Makalah Kingdom Animalia - Jika dalam postingan ini, anda kurang mengerti atau susunanya tidak teratur, anda dapat mendownload versi .doc makalah berikut :
Makalah Kingdom Animalia
KATA
PENGANTAR
Segala
puji syukur kami ucapkan kehadirat ALLAH SWT, atas berkat rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“Dunia Hewan”.
Pada
kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih, terutama kepada beberapa pihak
diantaranya :
1. Ibu
Ayu Warningsih S.Pd, Selaku Guru mata pelajaran Biologi.
2. Orang
tua yang telah membantu dalam dukungan moril, maupun materi.
3. Pihak-pihak
yang membantu pembuat makalah ini agar baik dan benar.
Kami
menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan kekeliruan,
baik dari segi penulisan, tata Bahasa, serta penyusunannya. Oleh karena itu,
kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, guna menjadi bekal
pengalaman kami untuk menjadi lebih baik di masa yang akan datang. Akhir kata
kami ucapkan terima kasih.
Sekura, 14 Maret 2017
Penyusun
DAFTAR
ISI
Halaman
Kata Pengantar ................................................................................................................... ii
Daftar isi .............................................................................................................................. iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang ................................................................................................................ 1
1.2 Rumusan
Masalah ........................................................................................................... 1
1.3 Tujuan
............................................................................................................................. 1
1.4 Manfaat
........................................................................................................................... 1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Ciri-Ciri
Umum Animalia ............................................................................................... 2
2.2 Ciri-Ciri
dan Klasifikasi Invertebrata ............................................................................. 3
A. Filum
Porifera ........................................................................................................... 3
B. Filum
Coelenterata .................................................................................................... 4
C. Filum
Platyhelminthes .............................................................................................. 5
D. Filum
Nemathelminthes ............................................................................................ 5
E. Filum
Annelida ......................................................................................................... 5
F. Filum
Mollusca ......................................................................................................... 6
G. Filum
Echinodermata ................................................................................................ 7
H. Filum
Arthropoda ..................................................................................................... 8
2.3 Ciri-Ciri
dan Klasifikasi Vertebrata................................................................................. 11
A. Kelas
Pisces .............................................................................................................. 11
B. Kelas
Amfibi ............................................................................................................. 12
C. Kelas
Reptilia ............................................................................................................ 12
D. Kelas
Aves ................................................................................................................ 13
E. Kelas
Mamalia .......................................................................................................... 13
2.4 Peranan
Animalia dalam Kehidupan .............................................................................. 15
A. Peranan
Invertebrata dalam kehidupan .................................................................... 15
B. Peranan
Vertebrata dalam kehidupan ....................................................................... 16
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
..................................................................................................................... 17
3.2 Saran
............................................................................................................................... 17
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Dunia hewan
(Animalia) adalah suatu kingdom yang anggotanya beragam dimuka bumi. Baik dari
bentuk tubuh, tempat hidup, makanan, perkembangbiakkan, dan lain lain. Dimuka
bumi ini terdapat hewan yang merugikan dan juga menguntungkan dalam kehidupan
sehari-hari. Hewan banyak mengandung protein yang berperan penting untuk tubuh.
Hewan juga sangat berperan penting dalam keseimbangan ekosistem di muka bumi
ini. Tanpa adanya hewan dimuka bumi ini akan terjadinya ketidak seimbangan
dalam ekosistem.
1.2
Rumusan
Masalah
1) Apa
ciri-ciri umum Animalia?
2) Apa
saja ciri-ciri dan klasifikasi Invertebrata dan Vertebrata?
3) Apa
peranan Animalia dalam kehidupan?
1.3
Tujuan
1) Untuk
memperkenalkan dan menjelaskan pembagian kingdom Animalia.
2) Mempermudah
dalam membedakan hewan-hewan yang telah terklasifikasi di dalam kingdom
Animalia.
1.4
Manfaat
1) Dapat
mengelompokkan hewan-hewan dalam kingdom Animalia.
2) Mengetahui
ciri-ciri pengelompokkan hewan dan peranan penting hewan dalam kehidupan.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Ciri-Ciri Umum Animalia
Animalia
atau Hewan dalam Bahasa Latin Anima
yang berarti jiwa. Hewan merupakan makhluk hidup yang bersifat multhiseluler,
eukariotik, tidak memiliki dinding sel, heterotrof, mampu bergerak aktif yang
didukung oleh jariangan saraf dan jaringan otot, sebagian bereproduksi secara
seksual yang terjadi melalui fertilisasi eksternal atau internal, serta
memiliki bentuk tubuh dan organ-organ yang bervariasi.
Bentuk
tubuh hewan dapat dibedakan berdasarkan simetri tubuh dan lapisan penyusunan
tubuh. Berdasarkan simetri tubuh, hewan dibedakan menjadi simetri radial dan
simetri bilateral sebagai berikut :
1) Simetri
radial ialah bagian bentuk tubuh hewan yang tersusun melingkar. Hewan dengan
simetri radial memiliki sisi oral dan aboral. Hewan dengan bentuk tubuh radial sering
disebut hewan radiata. Hewan radiata
meliputi Porifera, Coelenterata, dan Enchiodermata.
2) Simetri
Bilateral ialah bagian bentuk tubuh hewan yang tersusun bersebelahan dengan
bagian yang lainnya. Hewan bilateral mempunyai sisi dorsal, ventral, sisianterior,
dan posterior.
Berdasarkan Lapisan Penyusunan Tubuh hewan
dibedakan menjadi diploblastik dan triploblastic sebagai berikut :
1) Hewan
diploblastik merupakan hewan yang memiliki lapisan ektoderm (epidermis) dan
endoderm (gastrodermis). Hewan yang termasuk displobatik meliputi hewan
kelompok coelenterata.
2) Hewan
triploblatik merupakan hewan yang memiliki lapisan ektoderm, mesoderm, dan
endoderm. Hewan triploblastik dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu :
a. Triploblastik
Aselomata, merupakan hewan triploblastik yang tidak memiliki rongga di antara
saluran pencernaan dan dinding tubuh. Contohnya Platyhelminthes (cacing pipih).
b. Triploblastik
Pseudoselomata, merupakan hewan triploblastik yang memiliki rongga tubuh yang
tidak sepenuhnya dilapisi jaringan dari mesoderm. Contohnya Nematoda (cacing
gilik).
c. Triploblastik
Selomata, merupakan hewan triplolastik
yang memiliki rongga tubuh (selom) sejati dan dilapisi oleh jaringan yang
berasal dari mesoderm. Contohnya Annelida, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata,
dan Vertebrata.
2.2
Ciri-Ciri dan Klasifikasi Invertebrata
Invertebrata
dalam Bahasa latin berasal dari kata in
yang berarti tanpa dan vertebrae yang
berarti tulang belakang. Invertebrata adalah hewan yang tidak memiliki tulang
belakang. Hewan invertebrata dikelompokkan ke dalam beberapa filum sebagai
berikut :
A.
Filum Porifera (Hewan Spons)
Porifera
berasal dari Bahasa Latin porus (lubang
kecil) dan ferre (membawa). Porifera
adalah hewan yang mempunyai tubuh berpori dan juga disebut sebagai hewan spons.
Porifera merupakan anggota Animalia yang paling primitif. Sebagian besar
porifera hidup di laut dan sebagian kecil di air tawar. Porifera hidup secara
heterotrof, serta tersusun dari pinakosit dan koanosit.
Porifera
memiliki saluran air yang unik. Berdasarkan
tipe saluran air, bentuk tubuh porifera dapat di bedakan menjadi tiga tipe,
yaitu :
1)
Tipe Askonoid
Askonoid merupakan tipe yang paling sederhana
dimana lubang-lubang langsung di hubungkan dengan saluran lurus menuju
spongosol. Contohnya Leucosolenia sp.
2)
Tipe Sikonoid
Sikonoid merupakan tipe saluran dimana
lubang-lubang ostiumnya dihubungkan dengan saluran yang bercabang-cabang ke
rongga-rongga yang berhubungan langsung dengan spongosol. Contohnya Sycon ciliatum.
3)
Tipe Leukonoid atau Rhagon
Leukonoid merupakan tipe saluran dimana
lubang-lubang ostiumnya dihubungkan dengan saluran yang bercabang-cabang ke rongga
yang sudah tidak berhubungan langsung dengan spongosol. Contohnya Spongia sp.
Berdasarkan karakteristiknya filum Porifera terbagi
menjadi tiga kelas yaitu :
1)
Calcarea (Calcispongiae)
Calcarea berwarna
pucat, tinggi kurang dari 15 cm, permukaan tubuh berbulu, serta rangka tubuh
bersifat kalkareus. Spikula berbentuk monaxon dan triaxon. Calcarea banyak
tersebar di laut dangkal seluruh dunia. Contohnya Sypha sp., Cerantia sp., Sycon sp., Leucon sp., Chathrina sp.
2)
Hexactinellida (Hyalospongiae)
Hexactinellida memiliki tinggi tubuh 90 cm,
spikula mengandung banyak benang silikat dan berbentuk triaxon dengan enam
cabang, dan bentuk hewan menyerupai gelas, silinder, atau corong. Contohnya Euplectella aspergilium, Pheronema, Hyalonema sp.
3)
Demospongiae
Demospongiae
bertulang lunak dan tidak mempunyai rangka. Apabila ada yang memiliki rangka,
rangkanya tersusun dari serabut-serabut spongin dengan spikula dari zat silikat
dan spikula berbentuk monaxon atau tetraxon. Contohnya Euspongia sp., Callyspongia
sp., Clionia sp.
B. Filum Coelenterata/Cnidaria
Coelenterata berasal dari kata coelos yang berarti rongga dan enteron yang berarti usus. Coelentera
adalah hewan invertebrata yang memiliki rongga tubuh sebagai alat pencernaan
makanan (gastrovaskuler). Coelenterata merupakan hewan diploblastik atau
tersusun dari dua lapis sel, yaitu ektoderma dan endoderma.
Coelenterata/Cnidaria sebagain besar
hidup di air laut dan hanya beberapa spesies yang hidup di air tawar. Mereka
hidup di perairan dangkal dan berkoloni, serta heterotrof sebagai karnivora.
Filum Coelenterata dikelompokkan menjadi tiga kelas,
yaitu :
1)
Kelas Hydrozoa
Sebagian besar hidup di air laut serta
beberapa di air tawar, hidup berkoloni dan ada pula soliter. Anggota hydrozoa
yang hidup berkoloni bentuk tubuh polip dan medusa, contohnya Obelia. Sedangkan
hydrozoa yang hidup solider hanya mempunyai bentuk tubuh polip, contohnya
Hydra.
2)
Kelas Scyphozoa
Merupakan hewan yang memiliki bentuk tubuh
seperti mangkuk, transparan, dan melayang-layang di laut. Pada siklus hidupnya,
bentuk tubuh medusa merupakan fase dominan. Contohnya Aurelia Aurita.
3)
Kelas Anthozoa
Merupakan hewan laut yang memiliki bentuk
tubuh mirip bunga. Anggota kelas ini hidup di laut sebagai polip soliter maupun
koloni dan tidak memiliki bentuk medusa. Contohnya Metridium senile dan Giant
green anemone.
C. Filum Platyhelminthes
Platyhelminthes dalam Bahasa yunani platy yang berarti pipih dan helminthes berarti cacing.
Platyhelminthes adalah cacing yang berbentuk pipih dan memiliki tiga lapisan
yaitu ektoderma, mesoderma, dan endoderma, serta hidup secara parasit dan ada
juga yang hidup bebas di perairan. Platyhelmintes dibagi menjadi tiga kelas
yaitu :
1)
Kelas Turbellaria (Cacing berambut getar)
Memiliki bentuk
tubuh seperti tongkat. Kelompok cacing ini hidup di perairan, genangan air,
kolam, atau sungai. Contohnya Planaria sp.
2)
Kelas Trematoda (Cacing isap)
Hidup sebagai
parasit pada manusia dan hewan. Cacing ini umumnya hidup di dalam hati,
paru-paru dan usus. Contohnya Fasciola
hepatica.
3)
Kelas Cestoda (Cacing pita)
Kelompok cacing ini memiliki tubuh berbentuk
pipih panjang menyerupai pita, serta merupakan endoparasit dalam saluran
pencernaan vertebrata dan bersifat hermafrodit.
Contohnya Taenia solium.
D. Filum Nemathelminthes
Nemathelminthes (cacing gilig) adalah filum
mempunyai bentuk tubuh silindris, permukaan tubuh ditutupi oleh kutikula, tubuh
tersusun triploblastik pseudoselomata dan hidup secara parasit. Contohnya Ascaris lumbricoides, Wuchereria bancrofti dan Oxyuris vermicularis.
E. Filum Annelida
Annelida dalam Bahasa latin berasal
dari kata annelus yang berarti cincin kecil dan eidos yang berarti bentuk.
Annelida adalah cacing yang memiliki bentuk seperti sejumlah cincin kecil yang
diuntai, bersifat triploblastik, dan selomata. Berdasarkan jumlah parapodia,
setae, dan rambut annelida dibagi menjadi tiga kelas yaitu :
1)
Kelas Polychaeta (Cacing Berambut Banyak)
Merupakan annelida yang hidup dalam pasir atau
menggali batu-batu di daerah pasang surut air laut, memiliki banyak seta, tubuh
dilapisi kutikula dan bergerak dengan parapodia. Contohnya Eunice viridis (cacing wawo),
Lysidice oele (cacing palolo), Neris virens (kelabang laut).
2)
Kelas Oligochaeta (Cacing Berambut Sedikit)
Merupakan annelida
yang memiliki sedikit seta, sebagian hidup di air tawar, namun ada pula di air
laut, air payau, dan darat (tanah yang
lembab). Contohnya Lumbricus terrestris,
Pheretima musica, Pheretima posturna.
3)
Kelas Hirudinea (Lintah)
Merupakan cacing yang hidup sebagai
ektoparasit pada permukaan tubuh inang, bentuk tubuh agak pipih, memiliki
segmentasi di luar tubuh, serta tidak mempunyai rambut, parapodia, dan setae.
Contohnya Hirudo medicinalis dan Haemadipsa zeylanica.
F. Filum Mollusca
Mollusca dalam Bahasa latin molluscus yang berarti lunak. Mollusca
adalah hewan bertubuh lunak, tidak beruas-ruas, triploblastic, selomata dan ada
yang bercangkang serta tidak bercangkang. Mollusca hidup di laut, air tawar dan
darat. Berdasarkan simetri tubuh, bentuk kaki, cangkang, dan mantelnya Mollusca
dibedakan menjadi lima kelas sebagai berikut :
1)
Kelas Amphineura (Kiton)
Merupakan hewan
yang bentuk tubuhnya bulat telur, pipih dan simetri bilateral, kaki vertal
memanjang, mempunyai ruang mantel yang mengandung insang dan hidup di laut yang
umumnya melekat di dasar perairan. Contohnya Chiton sp. dan Cryptochiton
sp.
2)
Kelas Gastropoda
Merupakan kelompok
hewan lunak yang bergerak menggunakan otot perutnya, memiliki cangkang
berbentuk spiral dan bentuk tubuhnya sesuai dengan bentuk cangkangnya.
Contohnya Achatina fulica dan Vivara savanica. Namun terdapat juga
vaginula (siput telanjang), contohnya Deroceras
reticulatum dan Milax gagtes.
3)
Kelas Scaphopoda
Merupakan kelas
yang memiliki cangkang berbentuk kerucut atau tanduk yang terbuka di kedua
ujungnya. Contohnya Dentalium vulgare.
4)
Kelas Cephalopoda
Merupakan hewan
yang mempunyai kaki di kepala dan tubuhnya simetris bilateral, sebagian besar
tidak memiliki cangkang, kulit tubuh dapat berubah warna, serta terdapat
kantong tinta untuk perlindungan diri. Contohnya Loligo pealii, Octopus sp.,
Sepia officinalis dan Nautilus
pompilius.
5)
Kelas Pelecypoda (Lamellibranchiata atau Bivalvia)
Merupakan hewan yang mempunyai bentuk tubuh
simetri bilateral, sepasang cangkang, berkaki pipih, dan mempunyai insang
berlapis-lapis. Cangkang tersusun dari lapisan periostrakum, prismatic dan
nakreas. Contohnya Anotoda dan Pinctada mertensi.
G. Filum Enchinodermata
Merupakan kelompok hewan berkulit duri,
triploblatik, rangka tubuh tersusun atas zat kapur, bergerak dengan kaki
ambulakral. Sistem pembuluh air berfungsi untuk bergerak, bernafas, dan untuk
membuka cangkang mangsa. Sistem pembuluh air tersusun dari madreporit,
madreporikus, sirkomolaris, saluran radialis, saluran lateral dan ampula.
Berdasarkan bentuk tubuhnya enchinodermata dibedakan menjadi lima kelas sebagai
berikut :
1)
Kelas Asteroidea
Memiliki bentuk
seperti bintang dan di lengkapi pediselaria, seluruh
permukaan tubuh ditutupi duri yang tersusun dari zat kapur, serta hidup di
daerah pantai atau dasar laut yang tidak terlalu dalam. Contohnya Astropecten
duplicatus, Crossaster papposus
dan Oreaster occidentalis.
2)
Kelas Echinoidea
Memiliki bentuk
tubuh bulat dan termasuk simetri radial, seluruh
tubuh berkulit duri yang digerakkan oleh otot dan digunakan untuk berjalan,
serta hidup di derah pantai, di atas batu karang, dasar laut, dalam lumpur,
atau muara sungai. Contohnya Echinos esculenta, Diadema saxtile, Strongylocentrotus
sp.
3)
Kelas Ophiuroidea
Mempunyai bentuk
tubuh seperti bintang dengan lima lengan yang panjang dan beruas. Contohnya Ophiothrix fragilis.
4)
Kelas Crinoidea
Mempunyai bentuk
tubuh seperti bunga lili dan simetri bilateral. Umumya
hidup di laut dalam dengan menempel di dasar laut, barisan koral, atau
membentuk tanaman laut. Contohnya
Holopus dan Antedon.
5)
Kelas Holothuroidea
Mempunyai bentuk tubuh simetri radial dan
sering disebut teripang atau mentimun laut. Contohnya Holothuria sp.
H. Filum Arthropoda
Arthropoda berasal dari kata arthros yang berarti sendi atau ruas dan podos yang berarti kaki. Arthropoda adalah hewan yang mempunyai
kaki dan tubuh beruas-ruas, tripoblastik selomata, serta bentuk tubuh simetri
radial. Rangka tubuh dibagi menjadi caput, toraks dan abdomen. Berdasarkan
klasifikasinya arthropoda dibagi menjadi empat kelas yaitu :
1)
Kelas Crustacea (Udang-udangan)
Crustacea umumnya hidup di perairan, memiliki
lima pasang kaki jalan dan lima pasang kaki renang pada abdomen.
Berdasarkan ukuran
tubuhnya Crustacea dapat dikelompokkan menjadi dua subkelas yaitu :
a.
Entomostraca (Udang Mikroskopis)
Terbagi menjadi empat Ordo, yaitu
Branchiopoda, Ostracoda, Copepoda, Cirripedia.
-
Ordo Branchiopoda memiliki tubuh transparan dan pucat dan sebagai
zooplankton. Contohnya Assellus aquaticus.
-
Ordo Ostracoda hidup di air laut dan air tawar sebagai plankton.
Contohnya Cypris candida.
-
Ordo Copepoda hidup di air laut dan air tawar sebagai plankton atau
parasit. Contohnya Lernea cyprinaceae.
-
Ordo Cirripedia hidup di laut melekat pada batu atau benda lain yang
mengapung di laut. Contohnya Balanidia sp.
b.
Malacostraca (Udang Makroskopis)
Malacostraca terbagi menjadi tiga ordo sebagai berikut :
-
Ordo Isopoda hidup sebagai penggerek kayu. Contohnya Inicus asellus.
-
Ordo Stomatopoda hidup di laut dan bentuk tubuh mirip belalang sembah.
Contohnya Squilla empusa.
-
Ordo Decapoda hidup di air tawar dan diantaranya hidup di laut serta
mempunyai lima pasang kaki sebagai alat gerak. Contohnya Portunus sexdentatus.
2)
Kelas Arachnida
Tubuh arachnida
terdiri atas sefalotoraks dan abdomen yang tidak beruas-ruas.
Arachnida di bagi
menjadi tiga ordo sebagai berikut :
a.
Ordo Scorpionida
Hidup bebas dan sebagai predator. Contohnya Thelyphonus coudotus.
b.
Ordo Arachnoida
Hidup secara soliter yang meliputi berbagai
jenis laba-laba. Contohnya Heteropoda
venatoria.
c.
Ordo Acarina
Hidup sebagai parasit pada manusia, hewan
maupun tumbuhan. Contohnya Scoarptes
scabei.
3)
Kelas Myriapoda
Myriapoda merupakan
hewan arthropoda yang memiliki kaki berjumlah banyak. Myriapoda dibagi menjadi
dua ordo yaitu :
a.
Ordo Chilopoda
Lebih dikenal sebagai kelabang atau lipan.
Tubuhnya berbentuk pipih dorsoventral dan memiliki satu pasang kaki tiap ruas.
Contohnya Scolopendra marsitans.
b.
Ordo Diplopoda
Lebih dikenal sebagai Keluwing atau hewan
berkaki seribu. Tubuhnya silindris panjang dan memiliki dua pasang kaki tiap
ruas. Contohnya Trigoniulus corallines.
4)
Kelas Insekta (serangga)
Insekta merupakan
golongan hewan yang mempunyai enam buah kaki dan tubuh beruas-ruas yang terdiri
dari caput, toraks, dan abdomen.
Insekta memiliki
rangka luar dari zat kitin, serta ada pula yang mempunyai satu atau dua sayap
dan ada juga yang tidak.
Berdasarkan ada
tidaknya sayap dan keadaan sayap insekta dibagi menjadi dua subkelas yaitu :
a.
Subkelas Apterigota (Insekta tidak bersayap).
b.
Subkelas Pterigota (Insekta bersayap).
Bedasarkan
asal-usul sayap dan bentuk metamorfosisnya dibagi menjadi dua superordo yaitu :
a.
Superordo Endopterigota, memiliki sayap terbentuk saat masih di dalam
kepompong dan termasuk holometabola.
b.
Superordo Eksopterigota, memiliki sayap berasal dari tonjolan luar
dinding tubuh dan termasuk hemimetabola.
Hemimetabola
yaitu serangga yang mengalami metamorphosis tidak sempurna. Ciri-ciri serangga
hemimetabola dibagi menjadi lima ordo sebagai berikut :
a.
Ordo Odonata
Memiliki dua pasang sayap membran, tipe mulut
pengunyah atau penggigit, mata majemuk, nimfa hidup di air dan termasuk hewan
karnivora. Contohnya Calopteryx maculata.
b.
Ordo Isoptera
Memiliki dua pasang sayap tipis yang
berukuran sama dan akan terlepas setelah kawin, tipe mulut menggigit, mata
majemuk, membentuk koloni besar, dan pemakan kayu. Contoh Reticulitermis flavipes.
c.
Ordo Orthoptera
Memiliki dua pasang sayap yang mana sayap
depan lebih tebal, sempit, dan kuat dari sayap belakang, serta memiliki tipe
mulut penggigit dan kaki belakang panjang dan kuat. Contohnya Oxya sp.
d.
Ordo Hemiptera
Memiliki dua pasang sayap yang mana sayap
depan menebal dan menanduk sedangkan sayap belakang tipis, serta tipe mulut
menusuk dan mengisap. Contohnya Leptocorisa
acuta.
e.
Ordo Homoptera
Mempunyai dua pasang sayap yang berbentuk
sama dan transparan yang mana hewan betina umumnya tidak memiliki sayap, serta
memiliki tipe mulut menusuk dan mengisap. Contohnya Nilaparvata lugens.
Homometabola
yaitu serangga yang mengalami metamorphosis sempurna. Homometabola dibagi
menjadi lima ordo sebagai berikut :
a.
Ordo Siphonoptera
Apterigota, tipe
mulut penusuk dan pengisap, ocelus, dan tidak mempunyai mata facet. Contohnya Xenopsylla cheopsis.
b.
Ordo Coleoptera
Mempunyai satu
pasang sayap bermembran dan satu pasang sayap keras, tipe mulut penggigit dan
pengunyah. Contohnya Paederus sp.
c.
Ordo Neuroptera
Memiliki dua pasang
sayap yang urat-uratnya membentuk jala dan tipe mulut penggigit. Contohnya Myrmeleon sp.
d.
Ordo Lepidoptera
Memiliki dua pasang
sayap yang dilapisi sisik serta tipe mulut pengisap yang dilengkapi alat
pengisap. Contohnya Papilio peranthus.
e.
Ordo Diptera
Memiliki sepasang
sayap depan dan belakang yang berubah menjadi halter, tipe mulut penusuk dan
pengisap atau penjilat dan pengisap. Contohnya Culex nafigans.
2.3 Ciri-Ciri dan Klasifikasi Vertebrata
Vertebrata adalah hewan yang mempunyai tulang
belakang. Dalam sistem klasifikasi vertebrata merupakan subfilum dari filum
Chordata yang mempunyai ciri khusus yaitu memiliki korda dorsalis (notochord)
pada tahap perkembangan. Berdasarkan kompleksitas organnya, vertebrata dapat
dikelompokkan menjadi lima kelas sebagai berikut :
A. Kelas Pisces (Ikan)
Hewan tergolong Pisces hidup di air, bernafas
dengan insang, berdarah dingin, memiliki sirip dan ekor, memiliki gelembung
renang, memiliki gurat sisi, dan berkembang biak dengan bertelur.
Pisces dibagi menjadi dua subkelas yaitu :
1)
Subkelas Chondrchthyes (Ikan Bertulang Rawan)
Mempunyai rangka yang tersusun dari tulang
rawan dan tidak memiliki penutup insang, berkembangbiak secara ovipar dan
mengalami fertilisasi internal, serta hidup di luat dan sedikit di air tawar.
Contohnya ikan hiu, ikan cucut, dan ikan pari.
2)
Subkelas Osteichthyes (Ikan Bertulang Sejati)
Memiliki rangka yang tersusun dari tulang
sejati dan penutup insang, berkembangbiak secara bertelur dan mengalami
fertilisasi eksternal, serta berhabitat di air tawar dan laut. Contohnya ikan
barakuda, ikan tongkol, ikan mas, ikan lele dan ikan salem.
B. Kelas Amfibi
Hewan tergolong amfibi hidup di air dan di
darat, bernafas menggunakan insang saat fase larva dan paru-paru saat fase
dewasa, berdarah dingin, terdapat membrana nictitans
pada mata, berkembang biak secara bertelur, pembuahan di luar tubuh betina,
mengalami metamorphosis sempurna. Contoh hewan amfibi adalah salamander pualam
dan katak hijau.
C. Kelas Reptilia
Hewan reptilia tubuh dilindungi oleh kulit
bersisik dari zat tanduk, bernafas dengan paru-paru, berdarah dingin,
berkembang biak secara ovipar dan ada yang ovovivipar, pembuahan didalam tubuh
betina, ada yang memiliki kaki dan ada yang tidak, serta bergerak secara
melata.
Reptilia dibedakan menjadi empat ordo sebagai
berikut :
1)
Ordo Squamata
Terbagi menjadi dua subordo sebagai berikut :
a.
Lacertilia (bangsa kadal) mempunyai empat tungkai. Contohnya kadal,
bunglon dan komodo.
b.
Ophidia (bangsa ular) tidak mempunyai tungkai serta rahang atas dan
bawah tidak mempunyai sendi. Contohnya piton, kobra dan ular sanca hijau.
2)
Testudinata (bangsa kura-kura dan penyu)
Tubuh terlindungi oleh karapaks di bagian
atas dan plastron di bagian bawah, tidak mempunyai gigi, dan rahang dilapisi
tnaduk. Contohnya kura-kura air tawar dan penyu hijau.
3)
Crocodilia (bangsa buaya)
Mempunyai kulit tebal, rahang kuat, serta
terdapat klep pada lubang hidung dan telingga. Contohnya buaya muara.
4)
Rynchocephalia
Merupakan ordo yang
paling primitif. Contohnya tuatara.
D. Kelas Aves
Hewan aves memiliki tubuh berbulu, tulang
berongga, berdarah panas, berkembangbiak secara bertelur, pembuahan di dalam
tubuh betina, serta umumnya dapat terbang tetapi ada juga yang tidak dapat
terbang.
Aves dibedakan menjadi dua
subkelas sebagai berikut :
1)
Archaeornithes
Memiliki gigi di
kedua rahang serta ekornya berbulu dan berukuran panjang, dan telah punah.
Contohnya Archaeopteryx dan Archaeornis.
2)
Neornithes
Yang
terbagi menjadi dua kelompok yaitu :
a.
Kelompok Palaeognathae merupakan kelompok burung yang tidak dapat
terbang. Kelompok ini di bagi menjadi tiga ordo sebagai berikut :
-
Ordo Spheniscifiormes, contohnya penguin.
-
Ordo Casuariiformes, contohnya burung kasuari.
-
Ordo Apterygiformes, contohnya burung kiwi.
b.
Neognathae merupakan kelompok burung yang dapat terbang. Kelompok ini di
bagi menjadi lima ordo sebagai berikut :
-
Ordo Galliformes, merupakan burung yang mempunyai kaki untuk mengais dan
berlari. Contohnya ayam.
-
Ordo Passeriformes, merupakan burung yang bersuara merdu. Contohnya
burung kutilang dan burung cendrawasih.
-
Ordo Anseriformes, merupakan burung yang dapat berenang, kakinya pendek
dan terdapat selabut di antara jari-jari kaki. Contohnya itik.
-
Ordo Coraciiformes, merupakan burung berparuh besar, tungkai pendek,
serta pemakan ikan, katak, dan lebah. Contohnya rangkong badak.
-
Ordo Columbiformes, merupakan burung berparuh pendek, tembolok besar,
dan sel epitelnya mudah mengelupas. Contohnya burung merpati dan burung
perkutut.
E. Kelas Mamalia
Hewan mamalia memiliki grandula mammae, bernafas dengan paru-paru, berdarah panas,
berkembangbiak secara vivipar dan ada juga ovipar, permukaan tubuh terdapat
rambut, umumnya hidup di darat tetapi ada juga di air.
Mamalia dibagi menjadi sepuluh ordo sebagai
berikut :
1)
Ordo Monotremata
Merupakan satu-satunya mamalia yang bertelur. Contohnya Platypus.
2)
Ordo Insectivora
Merupakan
mamalia kecil pemakan serangga. Contohnya celurut dan tupai cokelat kecil.
3)
Ordo Marsupialia
Merupakan mamalia
berkantong. Contohnya kanggura, koala dan kuskus.
4)
Ordo Rodentia
Merupakan mamalia pengerat. Contohnya tikus,
marmot, landak dan bajing.
5)
Ordo Chiroptera
Merupakan mamalia yang dapat terbang. Contohnya kelelawar.
6)
Ordo Pholidota
Merupakan mamalia tidak bergigi, tubuh
terbungkus sisik dan rambut, serta memiliki lidah kecil dan panjang. Contohnya trenggiling.
7)
Ordo Carnivora
Merupakan mamalia
pemakan daging. Contohnya anjing, kucing, harimau, singa, dan anjing laut.
8)
Ordo Cetacea
Merupakan mamalia
yang bentuk tubuhnya seperti ikan dan hidup di laut. Contohnya lumba-lumba
hidung botol, paus biru, dan paus pembunuh.
9)
Ordo Proboscidea
Merupakan mamalia
berbelalai. Contohnya gajah.
10) Ordo Sirenia
Merupakan mamalia
herbivora akuatik yang memiliki tungkai depan mirip sirip. Contohnya dugong.
11) Ordo Ungulata
Merupakan hewan berkuku. Ungulata dibagi
menjadi dua, yaitu :
a.
Artiodactyla
Merupakan hewan berkuku genap. Contohnya
domba, babi, rusa sambar dan jerapah.
b.
Perissodactyla
Merupakan hewan berkuku ganjil. Contohnya
kuda, tapir, badak dan kuda nil.
12) Ordo Primata
Merupakan mamalia
makalia yang matanya menghadap ke depan. Contohnya beruk, orang utan, dan
lutung jawa.
2.4 Peranan Animalia dalam Kehidupan
1. Peran Invertebrata dalam Kehidupan
Porifera
dapat bersimbiosis dengan
bakteri membetuk bioaktif yang berguna sebagai bahan baku obat. Selain itu,
rangka demospongia juga dimanfaatkan sebagai alat penggosok badan dan pembersih
kaca. Lingkungan terumbu karang yang merupakan habitat dari berbagai hewan dan
satwa air lain terbentuk oleh anggota coelenterate. Jelly fish dimanfaatkan
manusia sebagai sumber makanan karena mengandung protein tinggi dan sebagai
bahan pembuatan kosmetik.
Cacing tanah yang merupakan anggota annelida bermanfaat
sebagai penghancur sampah sebelum di uraikan serta
dapat membantu menggemburkan tanah. Beberapa jenis annelida dapat di konsumsi
oleh manusia sebagai sumber protein seperti cacing palolo dan cacing wawo.
Selain itu lintah juga banyak di manfaatkan dalam bidang pengobatan.
Beberapa Mollusca seperti siput,
kerang, sotong, dan cumi-cumi merupakan sumber protein sehingga banyak
dikonsumsi manusia. Selain sebagai bahan makanan, Mollusca juga menghasilan
bahan periasan yang bernilai ekonomi tinggi. Teripang banyak dimanfaatkan
manusia sebagai sumber nutrisi yang menyehatkan.
Anggota crustaceae yang berupa zooplankton merupakan
penyusun mata rantai di ekosistem laut serta merupakan sumber makanan yang
mengandung protein tinggi. Serangga merupakan penyusun mata rantai yang turut
membantuk terbentuknya keseimbangan ekosistem seperti lebah dan kupu-kupu yang
membantu penyerbukan bunga. Selain itu, serangga banyak dimanfaatkan oleh
manusia sebagai makanan.
Selain menguntungkan, beberapa jenis invertebrata yang
dapat merugikan kehidupan manusia. Seperti cacing Wuchereria bancrofti yang
menyebabkan penyakit kaki gajah. Selain itu anggota Mollusca seperti bekicot
dan jenis Arthopoda isopoda dan acharina dapat merugikan manusia.
2. Peran Vertebrata dalam Kehidupan
Anggota vertebrata seperti pisces, aves, dan mamalia dimanfaatkan
manusia sebagai sumber makanan karena
mengandung protein tinggi. Selain sebagai makanan vertebrata juga di manfaatkan
sebagai saranan hiburan dan periwisata seperti pisces, reptilia, dan mamalia.
Beberapa jenis vertebrata seperti tikus dan kalong dapat
menimbulkan gangguan pada manusia seperti tikus yang menyerang tanaman padi dan
kalong yang memakan buah-buahan hasil budidaya manusia.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Animalia
atau hewan dalam Bahasa latin Anima yang
berarti jiwa, merupakan makhluk hidup yang bersifat multhiseluler, eukariotik,
tidak memiliki dinding sel, heterotrof, mampu bergerak aktif yang didukung oleh
jaringan saraf dan jaringan oto, sebagian bereproduksi secara seksual yang
terjadi melalui fertilasi eksternal atau internal,serta memiliki bentuk tubuh
dan organ-organ yang bervariasi.
Bentuk
tubuh hewan dapat dibedakan berdasarkan simetri tubuh dan lapisan penyusun
tubuh hewan. Berdasarkan simetri tubuh hewan dibedakan menjadi simteri radial
dan bilateral. Sedangkan berdasarkan lapisan penyusun tubuh hewan dibedakan
menjadi hewan diploblastik dan triploblastik.
Animalia
dikelompokkan berdasarkan ada tidaknya tulang belakang menjadi invertebrata
(tidak bertulang belakang) dan vertebrata (bertulang belakang). Invertebrate di
kelompokkan menjadi delapan filum yaitu porifera, Coelenterata,
Platyhelminthes, Nemathelminthes, Annelida, Mollusca, Echinodermata dan
Arthopoda. Sedangkan vertebrata dibagi menjadi lima kelas yaitu Pisces, Aves,
Amfibi, Reptilia, dan Mamalia.
Animalia sangat berperan penting bagi
kehidupan baik kelompok invertebrate maupun vertebrata. Kelompok invertebrate
dan vertebrata memiliki kandungan protein tinggi. Kelompok invertebrate sangat
berperan penting dalam ekosistem laut, terutama dalam terbentuknya terumbu
karang yang merupakan habitat dari berbagai hewan dan satwa air lainnya, serta
dapat menghasilakan perhiasan yang bernilai ekonomi tinggi. Sedangkan kelompok
vertebrata juga dimanfaatkan sebagai sarana hiburan dan pariwisata.
3.2
Saran
Mengingat
Animalia yang mengandung protein dan bernilai ekonomi tinggi, sebagai sarana
hiburan dan pariwisata, serta sangat penting dalam ekosistem laut. Animalia
banyak diburu sehingga menyebabkan jumlahnya berkurang di muka bumi ini. Oleh karena itu kita
sebagai generasi muda harus bisa memanfaatkan Animalia sebaik mungkin, agar
ekosistem di muka bumi ini seimbang.kita semua jturut menjaga keseimbangan
ekosistem dengan tidak merusak salah satu anggota dari ekosistem kehidupan
arthropoda.
Demikianlah materi tentang Makalah Kingdom Animalia yang sempat kami berikan dapat bermanfaat. semoga materi yang kami berikan dan jangan lupa juga untuk menyimak Makalah Sistem Klasifikasi yang telah kami posting sebelumnya. semoga materi yang kami berikan dapat membantu menambah wawasan anda semikian dan terimah kasih. Semoga dapat membantu menambah wawasan anda semikian dan terimah kasih.
Anda dapat mendownload Makalah diatas dalam Bentuk Document Word (.doc) melalui link berikut.
EmoticonEmoticon