Makalah Capital Budgeting - Jika dalam postingan ini, anda kurang mengerti atau susunanya tidak teratur, anda dapat mendownload versi .doc makalah berikut :
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas
Makalah Manajemen Keuangan Lanjutan dengan judul Penganggaran Modal
(Capital Budgeting). Makalah ini merupakan salah satu tugas
dalam mata kuliah Manajemen
Keuangan. Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak
kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingatakan kemampuan
yang dimiliki penulis. Untuk itu kritikdan saran dari semua pihak sangat penulis
harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat,
khususnya bagipenulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai.
Manado, April 2015
Tim Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………..................……... 2
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………. 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah ………………..…………………….……………….…..... 3
1.2
Rumusan Masalah ………………………………………………………...……….....
5
1.3
Tujuan ………...……………………………………………………………………... 5
1.4
Manfaat …………………………………………………………………………….... 5
BAB II PEMBAHASAN
2.1
Cash
Flow ………………...............................................................................…......... 6
2.2
Internal
Rate of Return……………….…………..……...….......................................10
2.3
Profitability
Index …………………...……………….……..... …………………......12
BAB III KESIMPULAN …………………………...…………….......................................15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perusahaan mengadakan investasi dalam
aktiva tetap dengan harapan memperoleh kembali dana yang diinvestasikan tersebut
seperti halnya pada aktiva lancar. Perbedaannya adalah pada jangka waktu dan cara
kembalinya dana yang diinvestasikan dalam kedua golongan aktiva tersebut.
Keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai dana dimana jangka
waktu kembalinya dana tersebut melebihi waktu satu tahun disebut penganggaran
modal atau Capital Budgeting.
Contoh penganggaran modal adalah pengeluaran dana untuk
aktiva tetap yaitu tanah, bangunan, mesin-mesin dan peralatan. Penganggaran modal
menjelaskan tentang perencanaan untuk mendanai proyek besar jangka panjang. Keputusan
penganggaran modal memiliki efek yang sangat jelas terhadap tingkat kesehatan keuangan
perusahaan untuk jangka panjang. Sebuah proyek yang didasarkan pada keputusan penganggaran
modal yang berhasil, akan mendorong mengalirnya pemasukan (cashflow) perusahaan
untuk jangka panjang. Sebaliknya, penganggaran modal yang tidak baik akan menyebabkan
tingkat pengembalian investasi yang mencukupi. Akibatnya dapat saja sebuah proyek
atau sebuah perusahaan mengalami kebangkrutan. Keputusan penganggaran modal
dapat pula digunakan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan, barang atau jasa
apa yang akan dibuat, bagaimana barang atau jasa itu dijual pada pelanggan? Dan
bagaimana cara menjualnya?
1.2 Rumusan Masalah
- Cash Flow
- Metode-metode Penilaian Usul Investasi ?
-
Internal Rate Of Return
-
Profitability Index
-
Modified Internal Rate of Return
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembahasan rumusan masalah dari makalah ini yaitu untuk mengetahui
lebih jelas lagi apa itu capital budgeting terutama di dalam konsep cash flow
dan mengetahui tentang metode-metode penilain usul investasi.
1.4 Manfaat
Setelah
membaca dan mempelajari makalah ini, diharapkan agar pembaca dapat lebih
mengetahui dan memahami apa itu capital budgeting terutama dalam cash flow dan
mengetahui tentang metode-metode penilain usul investasi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Cash Flow (Arus
Kas)
Keputusan
investasi yang dilakukan oleh perusahaan mengharapkan akan bisa ditutup oleh
penerimaan-penerimaan dimasa yang akan datang. Dimana penerimaan tersebut
berasal dari proyeksi keuntungan yang diperoleh atas investasi yang
bersangkutan. Keuntungan ini bisa dalam dua pengertian:
1)Laba
Akuntansi yaitu laba yang terdapat dalam laporan keuangan yang disusun oleh
bagian akuntansi yakni cukup dilihat dari laba pada laporan Rugi-Laba.
2)Laba Tunai yaitu laba berupa aliran kas atau cash flow.
Konsep Analisis Cash Flow
Bagi perusahaan yang ingin mengetahui
berapa jumlah yang seharusnya dibutuhkan dimasa yang akan datang, maka periode
yang paling relevan digunakan adalah metode cash flow.
Cash flow dimaksudkan penyusunan penerimaan aliran yang masuk (cash in
flow) dan jumlah yang dikeluarkan (cash out flow), dimana dalam aliran tersebut
dapat dilihat jumlah dana yang dimiliki oleh suatu perusahaan dalam waktu
tertentu. Juga dengan cash flow dapat memberikan pedoman atau dasar bagi
pimpinan perusahaan di dalam mengambil keputusan yang menyangkut kebijaksanaan
keuangan terutama mengenai uang tunai (cash).
Cash flow adalah sebelum pembebanan penyusutan dan diperhitungkan
setelah pajak, tetapi yang dibelanjai dengan modal pinjaman (utang), maka
aliran kas bersih adalah senelum dibebani penyusutan dan bunga tetapi setelah
dibebani pajak”.
Pengertian cash flow yang dikemukakan
Sudarmo memberikan suatu gambaran bahwa proyeksi cash flow adalah meliputi
merencanakan pengeluaran uang kas tersebut untuk kegiatan operasi dan
merencanakan uang kas yang akan datang.
Dengan analisa cash flow dapat
diketahui kapan perusahaan mengalami surplus atau deficit kas pada waktu-waktu
yang akan datang. Bila diperkirakan bulan-bulan yang akan datang terdapat
surplus kas yang besar, maka jauh sebelumnya dapat diadakan perencanaan
penggunaan dana tersebut secara efektif dan efisien, demikian pula sebaliknya
jika diperkirakan akan terjadi defisit kas, maka jauh sebelumnya sudah dapat
direncanakan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang bakal ditempuh guna menutupi
defisit kas tersebut.
Dalam penyusunan cash flow baik yang
bersifat jangka pendek maupun yang bersifat jangka panjang, ada dua macam
cara penyusunan cash flow, yaitu :
1. Direct Method (Metode langsung)
1. Direct Method (Metode langsung)
Dalam metode ini, pelaporan arus kas dilakukan dengan cara
melaporkan kelompok-kelompok penerimaan kas dan pengeluaran kas dari berbagai
operasi secara lengkap.
2. Indirect Method (Metode Tidak langsung)
2. Indirect Method (Metode Tidak langsung)
Dalam Indirect Method penyajiannya dimulai dari laba rugi
bersih dan selanjutnya disesuaikan dengan menambah atau mengurangi perubahan
dalam pos-pos yang mempengaruhi kegiatan operasional seperti penyusutan, naik
turun pos aktiva dan hutang lancar.
Penggolongan Cash Flow :
Cash flow dikelompokkan dalam 3
macam aliran kas:
1)
Inicial Cashflow
Adalah aliran kas yang berhubungan dengan pengeluaran-pengeluaran
kas untuk keperluan investasi, seperti pengeluaran kas untuk pembelian tanah, pembangunan
pabrik, pembelian mesin, pengeluaran kas lain dalam rangka mendapatkan aktiva tetap.
Termasuk dalam inicial cash flow adalah kebutuhan dana yang akan digunakan untuk
modal kerja. Inicial cash flow biasanya dikeluarkan pada saat awal pendirian suatu proyek investasi.
2)
Operacional Cashflow
Merupakan aliran kas yang akan dipergunakan untuk menutup
investasi. Operational cashflow biasanya diterima setiap tahun selama usia
investasi, dan berupa aliran kas bersih. Operasional cashflow diperoleh dapat
dihitung dengan menambahkan laba akuntansi(EAT) dengan penyusustan. Permasalahan
operasional cashflow ini muncul bila dalam keputusan investasi sumber dana yang
dipergunakan berasal dari hutang, yang mengakibatkan laba setelah pajak
berbeda, dan tentunya akan mengakibatkan cashflownya menjadi berbeda antara
bila dibelanjai dengan modal sendiri dan dibelanjai dengan hutang. Sehingga
suatu proyek akan kelihatan lebih baik dibiayai dengan modal sendiri sebab akan
menghasilkan cashflow yang lebih besar. Padahal satu proyek hanya mempunyai
kesimpulan yaitu layak apa tidak layak,
tidak peduli apakah proyek itu dibiayai dengan modal sendiri atau modal
asing. Oleh karenaitu dalam menaksir operasiona cashflow tidak boleh
mencampuradukkan keputusan pembiayaan dengan keputusan investasi.Sehingga untuk
menaksir aliran kas operasi bila sebagian atau seluruhnya dibelanjai dengan
modal asing adalah :
Cashflow=
Laba Setelah Pajak+Penyusutan+Bunga(1-pajak)
3)
Terminal cashflow
Merupakan aliran kas yang diterima sebagai akibat habisnya
umur ekonomis suatu proyek.( seperti niali residu dan modal kerja yang
digunakan)
Untuk
menilai kelayakan investasi penggantian , aliran kas yang digunakan adalah
aliran kas tambahan(incremental cashflow) yang disebabkan penggantian aktiva
tetap tersebut. Tambahan aliran kas ini
bisa disebabkan karena adanya penghematan biaya tunai seperti turunya biaya
bahan baku dan biaya tenaga kerja, dan juga karena peningkatan penjualan yang
disebabkan aktiva tetap baru.
Penghematan-penghematan ini akan menjadi tambahan penghasilan, sehinngga
perlu dikurangi dengan kenaikan biaya, seperti kenaikan penyusutan (penyusutan
mesin baru – penyusutan mesin lama). Dengan demikian dari contoh diatas dapat
dihitung tambahan cashflow sebagai berikut

Penghematan tunai Rp.115.000.000,-
Tambahan Ph:
Ph Mesin Baru = Rp.125.000.000
Ph Mesin Lama = Rp.
60.000.000
Rp.
65.000.000,-
Tambahan EBIT Rp. 50.000.000,-
Pajak 30 % Rp. 15.000.000,-
Tambahan EAT Rp. 35.000.000,-
TambahanPenyusutan Rp. 65.000.000,-
TambahanCashflow Rp.100.000.000,-
Dengan demikian penggantian tersebut menghasilkan
tambahan cash flow sebesar Rp.100.000.000,-
Untuk
menilai kelayakannya, misal dengan menggunakan metode NPV maka dapat dihitung NPVnya
sebagai berikut:

PV dari tambahan cash flow tahun 1-4
= Rp 100.000.000 x 2,690 =
Rp269.000.000,-
PV dari nilai residu tahun 4
= Rp 200.000.000 x 0,516 = Rp103.200.000,-
Total PV of
Cashflow Rp
372.200.000,-
Investasi Rp
359.000.000,-
Net Present Value Rp 13.200.000,-
Dari perhitungan tersebut ternyata menghasilkan NPV positif sebesar
Rp.13.200.000,-sehingga dapat disimpulkan bahwa investasi penggantian tersebut adalah layak.
2.2 Internal Rate Of Return (IRR)
|
||||||||
IRR:
Tingkat pengembalian dari modal proyek yang dianalisis.
Berupa tingkat bunga pada saat NPV=0
Satuannya %/tahun
|
||||||||
![]() |
||||||||
Tingkat bunga (i) pada saat itu
disebut IRR
|
||||||||
![]() |
||||||||
Pada saat itu terjadi juga :
|
||||||||
![]() |
||||||||
Cara menghitung IRR:
|
||||||||
a.
|
Cara coba-coba
|
|||||||
Masukkan nilai i berulang-ulang
hingga didapatkan NPV=0
|
||||||||
b.
|
Interpolasi
|
|||||||
1.
|
Masukkan satu nilai i yang
cukup rendah sehingga NPV positif
� i1 � NPV1
|
|||||||
2.
|
Masukkan suatu nilai i yang
cukup tinggi sehingga NPV negatif
i2 � NPV2
|
|||||||
3.
|
Lakukaninterpolasi linier
|
|||||||
![]() |
||||||||
2.3 Profitability Index
(PI)
Metode ini menghitung
perbandingan antara nilai arus kas bersih yang akan datang dengan nilai
investasi yang sekarang. Profitability Index harus lebih besar dari 1
baru dikatakan layak. Semakin besar PI, investasi semakin layak.
Rumus PROFITABILITY
INDEX (PI):

Nilai
Aliran Kas Masuk
PROFITABILITY
INDEX ( PI ) = ---------------------------
Nilai
Investasi
Kelayakan investasi
menurut standar analisa ini adalah :
Jika PI > 1 ; maka
investasi tsb dpt dijalankan (layak/ feasible)
Jika PI < 1 ;
investasi tsb tidak layak dijalankan (tidak layak/ not feasible)
Kelebihan Profitability
Index adalah :
1. Memberikan
percentage future cash flows dengan cash initial
2. Sudah
mempertimbangkan cost of capital
3. Sudah
mempertimbangkan time value of money
4. Mempertimbangkan
semua cash flow
Kekurangan Profitability
Index adalah :
1. Tidak memberikan informasi
mengenai return suatu project.
2. Dibutuhkan cost
of capital untuk menghitung Profitability Index.
3. Tidak memberikan
informasi mengenai project risk.
4. Susah dimengerti
untuk dijadikan indicator apakah suatu project memberikan value kepada
perusahaan.
2.4 MIRR (Modifid
Internal Rate of Return)
MIRR (Modified Internal
Rate of Return) adalah kriteria kelayakn investasi dengan memodifikasi metode
IRR dalam menilai kelayakan suatu proyek investasi. Dengan metode ini tingkat
balas jasa dana yang menyamakan PV terminal cash flow dengan nilai investasi.
MIRR diasumsikan semua
cash flow yang bernilai positif di investasikan kembali ke batas tahun terakhir
proyek. Semua cash flow negative di beri potongan. Tingkat effisiensi proyek
MIRR konsisten dengan the present worth ratio.
Sebagai ilustrasi :
Seseorang menyimpankan uang di Bank (investor) transaksi antara pihak Bank dan penyimpan (investor) untuk membicarakan besarnya bunga simpanan, maka bunga tersebut ekivalen dengan Rate of Return.
Sebagai ilustrasi :
Seseorang menyimpankan uang di Bank (investor) transaksi antara pihak Bank dan penyimpan (investor) untuk membicarakan besarnya bunga simpanan, maka bunga tersebut ekivalen dengan Rate of Return.
Dengan pengertian :
Rate of Return-ekivalen dengan - bunga (interest). Dalam hal perhitungannya, tidak dipengaruhi oleh suku bunga “komersil” yang berlaku, sehingga sering disebut dengan istilah IRR (“Internal Rate of Return”).
Catatan
:
Apabila IRR ternyata hasilnya > dari suku bunga komersil yang berlaku, maka dapat dikatakan bahwa proyek tersebut menguntungkan, tetapi apabila < maka proyek dianggap rugi.
Apabila IRR ternyata hasilnya > dari suku bunga komersil yang berlaku, maka dapat dikatakan bahwa proyek tersebut menguntungkan, tetapi apabila < maka proyek dianggap rugi.
Prosedur
perhitungan Rate of Return sebagai berikut :
Perhitungan bunga (i) dilakukan dengan trial and error (dengan cara coba-coba).
Untuk menghindari perhitungan yang rumit, Riggs, dkk (1986) memberikan langkah perhitungan sebagai berikut :
Pertama dengan menjumlah “cash flow” dari semua : biaya pengeluaran &
pemasukan, bila hasilnya negatif, maka dapat dikatakan bahwa proposal yang
PV. semua biaya = PV. semua pemasukan ?2002 digitized by USU digital library 18 diajukan tidak layak bila angkanya positif, dengan berdasarkan pada jumlah dan waktu investasi, maka secara kasar akan menunjukkan berapa IRR tersebut. IRR dapat lebih mudah dicari dengan “trial and error” apabila variasi permasalahan tidak banyak, yaitu :
* Dominasi “cash flow”nya - pada periode nilai sekarang (PV).
* Dominasi “cash flow”nya - pada pembayaran tahunan (Annual).
* Dominasi “cash flow”nya - pada periode nilai yang akan datang (FV).
Apabila permasalahan merupakan variasi dari periode awal (PV), periode tahunan (Annual) dan periode akhir (FV), maka untuk menentukan IRR secara trial and error (tebakan/guessing) akan semakin sulit.
Dengan demikian, maka perumusan nilai sekarang (PV) dan nilai tahunan (Annual value) merupakan dasar bagi perhitungan IRR, sehingga persamaan dasar sebagai perhitungan yang digunakan sebagai berikut :
1. Nilai Sekarang Bersih (NSB) = 0
2. Nilai Sekarang Penerimaan - Nilai Sekarang Biaya = 0
NS Penerimaan
3. = 1 NS Biaya atau :
1. Nilai Tahunan Bersih (NTB) = 0
2. NT Penerimaan - NT Biaya = 0
Perhitungan bunga (i) dilakukan dengan trial and error (dengan cara coba-coba).
Untuk menghindari perhitungan yang rumit, Riggs, dkk (1986) memberikan langkah perhitungan sebagai berikut :
Pertama dengan menjumlah “cash flow” dari semua : biaya pengeluaran &
pemasukan, bila hasilnya negatif, maka dapat dikatakan bahwa proposal yang
PV. semua biaya = PV. semua pemasukan ?2002 digitized by USU digital library 18 diajukan tidak layak bila angkanya positif, dengan berdasarkan pada jumlah dan waktu investasi, maka secara kasar akan menunjukkan berapa IRR tersebut. IRR dapat lebih mudah dicari dengan “trial and error” apabila variasi permasalahan tidak banyak, yaitu :
* Dominasi “cash flow”nya - pada periode nilai sekarang (PV).
* Dominasi “cash flow”nya - pada pembayaran tahunan (Annual).
* Dominasi “cash flow”nya - pada periode nilai yang akan datang (FV).
Apabila permasalahan merupakan variasi dari periode awal (PV), periode tahunan (Annual) dan periode akhir (FV), maka untuk menentukan IRR secara trial and error (tebakan/guessing) akan semakin sulit.
Dengan demikian, maka perumusan nilai sekarang (PV) dan nilai tahunan (Annual value) merupakan dasar bagi perhitungan IRR, sehingga persamaan dasar sebagai perhitungan yang digunakan sebagai berikut :
1. Nilai Sekarang Bersih (NSB) = 0
2. Nilai Sekarang Penerimaan - Nilai Sekarang Biaya = 0
NS Penerimaan
3. = 1 NS Biaya atau :
1. Nilai Tahunan Bersih (NTB) = 0
2. NT Penerimaan - NT Biaya = 0
BAB III
KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas, Penganggaran Modal (capital budgeting)
sangatlah penting dalam menentukan alur kas,investasi dan penanaman saham.
Dimana bila perhitungan atau keputusan untuk pengambilan penganggaran modal
tepat, maka keuntungan bagi perusahaan akan meningkat sesuai dengan
perhitungan. Dan sangatlah penting bagi manajer keuangan untuk sangat hati-hati
dalam mengambil keputusan dengan keadaan keuangan suatu perusahaan.
Daftar Pustaka
http://web.ipb.ac.id/~tepfteta/ekotek/Minggu_13/M13B1.htm
http://ligarsekarwangi.blogspot.com/2009/10/mirr-modified-internal-rate-of-return.html
http://www.ilmu-ekonomi.com/2012/03/konsep-analisis-cash-flow.html
Demikianlah materi tentang Makalah Capital Budgeting yang sempat kami berikan dapat bermanfaat. semoga materi yang kami berikan dan jangan lupa juga untuk menyimak Makalah Corel Draw yang telah kami posting sebelumnya. semoga materi yang kami berikan dapat membantu menambah wawasan anda semikian dan terimah kasih. Semoga dapat membantu menambah wawasan anda semikian dan terimah kasih.
Anda dapat mendownload Makalah diatas dalam Bentuk Document Word (.doc) melalui link berikut.
EmoticonEmoticon