Makalah Fungi - Jika dalam postingan ini, anda kurang mengerti atau susunanya tidak teratur, anda dapat mendownload versi .doc makalah berikut :
Bab 1
Pendahuluan
A. Latar
Belakang
Dalam hidup
ini, kita selalu dikelilingi dengan spesies-spesies makhluk hidup yang
beranekaragam salah satunya fungi. Fungi
ada yang bersifat menguntungkan dan ada pula yang bersifat merugikan.
Kita telah mengenal jamur dalam kehidupan sehari-hari meskipun tidak sebaik
tumbuhan lainnya. Hal itu disebabkan karena jamur hanya tumbuh pada waktu
tertentu, pada kondisi tertentu yang mendukung, dan lama hidupnya terbatas.
Sebagai contoh, jamur banyak muncul pada musim hujan di kayu-kayu lapuk,
serasah, maupun tumpukan jerami. namun, jamur ini segera mati setelah musim
kemarau tiba. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
manusia telah mampu membudidayakan jamur dalam medium buatan, misalnya jamur
merang, jamur tiram, dan jamur kuping.
Fungi akan
terus menjadi bahan bagi penelaah ilmiah dasar, terutama yang berkaitan dengan
morfogenesis. Mereka akan menjadi sangt penting di dalam proses-proses
komersial untuk menyediakan
produk-produk yang bermanfaat, termasuk antibody seperti penisilin.
B.Tujuan
Beberapa
tujuan penulis dalam penyusunan makalah ini antara lain sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui cirri-ciri fungi
2. Untuk mengetahui tentang klasfikasi fungi
3. Untuk mengetahu tentang reproduksi fungi
4. Untuk mengetahui tentang peranan fungi
dalam kehidupan manusia
Bab 2
Pembahasan
A.Etimologi
Dan Teori Dasar
Fungi (diambil dari Bahasa latin Fungus yang berarti jamur) merupakan suatu kelompok besar organisme
eukaryota yang termasuk juga kedalamnya seperti mikroorganisme yaitu kapang dan khamir,dalam taksonomi,fungi
di klasifikasikan kedalam kingdom,karena memiliki ciri ciri yang berbeda dari
hewan maupun tumbuhan, fungi atau cendawan adalah organism
heterotrof . Mereka memerlukan senyawa
organik untuk nutrisinya. Bila mereka hidup dari benda organik mati yang
terlarut, mereka disebut safrofit. Safrofit menghancurkan sisa-sisa tumbuhan
dan hewan kompleks, menguraikannya menjadi zat-zat kmia yang lebih sederhana,
yang kemudian dikembalikan ke dalam tanah, dan selanjutnya meningkatkan
kesuburannya. Jadi mereka dapat sangat menguntungan kita bilamana membusukkan
kayu, tekstil, makanan dan bahan-bahan lain. Jamur merupakan kelompok organisme
eukariotik yang membentuk dunia jamur atau regnum fungi. Jamur pada umumnya
multiseluler (bersel banyak).
Ciri-ciri jamur berbeda dengan organisme lainnya dalam hal
cara makan, struktur tubuh, pertumbuhan, dan reproduksinya.
Diperkirakan terdapat lebih dari 1,5 hingga 5 juta spesies
fungi diseluruh dunia,fungi pertama kali muncul di bumi pada masa
Devonian,sekitar 400 juta tahun yang lalu.Ilmu biologi yang mempelajari jamur
disebut sebagai mikologi.
B.Morfologi Fungi
Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang
satu sel, misalnya khamir, ada pula jamur yang multiseluler membentuk tubuh
buah besar yang ukurannya mencapai satu meter, contohnya jamur kayu. Tubuh
jamur tersusun dari komponen dasar yang disebut hifa. Hifa membentuk jaringan
yang disebut miselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan semu menjadi tubuh
buah. Pada umumnya sel khamir lebih besar daripada kebanyakan
bakteri, tetapi khamir yang paling kecil tidak sebesar bakteri yang terbesar.
Khamir sangat beragam ukuranya, berkisar antara 1 sampai 5 µm lebar dan
panjangnya dari 5 sampai 30 µm atau lebih. Biasanya berbentuk telur, tetapi
beberapa ada yang memanjang atau berbentuk bola. Setiap spesies mempunyai
bentuk yang khas. Tubuh
atau talus, pada dasarnya memiliki dua bagian : miselium dan spora (sel
resisten, istirahat atau dorman). Miselium merupakan kumpulan beberapa filament
yang dinamakan hifa. Setiap hifa lebarnya 5 sampai 10µm, dibandingkan dengan
sel bakteri yang biasanya berdiameter 1 µm.
Hifa adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari
dinding berbentuk pipa.Dinding ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma
hifa. Sitoplasmanya mengandung organel eukariotik.
Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau septa.
Septa mempunyai pori besar yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan
kadangkala inti sel yang mengalir dari sel ke sel. Akan tetapi, adapula hifa
yang tidak bersepta atau hifa senositik. Struktur hifa senositik dihasilkan
oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak diikuti dengan pembelahan
sitoplasma.Hifa pada jamur yang bersifat parasit biasanya mengalami modifikasi
menjadi haustoria yang merupakan organ penyerap makanan dari substrat;
haustoria dapat menembus jaringan substrat.
Ada tiga macam morfologi hifa, yaitu :
1.Aseptat atau senosit. Hifa seperti ini tidak mempunyai
dinding sekat atau septum.
2.Septet dengan sel-sel uninukleat. Sekat membagi hifa
menjadi ruang-ruang atau sel-sel berisi nucleus tunggal. Pada setiap septum
terdapat pori ditengah-tengah yang memungkinkan perpindahan nucleus atau
sitoplasma dari satu ruang ke ruang lain. Sungguhpun setiap ruang suatu hifa
yang bersekat tidak terbatasi oleh suatu membrane sebagaimana halnya pada sel
yang khas.
3.Septet dengan sel-sel multinukleat.Septum membagi hifa
menjadi sel-sel dengan lebih dari satu nucleus dalam setiap ruang.
Miselium dapat vegetatif (somatic) atau reproduktif. Beberapa
hifa dari miselium somatic menembus ke dalam medium untuk mendapatkan zat
makanan. Miselium reproduksi bertanggung jawab untuk pembentukan spora dan
biasanya tumbuh meluar ke udara dari mideum.
C.Cara Hidup Fungi
Semua jenis jamur bersifat heterotrof. Namun, berbeda dengan
organisme lainnya, jamur tidak memangsa dan mencernakan makanan. Untuk
memperoleh makanan, jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan
miseliumnya, kemudian menyimpannya dalam bentuk glikogen. Oleh karena jamur
merupakan konsumen maka jamur bergantung pada substrat yang menyediakan
karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia lainnya. Semua zat itu
diperoleh dari lingkungannya. Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat
parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit.
A.Parasit obligat
Parasit obligat merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup
pada inangnya,sedangkan di luar inangnya tidak dapat hidup. Misalnya, Pneumonia
carinii (khamir yang menginfeksi paru-paru penderita AIDS). B.Parasit
fakultatif
Parasit fakultatif adalah jamur yang bersifat parasit jika
mendapatkan inang yang, tetapi bersifat saprofit jika tidak mendapatkan inang
yang cocok.
C.Saprofit
Saprofit merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat
organik yang mati. Jamur saprofit menyerap makanannya dari organisme yang telah
mati seperti kayu tumbang dan buah jatuh. Sebagian besar jamur saprofit
mengeluar-kan enzim hidrolase pada substrat makanan untuk mendekomposisi
molekul kompleks menjadi molekul sederhana sehinggamudah diserap oleh hifa.
Selain itu, hifa dapat juga langsung menyerap bahanbahan organik dalam bentuk
sederhana yang oleh inangnya.
Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis
mutualisme. Jamur yang hidup bersimbiosis, selain menyerap makanan dari
organisme lain juga menghasilkan zat tertentu yang bermanfaat bagi simbionnya.
Simbiosis mutualisme jamur dengan tanaman dapat dilihat pada mikoriza, yaitu
jamur yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan atau pada liken.
Jamur berhabitat pada bermacam macam lingkungan dan
berasosiasi dengan banyak organisme. Meskipun kebanyakan hidup di darat,
beberapa jamur ada yang hidup di air dan berasosiasi dengan organisme air.
Jamur yang hidup di air biasanya bersifat parasit atau saprofit, dan kebanyakan
dari kelas Oomycetes.
D.Reproduksi Fungi
Secara alamiah jamur berkembang biak dengan berbagai cara,
baik secara aseksual dengan pembelahan, penguncupan, atau pembentukan spora,
dapat pula secara seksual dengan peleburan nucleus dari dua sel induknya. Pada
pembelahan, suatu sel membagi diri untuk membentuk dua sel anak yang serupa.
Pada penguncupan, suatu sel anak tumbuh dari tonjolan kecil pada sel inang.
Spora aseksual, yang berfungsi untuk menyebarkan spesies
dibentuk dalam jumlah besar. Ada banyak macam spora aseksual, yaitu:
1.Konidiospora atau konidium.
Konidium yang kecil dan bersel satu disebut mikrokonidium.
Konidium dibentuk di ujung atau di sisi sutu hifa.
2.Sporangiospora. Spora bersel satu ini terbentuk di dalam
kantung yang disebut sporangium di ujung hifa khusus.
3.Oidium tau artrospora. Spora bersel satu ini terbentuk
karena terputusnya sel-sel hifa.
4.Klamidospora. Spora bersel satu yang berdinding tebal ini
sangat resisten terhadap keadaan yang buruk, terbentuk dari sel-sel hifa
somatic.
5.Blastospora. Tunas atau kuncup pada sel-sel khamir disebut
blastospora.
Reproduksi secara seksual pada jamur melalui kontak gametangium
dan konjugasi. Kontak gametangium mengakibatkan terjadinya singami, yaitu
persatuan sel dari dua individu. Singami terjadi dalam dua tahap, tahap pertama
adalah plasmogami (peleburan sitoplasma) dan tahap kedua adalah kariogami
(peleburan inti). Setelah plasmogami terjadi, inti sel dari masing-masing induk
bersatu tetapi tidak melebur dan membentuk dikarion. Pasangan inti dalam sel
dikarion atau miselium akan membelah dalam waktu beberapa bulan hingga beberapa
tahun. Akhimya inti sel melebur membentuk sel diploid yang segera melakukan
pembelahan meiosis.
Ada beberapa tipe spora seksual, yaitu:
1.Askospora
Spora bersel satu ini terbentuk didalam pundi atau kantung
yang dinamakan askus. Biasanya terdapat delapan askospora di dalam setiap
askus.
2.Basidiospora
Spora bersel satu ini terbentuk di atas struktur berbentuk
gada yang dinamakan basidium.
3.Zigospora.
Zigospora adalah spora besar berdindiing tebal yang terbentuk
apabila ujung-ujung dua hifa yang secara seksual serasi, disebut juga
gametangia.
4.Oospora
Oospora terbentuk didalam struktur betina khusus yang disebut
ooginium. Pembuahan telur, oosfer, oleh gamet jantan yang terbentuk di dalam
anteredium menghasilkan oospora.
Spora aseksual dan seksual dapat dikitari oleh struktur
pelindung yang sangat terorganisasi yang disebut tubuh buah. Tubuh buah
aseksual diantaranya ialah aservulus dan piknidium. Tubuh buah seksual yang
umum disebut peritesium dan apotesium.
E.Klasfikasi Fungi
Jamur merupakan tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil
sehingga bersifat heterotrof, tipe sel: sel eukarotik. Jamur ada yang
uniseluler dan multiseluler. Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang disebut
hifa, hifa dapat membentuk anyaman bercabang-cabang yang disebut miselium.
Reproduksi jamur, ada yang dengan cara vegetatif ada pula dengan cara
generatif.
Fungi dibagi atas 6 divisio yaitu :
1.Myxomycotina (Jamur
lendir)
Myxomycotina merupakan jamur yang paling sederhana. Mempunyai
2 fase hidup, yaitu:
a.fase vegetatif (fase lendir) yang dapat bergerak seperti
amuba, disebut plasmodium
b.fase tubuh buah
Reproduksi : secara vegetatif dengan spora, yaitu
sporakembara yang disebut myxoflagelata.
Contoh spesies : Physarum polycephalum.
2.Oomycotina
Tubuhnya terdiri atas benang/hifa tidak bersekat,
bercabang-cabang dan mengandung banyak inti. Reproduksi:
- Vegetatif : yang hidup di air dengan zoospora yang hidup di
darat dengan sporangium dan konidia.
- Generatif : bersatunya gamet jantan dan betina membentuk
oospora yang selanjutnya tumbuh menjadi individu baru.
Contoh spesies:
a.Saprolegnia sp. : hidup saprofit pada bangkai ikan,
serangga
darat maupun serangga air
b.Phytophora infestans: penyebab penyakit busuk pada kentang.
3.Ascomycotina
Anggota kelas ini dicirikan oleh pembentukan askus yang
merupakan tempat dihasilkannya askospora. Beberapa askomiset membentuk tubuh
buah yang melingdungi askus bersama askospors.kebanyakan dari spesies ini hidup
saprofit. Secara aseksual ascomycotina ini memperbanyak diri dengan pembelahan biner melintang dan bertunas.
Organism ini dapat hidup sebagai saprofit pada
selaput-selaput lender pada kebanyakan orang tanpa menyebabkan penyakit. Namun
demikian, apabila inangnya lemah karena suatu penyakit akan menyababkan
infeksi.
Contoh spesies:
a.Sacharomyces cerevisae:sehari-hari dikenal sebagai ragi.
berguna untuk membuat bir, roti maupun alkohol. Mampu mengubah glukosa menjadi
alkohol dan CO2 dengan proses fermentasi.
b.Neurospora sitophila:jamur oncom.
c.Peniciliium nojajum dan Penicillium chrysogenum penghasil
antibiotika penisilin.
d.Penicillium camemberti dan Penicillium roqueforti berguna
untuk mengharumkan keju.
e.Aspergillus oryzae untuk membuat sake dan kecap
f. Aspergillus wentii untuk membuat kecap
g.Aspergillus flavus menghasilkan racun aflatoksin hidup
pada biji-bijian, flatoksin salah satu penyebab kanker hati.
h.Claviceps purpurea hidup sebagai parasit padabakal buah
Gramineae.
4.Basidiomycotina
Basidiomycotina dicirikan oleh adanya basidispora yang
terbentuk di luar pada ujung atau sisi basidium. Basidiomycotina yang banyak
dikenal meliputi jamur, jamur papan pada pepohonan, dan jamur karat serta jamur
gosong. Basidiokraf yang mengandung basidia bersama basidiosporanya. Ciri
khasnya alat repoduksi generatifnya berupa basidium sebagaibadan penghasil
spora. Kebanyalcan anggota spesies berukuran makroskopik.
Contoh spesies:
a.Volvariella volvacea :jamur merang, dapat dimakan dan sudah
dibudidayakan
b.Auricularia polytricha : jamur kuping, dapat dimakan dan
sudah dibudidayakan
c.Exobasidium vexans : parasit pada pohon teh penyebab
penyakit cacar daun teh atau blister blight.
d.Amanita muscaria dan Amanita phalloides: jamur beracun, habitat di daerah subtropics
e.Ustilago maydis :jamur api, parasit pada jagung.
f. Puccinia graminis :jamur karat, parasit pada gandum
5.Deutromycotina
Kelas ini meliputi jamur yang tingkat reproduksinya
seksualnya belum ditemukan. Sebagian besar jamur yang patogenik pada manusia
adalah deuteromycotina. Nama lainnya Fungi Imperfecti (jamur tidak sempurna)
dinamakan demikian karena pada jamur ini belum diketahui dengan pasti cara
pembiakan secara generatif.
Mereka seringkali membentuk spora aseksual beberapa macam di
spesies yang sama, sehingga dapat membantu dalam mengidentifikasikannya di
laboratorium. Disamping fase saprofitik yang berbentuk miselium, banyak di
antaranya mempunyai fase parasitic.
Contoh : Jamur Oncom sebelum diketahui pembiakan generatifnya
dinamakan Monilia sitophila tetapi setelah diketahui pembiakan generatifnya
yang berupa askus namanya diganti menjadi Neurospora sitophila dimasukkan ke
dalam Ascomycotina.
Banyak penyakit kulit karena jamur (dermatomikosis)
disebabkan oleh jamur dari golongan ini, misalnya :Epidermophyton fluocosum
penyebab penyakit kaki atlit, Microsporum sp., Trichophyton sp. penyebab
penyakit kurap.
F.Peranan Fungi dalam Kehidupan Manusia
Jamur sangat berperan dalam kehidupan manusia. Di dalam
ekosistem jamur dan bakteri berperan sebagai pengurai (decomposer). Beberapa
jenis jamur dapat dimanfaatkan dalam industry makanan dan minuman, disamping
itu jamur ada juga yang dapat menyebabkan penyakit pada tumbuhan, hewan, dan
manusia. Berikut ini beberapa jamur yang menguntungkan dan merugikan dalam kehidupan
manusia.
1. Jamur yang
menguntungkan adalah sebagai berikut:
a. Rhizopus
Oryzae, untuk pembuatan tempe
b. Mucor
Javanicus, untuk pembuatan tape.
c. Saccharomyces
cereviceae, untuk pembuatan roti dan minuman alcohol.
d. Aspergillus
oryzae, untuk pembuatan roti
e. Aspergillus
wentii, untuk pembuatan kecap
f. Penicillum
notatum dan penicillum chrysogenum, menghasilkan antibiotic.
2. Jamur yang
merugikan antara lain sebagai berikut:
a. Aspergillus
flavus, menghasilkan racun aflatoksin
b. Aspergillus
fumigates, penyebab pennyakit paru-paru pada burung
c. Exobasidium
vexans, parasit pada tanaman the.
d. Amanita
phalloides, menghasilkan racun balin.
e. Epidermophyton
flocosum, penyebab penyakit kaki atlet.
Bab 3
Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah makalah ini, maka penulis
menyimpulkan bahwa :
1.Ciri-ciri dari fungi yaitu sel jamur bersifat eukariotik,
jamur bersifat heterotrof, makanan diperoleh dari lingkungannya, memiliki hifa.
2.Jamur dikelompokkan menjadi 6 divisio yaitu: Myxomycotina,
oomycotina, ascomycotina, basidiomycotina, dan deutromycotina.
3.Fungi memperbanyak diri secara vegetative dan secara
generative.
4.Fungi sangat
berperan dalam kehidupan manusia. Di dalam ekosistem jamur dan bakteri berperan
sebagai pengurai (decomposer). Beberapa jenis jamur dapat dimanfaatkan dalam
industry makanan dan minuman, disamping itu jamur ada juga yang dapat
menyebabkan penyakit pada tumbuhan, hewan, dan manusia.
Daftar
Pustaka
Pelczar,
Michael J. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: UI Press.
Gandjar,
Indrawati, dkk..2006. Mikologi Dasar dan Terapan. Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia.
Gillespie,
Stephen. 2008. At a Glance Mikrobiologi Medis dan Infeksi. Jakarta: Erlangga.
Suwarno.
2009. “Dasar-dasar Mikrobiologi”. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
Demikianlah materi tentang Makalah Fungi yang sempat kami berikan dapat bermanfaat. semoga materi yang kami berikan dan jangan lupa juga untuk menyimak Makalah Epistemologi yang telah kami posting sebelumnya. semoga materi yang kami berikan dapat membantu menambah wawasan anda semikian dan terimah kasih. Semoga dapat membantu menambah wawasan anda semikian dan terimah kasih.
Anda dapat mendownload Makalah diatas dalam Bentuk Document Word (.doc) melalui link berikut.
EmoticonEmoticon