Makalah Biologi Sistem Penggolongan Darah Pada Manusia - Jika dalam postingan ini, anda kurang mengerti atau susunanya tidak teratur, anda dapat mendownload versi .doc makalah berikut :
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa
kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayahnya
kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “Sistem
Penggolongan Darah pada Manusia”. Sholawat serta salam semoga selalu
tercurahkan kepada junjungan nabi agung Nabi Muhammad SAW yang telah membawa
kita dari zamam yang gelap gulita ke zaman yang terang benderang, yakni agama
Islam.
Makalah ini
kami susun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Biologi Umum Prodi
Pendidikan Fisika tahun 2014 Universitas Negeri Surabaya . Selain itu melalui
penyusunan Makalah ini diharapkan semua pihak dapat lebih memahami tentang Sistem
Penggolongan Darah pada Manusia. Dalam
kesempatan kali ini tak lupa penyusun ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada beberapa pihak atas bantuannya demi terselesainya Makalah ini.
Dalam penyusunan Makalah ini penyusun
menyadari masih adanya banyak kesalahan dan kekurangan, untuk itu kritik dan
saran yang membangun sangat penyusun harapkan.
Akhirnya
penyusun berharap semoga makalah ini dapat bermanaat bagi penyusun khususnya
dan bagi pembaca umumnya.
Surabaya,
November 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
Lembar Sampul
.................................................................................................... 1
Kata Pengantar
.................................................................................................... 2
Daftar Isi
............................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
.......................................................................................... 4
B.
Rumusan Masalah
.................................................................................... 4
C.
Tujuan Penulisan
...................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
A.
Golongan Darah
.................................. ..................................................... 5
B.
Golongan Darah
Sistem ABO................................................................... 5
C.
Golongan Darah
Sistem Rhesus................................................................ 6
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan
............................................................................................. 7
B.
Saran ...................................................................................................... 7
Daftar Pustaka
.................................................................................................... 8
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Darah adalah cairan yang
terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan) tingkat tinggi
yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan
tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan juga sebagai
pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Istilah medis yang berkaitan
dengan darah diawali dengan kata hemo- atau hemato- yang berasal
dari bahasa Yunani haima yang berarti darah.
Darah manusia adalah cairan di
dalam tubuh yangberfungsi untuk mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel
di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi,
mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem
imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-hormon
dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah.
Darah manusia berwarna merah,
antara merah terang apabila kaya oksigen sampai merah tua apabila kekurangan
oksigen. Warna merah pada darah disebabkan oleh hemoglobin, protein pernapasan
(respiratory protein) yang mengandung besi dalam bentuk heme, yang
merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen.
Manusia memiliki sistem peredaran
darah tertutup yang berarti darah mengalir dalam pembuluh darah dan
disirkulasikan oleh jantung. Darah dipompa oleh jantung menuju paru-paru untuk
melepaskan sisa metabolisme berupa karbon dioksida dan menyerap oksigen melalui
pembuluh arteri pulmonalis, lalu dibawa kembali ke jantung melalui vena
pulmonalis. Setelah itu darah dikirimkan ke seluruh tubuh oleh saluran pembuluh
darah aorta. Darah membawa oksigen ke seluruh tubuh melalui saluran halus darah
yang disebut pembuluh kapiler. Darah kemudian kembali ke jantung melalui
pembuluh darah vena cava superior dan vena cava inferior.
Darah pada manusia diklasifikasikan menurut golongannya.
Sistem penggolongan darah yang sering dikenal adalah sistem ABO dan sistem
Rhesus. Pada makalah ini akan dibahas lebih lanjut tentang kedua sistem
penggolongan darah tersebut.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah :
1.
Apakah yang dimaksud dengan golongan darah ?
2.
Bagaimanakah golongan darah sistem ABO ?
3.
Bagaimanakah golongan darah sistem Rhesus ?
C. TUJUAN
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah :
1.
Mempelajarai golongan darah.
2.
Mempelajari golongan darah sistem ABO
3.
Mempelajari golongan darah sistem Rhesus
BAB II
PEMBAHASAN
A. GOLONGAN DARAH
Golongan darah adalah
pengklasifikasian darah dari suatu individu berdasarkan ada atau tidak adanya
zat antigen warisan pada permukaan membran sel darah merah. Hal ini disebabkan
karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran
sel darah merah tersebut. Dua jenis penggolongan darah yang paling penting
adalah penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh). Di dunia ini
sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya
saja lebih jarang dijumpai. Transfusi darah dari golongan yang tidak kompatibel
dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia hemolisis, gagal
ginjal, syok, dan kematian.
B. GOLONGAN DARAH SISTEM ABO
Ada banyak golongan darah, tetapi
yang terkenal di bidang medis adalah golongan
darah ABO dan Rhesus. Kedua golongan darah ini ditemukan oleh Dr. Karl
Landsteiner, seorang dokter dari Austria, pada tahun 1900. Semula Landsteiner
menemukan golongan darah A, B, dan C. Golongan C ini kemudian dinamakan
golongan O.
Pada tahun 1902 kolega Landsteiner,
yaitu Alfred Decastello dan Adriano Sturli menemukan golongan ke empat yaitu
golongan AB.
Dasar penggolongan darah ABO adalah
adanya aglutinogen (antigen) pada eritrosit, dan adanya aglutinin
(antibodi) di dalam plasma darah. Aglutinogen berarti antigen yang
digumpalkan, sedangkan aglutinin adalah jenis antibodi yang menggumpalkan.
Golongan
|
aglutinogen
(antigen) pada eritrosit
|
aglutinin
(antibodi) pada plasma darah
|
A
B AB O |
A
B A dan B - |
b
a - a dan b |
Menurut sistem ABO darah manusia
terbagi atas 4 golongan, yaitu:
Pemahaman mengenai aglutinogen dan
aglutinin inilah yang mendasari teknik transfusi darah. Dalam transfusi darah,
orang yang memberikan darah disebut donor, sedangkan yang menerima disebut
resipien. Transfusi (pindahtuang darah) ini harus memperhatikan masalah
aglutinin-aglutinogen, sebab jika terjadi inkompatibilitas (ketakcocokan)
golongan darah, maka akan menyebabkan terjadinya aglutinasi (penggumpalan)
darah, dan bisa menyebabkan kematian sang resipien.
Secara umum dalam proses transfusi
darah prinsip ini yang dipegang:
-
Jika aglutinin a bertemu dengan aglutinogen A,
atau aglutinin b bertemu dengan
aglutinogen B akan menyebabkan aglutinasi (penggumpalan)
-
Cara yang mudah untuk memahami
transfusi darah begini: untuk donor perhatikan aglutinogennya, sedangkan
untuk resipien perhatikan aglutininnya.
Misalnya begini:
Saya bergolongan darah A, ingin
mendonorkan darah saya kepada Luna Maya yang bergolongan darah B. Ingat, saya
adalah donor, dan Luna Maya adalah resipien. Golongan darah saya A berarti
memiliki aglutinogen A (lihat tabel). Sedangan golongan darah Luna B berarti
memiliki aglutinin a. Jika aglutinin
a bertemu dengan aglutinogen A maka
akan terjadi aglutinasi. Itu sebabnya saya yang bergolongan darah A tidak bisa
memberikan darah saya kepada Luna Maya yang bergolongan darah B.
Nah, dari dasar itulah muncul
istilah donor universal dan resipien universal. Donor universal
(golongan O) adalah golongan darah yang bisa mendonorkan darahnya ke semua
golongan darah, karena tidak memiliki
aglutinogen. Sedangkan resipien universal (golongan AB) adalah golongan
darah yang bisa menerima darah dari semua golongan, karena tidak memiliki aglutinin. Jadi O bisa menjadi donor ke
semua golongan, dan AB bisa menjadi resipien dari semua golongan.
Namun di dunia medis hal tersebut
tidak diperbolehkan terutama jika dilakukan transfusi dalam jumlah besar.

C.
GOLONGAN
DARAH RHESUS
Selama ini
kita lebih sering mengenal sistem golongan darah A B O. Namun belakangan ini
mulai banyak dikenal satu jenis golongan darah lagi, yaitu golongan darah
rhesus. Golongan darah ini berbeda dengan A B O, karena hanya memiliki dua
jenis, yaitu Rhesus positif (Rh+) dan Rhesus negatif (Rh-). Hmm, lalu apa
bedanya golongan darah rhesus ini? Bagaimanakah penggolongannya?
Tidak jauh dari sistem A B O,
golongan darah Rhesus ini juga menggolongkan darah seseorang berdasarkan adanya
antigen tertentu dalam darah. Antigen yang digunakan untuk menggolongkan darah
berdasarkan Rhesus disebut sebagai antigen D. Sederhananya, jika seseorang
memiliki antigen D dalam darahnya, ia termasuk Rh+. Sebaliknya, jika seseorang
tidak memiliki antigen D, ia termasuk Rh-.
Meski penggolongannya lebih
sederhana, ternyata Rhesus tidak bisa begitu saja diabaikan lho. Orang dengan
Rh- tidak bisa menerima donor dari Rh+. Hal ini disebabkan karena darah Rh-
cenderung akan membuat antibodi terhadap antigen D, sehingga akan menolak
adanya antigen D di dalam darahnya. Sehingga orang dengan Rh- harus menerima
darah dari orang Rh- juga. Sayangnya, jumlah orang dengan Rh- di dunia ini
sangat sedikit, sehingga pasokan darahnya pun terbatas.
Selain itu, golongan darah Rhesus
ini juga wajib diperhatikan bagi ibu hamil. Seorang ibu dengan Rh- jika
mengandung anak dengan Rh+, kemungkinan darah sang ibu akan membentuk antibodi
pula. Antibodi ini dapat masuk ke dalam plasenta janin. Hal ini bisa
menyebabkan bayi dalam kandungan mengalami anemia, kulit kekuning-kuningan,
atau bahkan keguguran dalam kandungan.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Darah merupakan suatu komponen penting dalam tubuh
makhluk hidup, termasuk manusia. Darah bertugas mengangkut hasil metabolisme
tubuh dan mengedarkannya ke seluruh bagian tubuh. Darah manusia dibagi menjadi
beberapa golongan. Sistem golongan darah yang sering kita jumpai adalah sistem
ABO. Pada sistem ABO darah dibahi menjadi 4 golongan, yaitu golongan darah A,
B, O, dan AB. Selain itu juga dikenal sistem golongan darah Rhesus. Pada sistem
golongan rhesus darah dibagi menjadi dua golongan, yaitu Rhesus positif dan
Rhesus Negatif.
B.
SARAN
Hendaknya kita mempelajari dan memahami sistem golongan
darah pada manusia. Karena sistem golongan darah ini sangat penting untuk kita
saat melakukan transfusi darah. Selain itu, golongan darah Rhesus juga penting
untuk ibu hamil, karena jika orang menikah dengan golongan darah rhesus negatif
maka kemungkinan anaknya akan meningal.
DAFTAR
PUSTAKA
http://sains.me/1277/berkenalan-dengan-sistem-golongan-darah-rhesus.html/
http://id.wikipedia.org/wiki/Darah
http://id.wikipedia.org/wiki/Golongan_darah
Demikianlah materi tentang Makalah Biologi Sistem Penggolongan Darah Pada Manusia yang sempat kami berikan dapat bermanfaat. semoga materi yang kami berikan dan jangan lupa juga untuk menyimak Makalah Fungi yang telah kami posting sebelumnya. semoga materi yang kami berikan dapat membantu menambah wawasan anda semikian dan terimah kasih. Semoga dapat membantu menambah wawasan anda semikian dan terimah kasih.
Anda dapat mendownload Makalah diatas dalam Bentuk Document Word (.doc) melalui link berikut.
EmoticonEmoticon