Makalah Evolusi - Jika dalam postingan ini, anda kurang mengerti atau susunanya tidak teratur, anda dapat mendownload versi .doc makalah berikut :
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Peristiwa
seleksi alam sesungguhnya tidaklah cukup sempurna menjelaskan evolusi dari
seluruh ciri atau struktur. Peristiwa seleksi alam bukanlah penyebab utama
terjadinya evolusi organik. Suatu peristiwa seleksi baru dapat berlangsung,
bila terlebih dalu telah ada keanekaragaman (varian) antar individu. Peristiwa seleksi alam hanyalah faktor yang
mengukuhkan varian-varian yang sesuai, dan bukanlah sebagai faktor yang menjadi
sebab timbulnya varian-varian yang sesuai.
Dalam
hubungan dengan ini, sebagian para ahli biologi berpendapat bahwa peristiwa
seleksi alam hanyalah sebagai faktor pengarah dan faktor pembatas atas
varian-varian yang telah ada. Oleh karena itu, terjadinya evolusi organik
penyebabnya adalah varian. Peristiwa
seleksi alam berperan hanya sebagai faktor yang mengukuhkan varian.
Pandangan
yang mengatakan bahwa seleksi alam bukanlah merupakan sebab utama evolusi
organik, tetapi hanyalah berperan sebagai faktor pengarah dan faktor pembatas,
adalah hasil pengembangan dan penyempurnaan Teori Seleksi Darwin, yang dikenal
dengan Neodarwisme. Sehingga secara
singkat dapat dikatakan, bahwa rekombinasi gen dan macam-macam faktor
lingkungan adalah sebab utama peristiwa evolusi organik, dan peristiwa seleksi alam berperan sebagai faktor pengarah dan
faktor pembatas.
Variabilitas genetik adalah ukuran
bagi kecenderungan berbagai individu dalam suatu populasi untuk memiliki
genotipe yang berbeda-beda. Variabilitas dalam suatu sifat (karakter) tertentu
menggambarkan bagaimana sifat itu mampu berubah-ubah untuk menanggapi pengaruh
lingkungan dan genetik.
B.
RUMUSAN MASALAH
Adapun
rumusan masalah dari makalah kami:
1. Bagaimana
variasi genetik sebagai bahan dasar evolusi?
2. Apa
faktor yang menyebabkan timbulnya
keankeragaman?
3. Apa
saja macam macam mutasi?
C.
TUJUAN
Adapun
tujuan dari makalah kami:
1. Untuk
mengetahui bagaimana variasi genetik sebagai bahan dasar evolusi?
2. Untuk
mengetahui faktor yang menyebabkan timbulnya keanekaragaman?
3. Untuk
mengetahui macam macam mutasi?
BAB II
ISI
A.
VARIASI GENETIK SEBAGAI BAHAN DASAR EVOLUSI
Evolusi
organik adalah perubahan komposisi genetik dari populasi.teori evolusi organik
modern mempunyai dua pengertian pokok, yakni sifat-sifat dari benda hidup
berubah dengan bertambahnya waktu dan perubahan ini diarahkan oleh seleksi
alam. Perubahan yang dimaksud bukan perubahan pada individu sepanjang waktu
hidupnya, tetapi perubahan individu dalam suatu populasi dalam beberapa
generasi. Sehingga suatu individu tidak dapat mengalami evolusi.
Komposisi
genetik suatu individu sudah ditentukan semenjak terjadinya fertilisasi, yakni
persatuan antara spermatozoid dengan sel telur. Kebanyakan dari perubahan
sepanjang hidupnya hanyalah suatu perubahan dalam ekspresi potensi pertumbuhan
yang terkandung di dalam gen. Dalam populasi, komposisi genetik atau ekspresi
potensi pertumbuhan dapat berubah, yang menyebabkan terjadinya evolusi.
Keanekaragaman
merupakan faktor utama dari evolusi. Meskipun prosesnya belum diketahui pada
masa teori evolusi organik dikemukakan Lamarck dan Darwin, tanpa adanya variasi
(keanekaragaman), evolusi tidak akan terjadi. Di alam, ada dua faktor yang
bekerja untuk mempertahankan keutuhan suatu jenis. Bila dilihat secara
tersendiri, maka kedua faktor tersebut seakan-akan bertentangan, namun kedua
faktor tersebut bekerja secara harmonis.
B.
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEANEKARAGAMAN INDIVIDU
Bagaimana
variabilitas dapat terjadi, kita harus mulai dari suatu struktur paling kecil,
yakni ADN. Asam deoksiribonukleat terdiri
dari 4 macam asam nukleat, yakni adenin (A), sitosin (C), guanine (G), dan
timin (T). Bila asam amini terakhir diganti dengan urasil (U), maka asam
nukleatnya dinamakan ARN (asam
ribonukleat). Keempat asam nukleat akan membentuk 20 macam asam amino
esensial. Kombinasi tiga dari empat macam asam nukleat akan membentuk satu asam
amino. Kombinasi ini dikenal sebagai kode
genetik. Apabila ada dua macam asam nukleat membentuk satu asam amino,
hanya akan diperoleh 16 macam kombinasi 16 asam amino, sehingga tidak akan
ditemukan 4 macam asam amino esensial yang lain.
Secara
umum, setiap satu asam amino dikode oleh sekitar 3 macam kombinasi. Ada asam
amino dikode oleh satu kombinasi, asam amino yang lain dikode oleh satu
kombinasi, asam amino yang lain dikode oleh 6 macam kombinasi. Dengan demikian,
suatu asam amino dapat dihasilkan lebih banyak, bukan saja karena kode tersebut
terdapat berulang-ulang, tetapi karena ada lebih banyak kemungkinan. Adanya
satu kode genetik atau lebih belum dapat menerangkan terjadinya keanekaragaman.
Sejak
masa lampau, orang sudah mempertanyakan mengapa umur suatu organisme sejenis
tidak sama. Hal ini jelas terlihat bila kita memelihara tumbuhan atau hewan,
atau apabila kita melihat diri kita sendiri. Keluarga pada zaman dahulu umumnya
mempunyai anak lebih dari dua, demikian juga hewan. Pada katak, dapat kita
lihat jumlah telur yang dihasilkan berjumlah beratus-ratus butir. Bila semuanya
hidup dan mampu berkembang biak, mungkin kini seluruh permukaan bumi dipenuhi
katak atau organisme lainnya, namun hal ini tidak terjadi. Hanya individu yang
sehat dan kuat, atau hampir sempurna dalam semua aspek kehidupanlah yang dapat
bertahan. Jadi alam sudah menyeleksi, mana yang baik dan mana yang tidak baik
atau kurang baik.
Contoh-contoh
variabilitas pada makhluk hidup, antara lain (1) wajah manusia tidak ada yang
tapat sama, (2) adanya variasi warna tubuh yang terdapat pada ikan, kucing,
kuda, kerbau,dan organisme yang lain, (3) adanya golongan darah yang
bermacam-macam, (4) adanya bermacam-macam mutan, dan (5) adanya ekotipe.
Jadi
variasi itu memang ada. Adanya variasi hanya dapat diterangkan secara adaptasi
dan secara genetik. Variasi adaptasi dapat kita lihat pada olahragawan yang
otot-ototnya lebih terlatih sehinggan berukuran lebih besar dari kebanyakan
orang. Namun variasi adaptasi tidak dapat diturunkan secara langsung pada
keturunannya. Variasi genetiklah merupakan satu-satunya kemungkinan yang dapat
menerangkan proses evolusi. Secara genetika, variasi dapat timbul karena
mutasi. Namun kita jarang sekali melihat mutasi, dan sepintas bahwa mutasi
selalu merugikan makhluk hidup.
Dalam referensi lain dikatakan bahwa faktor-faktor
penyebab timbulnya keanekaragaman adalah keacakan/random, jenis kelamin, suku
bangsa, usia, jenis pekerjaan, pakaian, faktor kehamilan pada wanita, cacat
tubuh secara fisik.
C.
MUTASI
Mutasi
adalah suatu perubahan frekuensi dan kombinasi alel, gen, atau kromosom secara
pontan (Sidharta, 1995). Mutasi gen juga diartikan sebagai perubahan faktor
keturunan (gen) yang bersifat fisikokimawi. Istilah dan teori berasal dari Hugo de Vries (1848-1934), yang
diterbitkan dalam bukunya “The Mutation Theory” tahun 1901
berdasarkan rangkaian percobaan pada bunga pukul empat, Oenothera lamarckiana. Ia sarjana Botani Belanda, dan merupakan
salah satu orang yang menggali kembali Hukum Mundel yang terpendam.
Huge de Vries
meneliti mutasi pada masa itu dengan melihat fenotipe yang menyimpang yang
jarang terjadi di alam. Tetapi jika mutasi terjadi, sifat berubah diwariskan
terus ke generasi-genrasi berikutnya. Ia membuat batasan dengan variasi, yang
dibedakan kedalam variasi genetis dan variasi lingkungan. Variasi genetika,
timbul karena perbedaan perpasangan alel, bersifat konstan, dan diwariskan
kepada keturunannya. Variasi lingkungan terjadi karena perbedaan faktor
lingkungan seperti nutrisi, suhu, bantuan air, kelembaban, dan lain sebagainya,
yang semuanya tidak bersifat herediter dan tidak konstan.
Macam-macam
Mutasi
a.
Mutasi berdasarkan
tempat terjadinya
1) Mutasi
kecil (point mutation)
Mutasi
kecil adalah perubahan yang terjadi pada susunan molekul (ADN) gen. lokus gen
sendiri tetap. Mutasi jenis ini yang menimbulkan perubahan alel. Mutasi gen
diartikan sebagai suatu perubahan atau pergantian pasangan basa, misalnya
pasangan A-T diganti G-C. Peristiwa semacam ini disebabkan terjadi satu basa
purin ataupun pirimidin digantikan senyawa lain yang analog semacam azaguanin
atau bromouracil.
2) Mutasi
besar (gross mutation)
Mutasi
besar adalah perubahan yang terjadi pada struktur dari kromosom. Aberasi adalah
istilah khusus untuk mutasi kromosom. Selanjutnya istilah aberasi dipakai untuk
mutasi kromosom, sedang istilah mutasi, khusus mutasi gen saja.
b.
Mutasi berdasarkan
macam sel yang mengalami mutasi
1) Mutasi
somatis (mutasi vegetatif)
Mutasi
somatis adalah mutasi yang terjadi pada sel soma (tubuh). Bila perubahan pada
sel somatis demikian besar, sel-sel dapat mati, dan kalau dapat bertahan hidup
memiliki kelainan atau tak berfungsi secara normal. Bila sel somatis tidak
meliputi daerah luas yang kurang penting, tidak membahayakan. Tetapi bila
meliputi daerah luas atau alat yang amat penting dapat membahayakan bahkan
dapat mematikan.
Perubahan
yang terjadi ketika sel somatis sedang giat membelah, seperti dalam embrio
dapat mengakibatkan karakter abnormal waktu lahir, tetapi tidak diturunkan pada
generasi berikutnya. Makin muda jaringan yang mengalami perubahan genetis makin
luas akibat keabnormalan yang ditimbulkan. Sebaliknya makin dewasa jaringan itu
ketika mengalami mutasi makin sempit daerah yang mengalami keabnormalan
sehingga dapat ditoleransi.
Dalam
bidang pertanian mutasi vegetatif banyak dipakai meninggikan produksi dan mutu,
seperti terhadap apel, anggur, dan jeruk. Dibuat perubahan induksi pada suatu
cabang pohon dewasa (misalnya dengan colchicine).
Lalu cabang distek atau dicangkok, dan dibiakkan secara vegetatif pula. Secara
alamiah perubahan vegetatif pada tumbuhan dapat menimbulkan beraneka (belang)
pada endosperm (biji), daun, dan mahkota bunga, misalnya pada ercis, dan Bungan
pukul 4.
2) Mutasi
nutfah (germinal mutation, mutasi gametis/generatif)
Mutasi
germinal adalah mutasi yang terjadi pada sel germinal (yang terdapat di dalam
gonad). Hal ini terjadi pada makhluk hidup bersel banyak. Bila perubahan
berlangsung pada gamet, maka akibat yang diakibatkannya begitu hebat dan
gametpun segera mati. Kadang mengakibatkan gamet tidak mampu melakukan
pembuahan dengan wajar, sehingga tak diteruskan pada keturunannya. Tetapi bila
perubahan tidak begitu hebat dan gamet dapat melakukan pembuahan, terjadi
generasi baru yang menerima perubahan bahan genetik tersebut.
Gonad
terkena langsung radiasi atau diberi bahan kimia seperti gas mustard,
kemungkinan besar mengalami perubahan genetis pada gamet. Namun kalau radiasi
terjadi pada bagian tubuh lain, suatu saat gonad menerima akibat radiasi secara
tidak langsung itu. Bila radiasi menimbulkan ionisasi, akan terjadi ionisasi
berantai pada jaringan dan akhirnya mencapai inti sel gamet.
Makin
dekat bagian tubuh yang kena radiasi kegonad, makin besar kemungkinan gamet
menerima perubahan genetis. Sebaliknya semakin jauh bagian tubuh yang kena
radiasi dari gonad, makin kecil kemungkinan gamet menerima perubahan genetik
itu.
c.
Mutasi berdasarkan
faktor penyebabnya
1) Mutasi
alami (spontan)
Mutasi
alami adalah mutasi yang terjadi secara alami tanpa dibuat dan disengaja
manusia. Penyebab mutasi alamiah antara lain sinar kosmos, bantuan radioaktif,
sinar ultraviolet matahari, sesuatu yang tidak jelas dalam metabolism sehingga
terjadi kekeliruan dalam sintesis bahan genetik, dan radiasi ionisasi internal
dari bahan radioaktif yang mungkin terkandung dalam jaringan (lewat makanan
atau minuman yang terkena pencemaran zat radioaktif).
Sinar
kosmos berasal dari angkasa luar, meradiasi bumi dengan partikel berenergi
tinggi, yakni foton, positron (bagian dari sinar b) meson, dan proton. Sebagian
besar sinar kosmos itu, bersama sinar ultraviolet dari matahari, disaring
lapisan ionosfer bumi dan mencapai bumi kurang dari 100 erg saja. Sinar kosmos
sementara itu memiliki daya pancar yang tinggi sehingga dapat menembus masuk
sel tubuh dan mencapai susunan molekul bahan genetik dalam inti sel. Sinar ini
sama diterima tubuh, baik yang di dalam maupun di luar rumah. Dapat juga
dijumpai dalam tambang sampai ratusan meter kebawah. Intensitasnya meningkat
dengan kenaikan dari permukaan laut, dan makin tinggi pula makin dekat dengan kutub.
Unsur
radioaktif seperti torium, uranium, radium, dan isotope K tersebar luas di
permukaan bumi. Jumlah yang diterima penduduk bergantung pada daerah yang
bersangkutan. Pada beberapa daerah dapat lebih tinggi kadarnya dibandingkan
dengan daerah yang lain. Beberapa zat radioaktif alam tersebut dapat masuk ke
tubuh lewat makanan, minuman, atau pernafasan.
Sinar
ultraviolet dari matahari tidak bersifat radioaktif, dan daya tembusnya hanya
beberapa mm kedalam kulit. Karena itu kalau terjadi mutasi atau aberasi hanya terbatas pada daerah
kulit saja, dan tidak tidak sampai diwariskan kepada keturunan karena tidak
mencapai gamet.
Menurut
penelitian Neel dan Schull, perubahan spontan pada orang
rata-rata untuk 1 lokus tertentu 1 : 100.000 telur atau sperma. Lebih kurang
30% perubahan spontan oleh radiasi alam (sinar kosmos, sinar ultraviolet) akan
melipatduakan jumlah perubahan spontan.
2) Mutasi
buatan
Mutasi
buatan merupakan mutasi yang sengaja dibuat oleh manusia, biasanya diarahkan
kepada tujuan-tujuan tertentu, misalnya bidang budidaya, perakitan bibit, dan
lain-lain. Mutasi buatan tidak selalu berakibat buruk. Banyak sekali jasa bahan
radioaktif terhadap kesejahteraan hidup manusia, terutama mengembangkan
keturunan baru tanaman. Mutasi buatan yang dilakukan pada gandum,
buncis,tomat,padi, jagung ternyata dapat meningkatkan mutu atau tahan terhadap
suatu jenis hama.
d.
Mutasi berdasarkan
jumlah faktor keturunan
1) Mutasi
bertahap (mutasi mikro)
Mutasi
bertahap yaitu mutasi yang terjadi atas satu atau sekelompok kecil faktor
keturunan. Penyebab variasi yang efektif adalah mutasi bertahap. Dalam kurun
waktu yang panjang, sedikit demi sedikit akan terjadi akumulasi demikian banyak
variasi yang mengarah pada timbulnya kelompok-kelompok baru (yang ditinjau dari
sudut tinjauan tingkat takson tertentu mungkin sudah berbeda dengan
sebelumnya). Dalam hubungan dengan ini dikatakan bahwa mutasi lompatan, skala
perubahan adalah demikian besar sehinggan turunan yang mewarisi banyak ciri
yang sekaligus berubah, relatif tidak dapat beradaptasi.
2) Mutasi
lompatan (mutasi makro)
Mutasi
makro merupakan mutasi yang terdiri atas sejumlah besar atau mungkin seluruh
faktor keturunan. Ada pendapat yang mengatakan bahwa penyebab variasi yang
efektif adalah mutasi lompatan. Dikatakan bahwa variasi yang terjadi karena
mutasi bertahap tidak mengarah kepada terbentuknya spesies baru (spesiasi). Sekalipun demikian, dari
pendapat tersebut yang paling banyak dianut adalah pendapat yang pertama
(adanya mutasi bertahap).
e.
Berdasarkan manfaat
bagi individu atau populasi yang mengalaminya
1) Mutasi
yang merugikan
Mutasi
yang merugikan adalah mutasi yang berakibat timbulnya ciri dan kemampuan yang
kurang atau tidak adaptif pada individu atau populasi.
2) Mutasi
menguntungkan
Mutasi
yang menguntungkan adalah mutasi yang berakibat timbuknya ciri dan kemampuan
yang semakin adaptif pada individu atau populasi. Di antara kedua macam mutasi
itu, yang paling banyak terjadi adalah mutasi yang merugikan. Tetapi dalam
ruang lingkup evolusi, dampak perubahan Karena mutasi yang efektif adalah
mutasi yang menguntungkan.
f.
Berdasarkan
jenis perubahan yang disebabkan oleh peristiwa mutasi
1)
Substitusi
Substitusi
merupakan salah satu jenis mutasi yang disebabkan oleh penggantian satu
nukleotida dengan nukleotida yang lain. Menurut Fried (2005) substitusi
merupakan sejenis mutasi yang lebih kecil kemungkinannya dalam menggaunggu
sintesis protein.pada substitusi satu basa digantikan oleh basa lainnya. Akibat
adanya perubahan kodon semacam itu adalah satu asam amino digantikan oleh asam
amino lainnya. Jika asam amino yang baru mirip sifatnya dengan asam amino yang
asli, tidak akan terjadi kerusakan.
Mutasi
substitusi dibedakan atas transisi dan transversi. Transisi adalah perubahan
antar A dan G (purin) atau antara C dan T (pirimidin), dengan kata lain
transisi merupakan mutasi yang terjadi karena ada penggantian basa purin dengan
purin lain, atau antara basa pirimidin dengan basa pirimidin lain. Jenis
transisi adalah AàG, GàA,
CàT,
dan TàC. Transversi merupakan perubahan
antar suatu purin dengan suatu pirimidin. Jenis transversi yaitu AàC,
AàT,
CàA,
CàG,
TàA,
TàC,
GàC,
dan GàT.
Gambar 1.1:
Transisi dan Translasi
(Sumber: Tony,
2011)
Mutasi yang terjadi pada protein
coding dapat pula dibedakan menjadi beberapa menurut efek yang
ditimbulkannya. Ada mutasi synonymous
jika tidak terjadi perubahan apapun pada asam amino yang ditetapkan. Ada pula
mutasi nonsynonymous jika terjadi
perubahan asam amino yang ditetapkan (Widodo, 2003).
Lebih lanjut nonsynonymous
dibedakan menjadi mutasi missense dan
mutasi nonsense. Mutasi missense mengubah kodon yang dipengaruhi
ke dalam suatu kodon asam amino yang kodenya telah ditetapkan sebelumnya.
Sedangkan mutasi nonsense akan
mengubah suatu sense kodon ke dalam kodon terminal sehingga translasi akan
berakhir dan menghasilkan protein yang tidak lengkap (Widodo, 2003).
Gambar
1.2: Mutasi synonymous vs. mutasi nonsynonimous (Sumber: Woodmorappe,
John. 2004)
2)
Delesi dan Insersi
Delesi dan insersi dapat terjadi dengan beberapa mekanisme. Mekanisme
pertama adalah unequal crossing over.
Unequal crossing over antara dua
kromosom mengakibatkan delesi suatu segmen DNA pada satu kromosom dan suatu
penambahan timbal balik pada yang lain. Kesempatan terjadinya unequal crossing over sangat
ditingkatkan jika suatu segmen DNA disalin dalam tandem, oleh karena itu kemungkinan
salah urutan adalah lebih tinggi. Mekanisme berikutnya adalah delesi dalam
rantai yang merupakan suatu site-specific
recombination yang muncul ketika suatu sekuens berulang berpasangan dengan
yang lain memiliki orientasi yang sama pada kromatid yang sama, maka sebagai
konsekuensi adalah terjadinya suatu pindah silang intrakromosom. Sebagai
contoh, pada Escherchia coli, delesi
spontan gen lack sering nampak berkaitan dengan rekombinasi
antar rantai dengan daerah persamaan yang kecil. Penghilangan unsur-unsur
transposable sering melibatkan rekombinasi langsung, sepanjang 5-9 pasang basa
dikenal sebagai elemen flaking (elemen pengapit). Dengan cara yang sama, delesi
dalam rantai bertanggung jawab untuk pengurangan jumlah tandem, seperti DNA
berulang sederhana (microsatellite) dan satelit DNA.
Gambar 1.3: Unequal crossing over (Sumber: Anonim, 2003).
Gambar
1.4: Proses delesi dalam rantai (Sumber: Widodo,
2003).
Mekanisme
ketiga adalah replication slippage atau
slipped-strand mispairing. Peristiwa
jenis ini terjadi pada daerah DNA repeat/berulang yang berdekatan. Selama DNA
replikasi, slippage dapat terjadi oleh karena mispairing antara daerah berulang
yang berdekatan, dan slippage itu dapat menghasilkan delesi atau duplikasi
segmen DNA tergantung kenampakan slippage pada arah 5 à 3 atau kebalikannya. Slipped-strand
mispairing dapat juga terjadi pada DNA yang tidak dapat direplikasi.
Mekanisme keempat yang bertanggung jawab untuk insersi dan delesi sekuens DNA
adalah DNA transposition.
Delesi dan
insersi secara bersama dikenal sebagai indels sebagai singkatan untuk insersi
atau delesi, sebab ketika dua sekuens dibandingkan, adalah mustahil untuk
membahas apakah suatu insersi telah terjadi atau dalam sisi lain suatu delesi
telah terjadi.
D.
AKIBAT MUTASI BAGI ORGANISME
1)
Mutasi mengubah
struktur ADN, tetapi tidak mengubah produk yang dihasilkan.
2)
Mutasi mengubah
struktur ADN dan mengubah komposisi produk, tetapi tidak mengubah fungsi produk
yang dihasilkan.
3)
Mutasi mengubah
fungsi produk yang dihasilkan, tetapi tidak berakibat apa-apa.
4)
Mutasi mengubah
fungsi sangat besar, namun terjadi pada sel somatik, sehingga tidak diturunkan.
5)
Mutasi bersifat
fatal, sehingga organisme tersebut mati.
6)
Mutasi bersifat menguntungkan.
7)
Mutasi salah satu
sebab timbulnya variasi dalam populasi
Mutasi mampu mengakibatkan timbulnya
variasi-variasi baru (genotip dan fenotip) pada populasi generasi turunan. Oleh
karena mutasi dapat terjadi setiap saat dari zaman ke zaman, variasi dalam
populasi dari generasi ke generasi makin banyak, dengan kata lain
keanekaragaman semakin luas.
Pengaruh mutasi terhadap organisme ada
yang besar, ada yang kecil dan bahkan ada yang diabaikan. Besar kecilnya
pengaruh tergantung dari tingkat perubahan dan posisi perubahan ADN yang
terjadi. Mutasi yang pengaruhnya ringan mempunyai frekuensi jauh lebih besar
daripada mutasi yang pengaruhnya besar.
Organisme yang mengalami mutasi pada
umumnya memiliki daya tahan lebih rendah daripada organisme yang normal. Mutan
yang mengalami penurunan daya tahan, apabila berada dalam lingkungan yang
sesuai dapat berkembang lebih cepat dan mewariskan cirri-ciri akibat mutasi ke
generasi berikutnya.
Mutasi menyebabkan terbentuknya
perubahan cirri menurun (inherited characteristics), berlainan dengan perubahan
yang disebabkan pengaruh lingkungan yang menimbulkan perubahan cirri-ciri
perolehan (acquired characteristics) yang tidak menurun. Variabilitas dalam
suatu populasi bias disebabkan oleh adanya dua macam perubahan tersebut.
Pengaruh mutasi terhadap kemampuan hidup
dan kemampuan reproduksi suatu organisme dapat berbeda-beda, ada yang kecil dan
ada yang besar, dan bahkan ada yang dapat diabaikan. Mutasi gen yang tidak
menyebabkan perubahan asam amino tidak berpengaruh terhadap fungsi biologis
protein, tetapi bila mutasi tersebut menyebabkan perubahan asam amino dapat
berpengaruh terhadap fungsi biologis protein tersebut.
Dalam pupulasi, mutasi berpengaruh kecil
terjadi dengan frekuensi yang jauh lebih besar dibandingkan dengan mutasi yang
pengaruhnya besar, yang dapat menyebabkan kematian (letal). Mutasi letal atau
mutasi yang mempengaruhi viabilitas dpat memmperlihatkan pengaruhnya pada masa
embrional dan pada masa hidup suatu individu. Mutasi ini dapat mempengaruhi
jaringan, organ, dan prose metabolisme.
Pada umumnya mutasi bersifat merugikan
bagi mutan. Tetapi suatu saat dapat terjadi mutasi suatu organism yang dapat
meningkatkan kemampuan organism tersebut. Kemungkinan kejadian mutasi seperti
ini menjadi lebih besar apabila organism tersebut menempati habitat baru atau
bila ada perubahan lingkungan yang merupakan tantangan organism yang tidak
mengalami mutasi. Peran seleksi alam dalam mekanisme evolusi dimungkinkan dapat
berlangsung. Kasus yang terakhir ini menunjukkan bahwa sebenarnya tidak semua
mutasi bersifat merugikan bagi mutan.
Mutasi yang dapat meningkatkan kelebatan
bulu pada mamalia dapat menimbulkan
mutan yang dapat beradaptasi dengan lingkungan daerah kutub., tetapi
mungkin terseleksi oleh alam bila mutan tersebut hidup didaerah tropis.
Peningkatan pigmentasi melanin mungkin menguntungkan bagi makhluk yang hidup
didaerah yang beriklim tropis, sebab warna kulit gelap berguna melindungi
pengaruh dari sinar ultra violet. Tetapi tidak demikian keadaannya bila orang
hidup didaerah kutub. Didaerah kutub intensitas sinar matahari rendah sekali,
dengan demikin kulit terang lebih cocok, pengubahan provitamin D akan terjadi
lebih mudah.
E.
EFEK VARIABILITAS TERHADAP EVOLUSI
a.
Dampak Merugikan
·
Terjadinya mutasi gen
menyebabkan beberapa kelainan pada manusia antara lain sindrom turner, sindrom
down, albino, anemia sel sabit, dan sebagainya
·
Penemuan buah tanpa
biji dapat mengakibatkan tanaman mengalami kesulian untuk mendapatkan generasi
penerusnya.
·
Pemberian insektisida
yang tidak sesuai dosisnya dapat mengakibatkan mutasi pada hama sehingga akan
menjadi resisten terhadap jenis insektisida yang sama. Hama resisten akan
mengalami peledakan jumlah sehingga akan merusak tanaman budidaya.
·
Penggunaan sinar
radioaktif pada proses mutasi dapat mengakibatkan timbuknya sel kanker dan
cacat bawaan pada janin dalam rahim.
·
Penyebab letal, artinya
mutasi dapat menyebabkan organisme yang mengalaminya akan mati.
·
Merusak, artinya organ
dan sistem metabolisme organisme yang mengalami mutasi akan terganggu.
·
Mutasi menyebabkan timbulnya
beragam jenis penyakit berbahaya.
b.
Dampak Menguntungkan
·
Dihasilkan buah-buahan
tanpa biji, seperti semangka. Jika kita akan membudidayakan semangka maka perlu
diperhatikan produksinya. Buah semangka akan memiliki nilai jual yang lebih
baik jika berukuran besar dan tanpa biji. Untuk itu perlu dilakukan pemberian
kolkisin. Kolkisin dapat dibeli di toko obat-obatan tanaman. Cara pemakaian
kolkisin dapat dibaca pada label petunjuk pemakaian pada tanaman.
·
Dengan penerapan mutasi
ini dapat memberikan peluang usaha yang baik dalam meningkatkan hasil tanaman
yang kita tanam, sehingga dapat meningkatkan pendapatan.
·
Dengan peristiwa nutasi
dapat didapatkan tanaman hias yang memiliki nilai ekonomi tinggi, misalnya yang
popular di masyarakat saat ini adalah tanaman hias Aglonema. Harga tanaman ini
mencapai puluhan juta rupiah. Hal ini bias dijadikan sebagai peluang bisnis
yang menjanjikan. Varietas baru ini dapat dihasilkan dengan pemberian kolkisin
pada tanaman.
·
Mutasi dapat
meningkatkan produksi pertanian, di antaranya gandum, tomat, kelapa poliploidi,
dan sebagainya.
·
Hasil antibiotik,
seperti mutan Penicillium akan lebih meningkat lagi.
·
Mutasi merupakan proses
yang sangat berguna untuk evolusi dan variasi genetik.
·
Dapat memeriksa proses
biologi
·
Dapat menambah keanekaragaman.
·
Organisme yang
mengalami mutasi memiliki sifat yang unggul dari organisme biasa
BAB III
PENUTUP
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa variabilitas
sebagai bahan dasar evolusi karena keanekaragaman
merupakan faktor utama dari evolusi. Meskipun prosesnya belum diketahui pada
masa teori evolusi organik dikemukakan Lamarck dan Darwin, tanpa adanya variasi
(keanekaragaman), evolusi tidak akan terjadi. Di alam, ada dua faktor yang
bekerja untuk mempertahankan keutuhan suatu jenis. Bila dilihat secara
tersendiri, maka kedua faktor tersebut seakan-akan bertentangan, namun kedua
faktor tersebut bekerja secara harmonis.
Faktor-faktor penyebab timbulnya keanekaragaman adalah
kode genetik dan adaya ekotipe
Ada bermacam-macam mutasi dengan berdasar 6 penyebabnya,
antara lain:
a.
Mutasi berdasarkan
tempat terjadinya
b.
Mutasi berdasarkan
macam sel yang mengalami mutasi
c.
Mutasi berdasarkan
faktor penyebabnya
d.
Mutasi berdasarkan
jumlah faktor keturunan
e.
Mutasi berdasarkan
manfaat bagi individu atau populasi yang mengalaminya
f.
Mutasi berdasarkan
jenis perubahan yang disebabkan oleh peristiwa mutasi
emikianlah materi tentang Makalah Evolusi yang sempat kami berikan dapat bermanfaat. semoga materi yang kami berikan dan jangan lupa juga untuk menyimak Makalah Hewan Vertebrata yang telah kami posting sebelumnya. semoga materi yang kami berikan dapat membantu menambah wawasan anda semikian dan terimah kasih. Semoga dapat membantu menambah wawasan anda semikian dan terimah kasih.
Anda dapat mendownload Makalah diatas dalam Bentuk Document Word (.doc) melalui link berikut.
EmoticonEmoticon