme dan mempunyai daya hambat terhadap
kegiatan mikroorganisme lain. Beberapa bakteri yang menghasilkan antibiotik
adalah:
a.
Bacillus brevis, menghasilkan terotrisin
b.
Bacillus subtilis, menghasilkan basitrasin
c.
Bacillus polymyxa, menghasilkan polimixi
2.5.2 Bakteri Merugikan
1.
Bakteri perusak makanan
Beberapa spesies pengurai tumbuh di dalam makanan.
Mereka mengubah makanan dan mengeluarkan hasil metabolisme yang berupa toksin
(racun). Racun tersebut berbahaya bagi kesehatan manusia. Contohnya:
Clostridium botulinum, menghasilkan racun botulinin, seringkali terdapat pada
makanan kalengan. Pseudomonas cocovenenans, menghasilkan asam bongkrek,
terdapat pada tempe bongkrek. Leuconostoc mesenteroides, penyebab pelendiran
makanan.
2.
Bakteri denitrifikasi
Jika oksigen dalam tanah kurang maka akan
berlangsung denitrifikasi, yaitu nitrat direduksi sehingga terbentuk nitrit dan
akhirnya menjadi amoniak yang tidak dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan. Contoh
bakteri yang menyebabkan denitrifikasi adalah Micrococcus denitrificans dan
Pseudomonas denitrificans.
3.
Bakteri patogen
Merupakan kelompok bakteri parasit yang menimbulkan
penyakit pada manusia, hewan dan tumbuhan.
1)
Bakteri penyebab penyakit pada manusia:
a. Salmonella
typhosa menyebabkan penyakit Tifus
b. Shigella
dysenteriae menyebabkan penyakit Disentri basiler
c. Vibrio
comma menyebabkan penyakit Kolera
d. Haemophilus
influenza menyebabkan penyakit Influensa
e. Diplococcus
pneumonia Pneumonia menyebabkan penyakit (radang paru-paru)
f. Mycobacterium
tuberculosis menyebabkan penyakit TBC paru-paru
g. Clostridium
tetani menyebabkan penyakit Tetanus
h. Neiseria
meningitis menyebabkan penyakit Meningitis (radang selaput otak)
i. Neiseria
gonorrhoeae menyebabkan penyakit Gonorrhaeae (kencing nanah)
j. Treponema
pallidum menyebabkan penyakit Sifilis atau Lues atau raja singa
k. Mycobacterium
leprae menyebabkan penyakit Lepra (kusta)
l. Treponema
pertenue menyebabkan penyakit Puru atau patek.
2) Bakteri
penyebab penyakit pada hewan:
a. Brucella
abortus menyebabkan penyakit Brucellosis pada sapi
b. Streptococcus
agalactia menyebabkan penyakit Mastitis pada sapi (radang payudara)
c. Bacillus
anthracis menyebabkan penyakit Antraks
d. Actinomyces
bovis menyebabkan penyakit Bengkak rahang
pada sapi
e. Cytophaga
columnaris menyebabkan penyakit Penyakit pada ikan.
3) Bakteri
penyebab penyakit pada tumbuhan:
a. Xanthomonas
oryzae menyebabkan penyakit Menyerang pucuk batang padi
b. Xanthomonas
campestris menyebabkan penyakit Menyerang tanaman kubis
c. Pseudomonas
solanacaerum menyebabkan Penyakit layu pada famili terung-terungan
d. Erwinia
amylovora menyebabkan Penyakit bonyok
pada buah-buahan.
2.6
Klasifikasi Bakteri
Klasifikasi
ilmiah menunjuk ke bagaimana ahli biologi mengelompokkan dan mengkategorikan
spesies dari organisme yang punah maupun yang hidup. Klasifikasi modern berakar
pada sistem Carolus Linnaeus, yang mengelompokkan spesies menurut sifat fisik
yang dimiliki bersama. Pengelompokan ini sudah direvisi sejak Linnaeus untuk
menjaga konsistensi dengan asas sifat umum yang diturunkan dari Darwin.
Untuk
mengenali dan mempelajari makhluk hidup secara keseluruhan tidak mudah sehingga
dibuat klasifikasi (pengelompokan) makhluk hidup. Klasifikasi makhluk hidup
adalah suatu cara memilah dan mengelompokkan makhluk hidup menjadi golongan
atau unit tertentu.
Tujuan
klasifikasi makhluk hidup adalah untuk mempermudah untuk mengenali,
membandingkan, dan mempelajari makhluk hidup. Membandingkan berarti mencari
persamaan dan perbedaan sifat atau ciri pada makhluk hidup.
Klasifikasi
makhluk hidup didasarkan pada persamaan dan perbedaan ciri yang dimiliki
makhluk hidup, misalnya bentuk tubuh atau fungsi alat tubuhnya. Makhluk hidup
yang memliliki ciri yang sama dikelompokkan dalam satu golongan. Contoh
klasifikasi makhluk hidup adalah :
Berdasarkan
ukuran tubuhnya. Contoh: Tumbuhan dikelompokkan menjadi pohon, perdu, dan
semak.
Berdasarkan
lingkungan tempat hidupnya. Contoh: Tumbuhan dikelompokkan menjadi tumbuhan
yang hidup di lingkungan kering (xerofit), tumbuhan yang hidup di lingkungan
air (hidrofit), dan tumbuhan yang hidup di lingkungan lembab (higrofit).
Berdasarkan
manfaatnya. Contoh: Tumbuhan dikelompokkan menjadi tanaman obat-obatan, tanaman
sandang, tanaman hias, tanaman pangan dan sebagainya
Berdasarkan
jenis makanannya. Contoh: Hewan dikelompokkan menjadi hewan pemakan daging
(karnivora), hewan pemakan tumbuhan (herbivora), dan hewan pemakan hewan serta
tumbuhan (omnivora).
Cara
pengelompokan makhluk hidup seperti ini dianggap kurang sesuai yang disebabkan
karena dalam pengelompokan makhluk hidup dengan cara demikian dibuat
berdasarkan keinginan orang yang mengelompokkannya.
Adapun
contoh pengklasifikasian dalam Divisi Schizophyta (Bakteri)dapat dilihat
sebagai berikut :
1. Kingdom
: Monera
Divisio
: Schizophyta
Class : Schizomycetes
Ordo : Eubacteriales
Familia : Eubacteriaceae
Genus : Rhizobium
Spesies : Rhizobium
legumicosarum
2. Kingdom
: Monera
Divisio
: Schizophyta
Class : Schizomycetes
Ordo : Pseudomonadales
Familia : Methanomonadaceae
Genus : Methanomonas
Spesies : Methanomonas
methanica
3. Kingdom
: Monera
Divisio
: Schizophyta
Class : Schizomycetes
Ordo : Chlamydobacteriales
Familia : Cretinochaceae
Genus : Crenothrix
Spesies : Crenothrix
polyspora
4. Kingdom
: Monera
Divisio
: Schizophyta
Class : Schizomycetes
Ordo : Actinomycerales
Familia : Streptomycetaceae
Genus : Streptomyces
Spesies : Streptomyces
rimosus
5. Kingdom
: Monera
Divisio
: Schizophyta
Class : Schizomycetes
Ordo : Myxobacteriales
Familia : Cytophagaceae
Genus : Cytophaga
Spesies : Cytophaga
rubra
6. Kingdom
: Monera
Divisio
: Schizophyta
Class : Schizomycetes
Ordo : Beggiatuales
Familia : Beggiatoaceae
Genus : Thiotrix
Spesies : Thitrix
nivea
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun
kesimpulan dari makalah ini adalah :
1. Bakteri merupakan organisme
mikroskopis rata-rata berdiameter 1,25 mikrometer (μm). (mikrometer = 1/1000000
meter). Bakteri yang terkecil adalah Dialister pneumosintes dengan panjang
tubuh 0,15 – 0,30 μm, sedangkan bakteri terbesar adalah Spirillum voluntans,
panjang tubuh 13 – 15 μm. Berdasarkan bentuknya dibagi menjadi tiga golongan
besar yaitu kokus, basil dan spiril.
2. Bakteri
pada umumnya bersifat hetotrof. Hidupnya sebagai safprofit atau sebagai
parasit. Namum, demikian, ada pula beberapa jenis yang mampu mengadakan
asimilasi, jadi bersifat autotrof. Berdasar asalny energy yang digunakan dalam
asimilasi, bakteri yang bersifat autotrof itu dibedakan dalam 2 golongan yaitu
kemoautotrof dan autotror.
3.
Bakteri berkembang biak dengan cara rekombinasi genetik dan membelah
diri.
4.
Terdapat bakteri yang mengungtungkan bagi kehidupan dan terdapat pula
bakteri yang merugikan bagi kehidupan manusia. Contoh bakteri yang
mengungtungkan kehidupan manusia adalah Bacillus
brevis, menghasilkan terotrisin dalam bidang kesehatan utamanya dalam
menciptakan antobodi. Dan contoh bakteri yang merugikan adalah Salmonella
typhosa menyebabkan penyakit Tifus.
3.2 Saran
Kami sebagai penyusun makalah
“Schizophyta” mengharapkan saran dan kritik dari reaka-rekan mahasiswa dan Ibu
Dosen Mata Kuliah Botani tumbuhan Rendah pada khususnya dan seluruh pembaca
makalah ini demi penyempurnaan makalah kami ini.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.
2008. Bakteri. http:/id.wikipedia.bakteri/sains.
Gembong,
Tjirosoepomo. 2003. Taksonomi Tumbuhan.
Jogja. UGM Press
Demikianlah materi tentang Makalah Bakteri yang sempat kami berikan. semoga materi yang kami berikan dan jangan lupa juga untuk menyimak Makalah Amdal (Analisa Dampak Lingkungan) Lengkap yang telah kami posting sebelumnya. semoga materi yang kami berikan dapat membantu menambah wawasan anda semikian dan terimah kasih. Semoga dapat membantu menambah wawasan anda semikian dan terimah kasih.
Anda dapat mendownload Makalah diatas dalam Bentuk Document Word (.doc) melalui link berikut.
EmoticonEmoticon