Makalah Sistem Pencernaan - Jika dalam postingan ini, anda kurang mengerti atau susunanya tidak teratur, anda dapat mendownload versi .doc makalah berikut :
Makalah Sistem Pencernaan
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Tubuh manusia terdiri
atas atas banyak jaringan dan organ, masing-masing dengan fungsinya yang khusus
untuk dilaksanankan. Agar dapat melaksanakan fungsinya, tubuh memerlukan energi
untuk melakukan berbagai aktifitas. Untuk melakukan aktifitasnya, Setiap
makhluk hidup pasti memerlukan makan karena makanan merupakan sumber energi
pada makhluk hidup. Namun, makanan yang kita makan tidak selamanya berguna bagi
tubuh. Di dalam tubuh kita terdapat organ-organ tubuh yang sangat berperan
penting dalam proses pencernaan. Dimana antara organ yang satu dengan yang
lainnya saling berkaitan. Jika ada salah satu organ yang mengalami gangguan
maka sistem pencernaan di dalam tubuh manusia tidak akan berlangsung secara
optimal.
Kita mengetahui bahwa tidak ada satu individu yang dapat bertahan
hidup tanpa adanya organ sistem pencernaan,
karena sistem pencernan merupakan hal yang sangat vital di dalam tubuh
manusia. Sistem pencernaan makanan berhubungan
dengan penerimaan makanan dan mempersiapkannya untuk di proses oleh tubuh.
Makanan adalah tiap zat atau bahan yang dapat digunakan dalam metabolisme guna
memperoleh bahan-bahan untuk memperoleh tenaga atau energi. Selama dalam proses
pencernaan makanan dihancurkan menjadi zat-zat sederhana dan dapat diserap oleh
usus, kemudian digunakan oleh jaringan tubuh.
Fisiologi sistem
pencernaan manusia terdiri dari beberapa organ. Rongga mulut, esofagus,
lambung, usus kecil, usus besar, rectum dan anus. Semua sistem pencernaan itu
akan bekerja sesuai dengan tugasnya, namun tetap saling berkaitan untuk
mencerna semua makanan yang masuk ke tubuh.
1.2
Rumusan Masalah
Dari latar belakang di
atas, rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1. Apa itu Sistem
Pencernaan?
2. Apa fungsi
sistem pencernaan?
3. Apa saja
organ-organ yang terdapat dalam sistem pencernaan?
4. Bagaimana
proses pencernaan dalam tubuh ?
5. Apa saja gangguan
pada sistem penceraan ?
1.3
Tujuan Penulisan Makalah
Dari rumusan masalah di
atas tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui:
1. Pengertian
sistem pencernaan
2. Fungsi
sistem pencernaan
3. Organ-
organ dalam sistem pencernaan
4. Proses
pencernaan dalam tubuh
5. Gangguan
pada sistem pencernaan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Sistem Pencernaan
Sistem
pencernaan merupakan sistem yang memproses mengubah makanan dan menyerap sari
makanan yang berupa nutrisi-nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Sistem
pencernaan akan memecah molekul makanan
yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan bantuan enzim sehingga
mudah dicerna oleh tubuh.
Sistem
perncernaan mengolah makanan makanan sehingga dapat diserap dan digunakan oleh
sel-sel tubuh secara fisika maupun secara kimia. Sistem pencernaan ini terdiri
dari saluran pencernaan (alimentar), yaitu tuba muscular panjang yang merentang
dari mulut sampai anus, dan organ-organ aksesoris, seperti gigi, lidah,
kelenjar saliva, hati, kandung empedu dan pancreas.Saluran pencernaan yang
terletak di bawah area diafragma disebut saluran grastrointestinal.Sedangkan
pengertian dari fisiologi pencernaan itu sendiri adalah mempelajari fungsi atau
kerja system pencernaan dalam keadaannormal.
2.2
Fungsi Sistem Pencernaan
Fungsi utama dari
sistem ini adalah untuk menyediakan makanan, air, dan elektrolit bagi tubuh
dari nutrient yang dicerna sehingga siap diabsorpsi. Pencernaan berlangsung
secara mekanik dan kimia, dan meliputi proses berikut:
1. Ingesti adalah masuknya makanan ke dalam
mulut.
2. Pemotongan dan penggilingan makanan
dilakukan secara mekanik oleh gigi. Makanan kemudian bercampur dengan saliva
sebelum ditelan(menelan).
3. Peristalsis adalah gelombang kontraksi
otot polos involunter yang menggerakkan makanan tertelan melalui saluran
pencernaan.
4. Digesti adalah hidrolisis kimia
(penguraian) molekul besar menjadi molekul kecil sehingga absorpsi dapat
berlangsung.
5. Absorpsi adalah penggerakan produk akhir
penccernaan dari lumen saluran pencernaan ke dalam sirkulasi darah dan limfatik
sehingga dapat digunakan oleh tubuh.
6. Egesti (defekasi) adalah proses eliminasi
zat-zat sisa yang tidak tercerna, juga bakteri, dalam bentuk feses dari saluran
pencernaan.
2.3
Organ pencernaan manusia
2.3.1
Mulut/cavum oris

Terjadi pencernaan
secara mekanik dan kimiawi. Pada bagian dalam mulut terdapat gigi, lidah, dan
kelenjar ludah.
a. Gigi /dens
Merupakan alat
pencernaan yang bertugas secara mekanik. Terdapat 4 jenis gigi yaitu gigi
taring (dens caninus) berfungsi untuk merobek/mencabik makanan. Gigi seri (dens
inscisivus) berfungsi untuk memotong makanan. Gigi geraham depan (dens
premolare) dan geraham belakang (dens molare) yang keduanya berfungsi untuk
menghaluskan makanan.
b. Lidah/lingua
Merupakan organ yang
terletak di dasar mulut yang kaya akan otot. Permukaannya kaya akan
papilla/tonjolan lidah yang sangat banyak mengandung kuncup pengecap. Berfungsi
untuk:
1. Pengaduk makanan.
2. Membantu
proses penelanan makanan.
3. Sebagai alat/organ pengecap.
4. Membantu membersihkan rongga mulut.
5. Membantu untuk berbicara/bercakap-cakap.
6. Terbagi menjadi
beberapa daerah rasa antara lain asin, manis, asam dan pahit.
c. Kelenjar ludah/glandula salivales
Menghasilkan air
liur/air ludah/saliva yang bersifat pekat dan licin. Saliva ini banyak
mengandung lendir atau musin dan enzim ptyalin/amylase. Enzim ptialin memiliki
pH sekitar 6,8 – 7,0 dengan suhu 37o C.
Fungsi air
liur/saliva :
1. Mempermudah
proses penelanan dan pencernaan makanan
2. Melindungi selaput mulut
3. Mencerna makanan secara kimiawi.
2.3.2 Faring

Faring merupakan
organ penghubung antara rongga mulut dengan kerongkongan atau esofagus. Makanan
yang telah dicerna akan masuk kerongkongan melalui proses deglutisi melewati
faring.
Faring juga
merupakan pertemuan antara tractus digestivus dengan saluran respirasi. Disebut
juga sebagai pangkal esophagus. Di bagian dalam faring terdapat amandel/tosil
yang merupakan kumpulan kelenjar limpa yang mengandung limposit.
2.3.3 Kerongkongan (esophagus)
Esophagus [berasal dari
bahasa Yunani: οiσω (dibaca: oeso) yang berarti membawa dan έφαγον (dibaca:
phagus) yang berarti memakan] atau kerongkongan adalah tabung (tube) berotot
pada vertebrata yang dilalui sewaktu makanan mengalir dari bagian mulut ke
dalam lambung atau ventrikulus dengan panjang sekitar 20 – 25 cm. Makanan
berjalan melalui esofagus dengan menggunakan proses peristaltik . Dinding
kerongkongan atau esophagus ini terdiri atas 3 lapisan, yaitu:
a. Tunika mukosa
: menghasilkan mucus/lender
b.
Tunika submukosa : terdapat jaringan ikat kolagen dan elastis, ujung kapiler
darah, dan ujung saraf
c. Tunika muskularis : mengandung otot polos dan
jaringan ikat
gerakan peristaltik
pada kerongkongan.
Gerakan menelan makanan yang terjadi di
esophagus merupakan gerakan peristaltic/peristalsis, yaitu gerakan otot dinding
saluran pencernaan (kaya akan otot polos) yang berupa gerakan kembang kempis
atau gerak meremas-remas makanan dalam bentuk bolus dan akan mendorong lobus
menuju ke lambung. Waktu yang diperlukan lobus dari kerongkongan menuju ke
lambung adalah 6 detik
2.3.4
Lambung/ventrikulus

Bagian-bagian
lambung
Lambung atau
ventrikulus merupakan organ kantung besar yang terletak di rongga perut agak ke
kiri. Dinding lambung tersusun menjadi 4 lapisan, yaitu :
a. Lapisan peritoneal
(Lapisan Serosa)
Merupakan lapisan
terluar dari ventrikulus yang berfungsi sebagai lapisan pelindung perut.
Sel-sel di lapisan ini mengeluarkan sejenis cairan untuk mengurangi gaya
gesekan yang terjadi antara perut dengan anggota tubuh lainnya.
b. Lapisan
Berotot, yang terdiri dari :
1. Cardiac merupakan bagian atas ventriculus
yang berhubungan dengan esophagus dan hepar.
2.
Fundus merupakan bagian tengah ventriculus yang bentuknya membulat.
3. Pylorus merupakan bagian bawah ventriculus
yang berhubungan dengan intestinum tenue.
c. Lapisan
Submukosa.
Submukosa ialah lapisan
dimana pembuluh darah arteri dan vena dapat ditemukan untuk menyalurkan nutrisi
dan oksigen ke sel-sel perut sekaligus untuk membawa nutrisi yang diserap,
urea, dan karbon dioksida dari sel-sel tersebut.
d. Lapisan
Mukosa.
Mukosa ialah
lapisan dimana sel-sel mengeluarkan berbagai jenis cairan, seperti enzim, asam
lambung, dan hormon. Lapisan ini berbentuk seperti palung untuk memperbesar
perbandingan antara luas dan volume sehingga memperbanyak volume getah lambung
yang dapat dikeluarkan.
Fungsi lambung yaitu :
a. Menyimpan makanan dalam kurun waktu 2 – 5 jam.
b. Mengaduk
makanan (dengan gerakan meremas).
c. Mencerna
makanan dengan bantuan enzim.
d.
Menerima makanan dan bekerja sebagai penampung untuk jangka waktu pendek
e. Makanan dicairkan dan dicampur dengan asam
hidrokhlorida dan dengan cara ini disiapkan untuk dicernakan oleh usus.
f. Susu dibekukan dan kasein dikeluarkan.
g. Pencernaan lemak dimulai di dalam lambung.
h. Faktor
antianemia dibentuk.
i. Khime, yaitu isi lambung yang cair disalurkan
masuk duodenum.
Enzim
yang dihasilkan :
a. HCl/asam chlorida/asam lambung dihasilkan
oleh sel parietal (parietal cell) yang fungsinya antara lain :
1. Merangsang
keluarnya seketin.
2. Mengaktifkan
pepsinogen menjadi pepsin untuk memecah protein.
3. Desinfektan,
yaitu membunuh kuman-kuman.
4. Merangsang keluar hormon kolesistokinin yang
merangsang empedu mengeluarkan getahnya.
5. Renin berfungsi untuk mengendapkan kasein
(protein susu). Kasein akan diubah oleh pepsin menjadi pepton.
b.
Pepsinogen [dihasilkan oleh sel chief (chief ceel)], akan aktif bila dalam
bentuk pepsin. Pepsin berfungsi untuk mencerna protein menjadi pepton dan
proteosa.
c.
Lipase berfungsi untuk mencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
d. Hormone
gastrin berfungsi untuk sekresi getah lambung.
e.
Lendir/musin berfungsi melindungi sel-sel di permukaan lambung terhadap
kerusakan akibat kerja dari HCl. Dihasilkan oleh sel Goblet (goblet cell)
2.3.5 Usus Halus (Intestinum Tenue)

Merupakan
saluran panjang sekitar 8,25 m dan dibagi menjadi 3 bagian utama yaitu :
a. Duodenum/usus
dua belas jari merupakan usus halus yang berbatasan dengan ventriculus. Terjadi
proses oemecahan lemak dan karbohidrat. Panjangnya sekitar 25 cm/0,25 m
b. Jejunum/usus
kosong merupakan usus halus yang berbatasan langsung dengan duodenum dan ileum.
Disini tidak terjadi proses penyerapan dan pencernaaan makanan. Panjangnya
sekitar 7 m.
c. Ileum/usus
penyerapan merupakan usus halus yang berbatasan dengan jejunum dan intestinum
crassum. Disinilah terjadi penyerapan sari-sari makanan. Panjangnya sekitar 1
m.
Fungsi utama usus halus adalah:
a. Menerima zat-zat makanan yang mudah dicerna
untuk diserap melalui kapiler-kapiler darah dan saluran-saluran limfe
b. Menyerap
protein dalam bentuk asam amino
c. Menyerap
karbohidrat dalam bentuk emulsi lemak
Kelenjar atau
enzim didalam usus halus :
- Enterokinase untuk mengaktifkan tripsinogen
menjadi tripsin.
- Eripsin
menyempurnakan pencernaan protein menjadi asam amino.
- Laktase
mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
- Maltase
mengubah maltosa menjadi glukosa.
- Disakarase
mengubah disakarida menjadi monosakarida
- Peptidase
mengubah polipeptida menjadi asam amino
- Lipase
mengubah trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak
- Sukrase mengubah sukrosa menjadi fruktosa dan
glukosa.
2.3.6 Pankreas

Terletak dekat
ventriculus (rongga perut sebelah kiri) yaitu diantara duodenum dan limpa.
Dengan panjang sekitar 15 cm dan lebar 5 cm.
Kelenjar pankreas
menghasilkan :
a.
Hormon insulin yang berfungsi untuk mengatur (menurunkan) kadar gula dalam
darah.
b.
Berfungsi untuk menghasilkan getah pancreas yang banyak mengandung enzim. Enzim
tersebut yaitu :
-
Amylopsin/amylase pancreas berfungsi untuk mengubah amilum menjadi maltose.
-
Steapsin/lipase pancreas berfungsi untuk mengubah lipid menjadi asam lemak dan
gliserol.
-
Tripsinogen dengan bantuan enterokinase akan diubah menjadi tripsin. Tripsin
berfungsi untuk memecahkan pepton menjadi asam amino.
-
Karbohidrase pancreas berfungsi mengubah disakarida menjadi monosakarida.
Disakarida yang penting adalah maltase, sukrase, lactase.
-
Garam NaHCO3 dan bersifat basa yang berfungsi untuk menetralkan keasamaan
kim/chyme yang keluar dari ventriculus.
2.3.7 Hati (Hepar)

Hepar Merupakan
kelenjar pencernaan yang terbesar dalam tubuh dengan berat sekitar 2 kg dan
berwarna kemerahan. Terletak di dalam rongga perut sebelah kanan, di bawak
sekat rongga dada. Menghasilkan cairan empedu (bilus) yang ditampung dalam
kantung empedu (vesica felea). Setiap hari vesica felea menghasilkan 0,5 liter
cairan empedu.
Kandungan Empedu :
a. Garam kholat yang berfungsi :
- Mengaktifkan lipase pancreas
-
Menurunkan tekanan permukaan butir-butir
lemak sehingga dapat diemulsikan dalam pencernaan
-
Bersenyawa dengan asam lemak membentuk senyawa yang mudah larut dalam air dan
mudah diserap.
b.
Natrium karbonat berfungsi mengatur keasaman empedu sehingga membuat pH empedu
menjadi 7, 1 – 8,5.
c. Kolesterol merupakan lemak netral yang
memiliki daya larut sangat kecil dalam air. Merupakan prekusor dari aktivitas
steroid seperti vitamin dan hormone. Empedu menghasilkan zat warna empedu (bilirubin dan biliverdin),
Garam empedu.
Fungsi empedu :
- Untuk mengemulsikan/memecahkan lemak.
- Membunuh kuman-kuman
dalam saluran pencernaan bagian atas.
Hepar berfungsi
:
Ø Menghasilkan
cairan empedu.
Ø Menawarkan racun.
Ø Menyimpan gula
dalam bentuk glikogen (gula otot).
Ø Mengubah provitamin A menjadi vitamin A.
Ø Menjaga
keseimbangan zat makanan dalam darah.
Ø Mengubah kelebihan asam amino menjadi urea
untuk dikeluarkan dari tubuh
2.3.8 Usus Besar (Intestinum Mayor)

Usus besar/duodenum
Merupakan saluran panjang dengan permukaan dinding yang mengalami penyempitan
dan penonjolan serta merupakan terusan dari usus halus. Panjang usus besar ± l½
m dengan lebar 5 - 6cm.
Bagian-bagian usus
besar, yaitu :
a. Caecum/sekum merupakan pertemuan antara usus
halus dan usus besar. Pada bagian ujung sekum terdapat tonjolan kecil yang
disebut umbai cacing (appendiks) dengan panjang 6 cm. Seluruhnya ditutupi oleh
peritonium mudah bergerak walaupun tidak mempunyai mesentenium dan dapat diraba
melalui dinding abdomen pada orang yang masih hidup.
Fungsi dari
peritoneum sendiri adalah :
· Menutupi
sebagian dari organ abdomen dan pelvis
· Membentuk
pembatas yang halus antara organ dalam rongga peritoneum
·
Menjaga kedudukan dan mempertahankan hubungan organ terhadap posterior abdomen
· Tempat kelenjar limfe
dan pembuluh darah
b. Usus Buntu
(appendiks)
Usus buntu (Bahasa
Latin: caecus yang berarti buta) dalam istilah anatomi adalah suatu kantung
yang terhubung pada usus penyerapan serta bagian kolon menanjak dari usus
besar. Organ ini ditemukan pada mamalia, burung, dan beberapa jenis reptil.
Sebagian besar herbivora memiliki sekum yang besar, sedangkan karnivora
eksklusif memiliki sekum yang kecil, yang sebagian atau seluruhnya digantikan
oleh umbai cacing
Bisa juga diartikan
sebagai bagian dari usus besar yang muncul seperti corong dari akhir seikum
mempunyai pintu keluar yang sempit tapi masih memungkinkan dapat dilewati oleh
beberapa isi usus.
Appendiks tergantung
menyilang pada linea terminalis masuk ke dalam rongga pelvis minor terletak
horizontal dl belakang seikum. Sebagai suatu organ pertahanan terhadap infeksi
kadang appendiks bereaksi secara hebat dan hiperaktif yang bisa menimbulkan
perforasi dindingnya ke dalam rongga abdomen.
c. Colon/kolon/usus
tebal merupakan bagian yang lebih tebal dan menyempit dengan banyak tonjolan
pada bagian pemukaannya.
- Kolon
Asendens
Panjang kolon asendens
yaitu 13 cm, terletak di bawah abdomen sebelah kanan membujur ke atas dan ileum
ke bawah hati. Di bawah hati membengkok ke kiri, lengkungan ini disebut
fleksura hepatika, dilanjutkan sebagai kolon transversum.
-
Kolon Transversum
Panjang kolon
transversum yaitu 38 cm, membujur dan kolon asendens sampai ke kolon desendens
berada di bawah abdomen, sebelah kanan terdapat fleksura Hepatika dan sebelah
kin terdapat Fleksura Lienalis.
-
Kolon Descendens
Panjangnya ± 25 cm,
terletakdi bawah abdomen bagian kiri membujur dari atas ke bawah dan Fleksura
Lienalis sampai ke depan ileum kiri, bersambung dengan kolon sigmoid.
-
Kolon Sigmoid.
Merupakan
lanjutan dari kolon desendens terletak miring, dalam rongga pelvis sebelah kiri
bentuknya menyerupai huruf S. ujung bawahnya berhubungan dengan rektum.
-
Rectum/rectum/poros usus
Merupakan bagian
terakhir dari usus besar. Terletak dibawah kolon sigmoid yang menghubungkan
intestinum mayor dengan anus, terletak dalam rongga pelvis di depan os sakrum
dan os koksigis.
Proses yang terjadi di
colon adalah adanya pencernaan secara biologis dengan bantuan bakteri
Escherichia coli yang bertugas untuk membusukkan makanan,membentuk vitamin K
dan menghambat pertumbuhan bakteri yang bersifat pathogen. Sisa makanan yang
telah dibusukkan akan dibentuk menajdi feces dan akan masuk dalam rectum.
Proses yang terjadi di rectum adalah pergerakan feces secara peristaltic yang
dikendalikan oleh otot polos dan akhirnya akan menuju anus (lubang pelepasan
akhir). Proses perjalanan makanan untuk sampai di usus besar membutuhkan waktu sekitar
4-5 jam. Usus besar dapat menyimpan makanan dalam kurun waktu 24 jam
2.3.9 Anus/Lubang Pelepasan

Merupakan lubang pada
ujung saluran pencernaan yang menghubungkan rektum dengan dunia luar (udara
luar). Terletak di dasar pelvis. Di anus, terjadi proses perjalanan terakhir
dari feces yang telah dibentuk di colon. Proses pengeluaran feces melalui anus
disebut defekasi.
Dinding anus
diperkuat oleh 3 spinter:
a. Spinter Ani
internus (Bekerja tidak menurut kehendak )
b. Spinter
Levator Ani (Bekerja juga tidak menurut kehendak)
c. Spinter Ani
Eksternus (Bekerja menurut kehendak)
2.4
Proses pencernaan dalam tubuh
Proses pencernaan
makanan berlangsung di dalam saluran pencernaan makanan. Proses tersebut di
mulai dari rongga mulut. Di dalam rongga mulut makanan dipotong-potong oleh
gigi seri dan dikunyah oleh gigi geraham , sehingga makanan menjadi
bagian-bagian yang lebih kecil. Walaupun zat makanan telah dilumatkan atau
dihancurkan dalam rongga mulut tetapi belum dapat diserap oleh dinding usus
halus. Karena itu, makanan harus diubah menjadi sari makanan yang mudah larut.
Dalam prose ini dibutuhkan beberapa enzim pencernaan yang dikeluarkan oleh
kelenjar pencernaan.
Waktu pencernaan, makanan tersebut diproses menjadi
sari makanan yang diserap oleh jonjot usus dan sisa makanan dikeluarkan melalui
poros usus. Sari makanan hanya dapat diserap dan diangkut oleh darah dan getah
bening bila larut di dalamnya, kemudian makanan tersebut didistribusikan ke
bagian tubuh yang membutuhkannya.
Berdasarkan prosesnya, pencernaan makanan dapat
dibedakan menjadi dua macam seperti berikut.
1. Proses
mekanis, yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu lidah serta peremasan yang
terjadi di lambung.
2. Proses
kimiawi, yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-enzim pencernaan
dengan mengubah makanan yang ber-molekul besar menjadi molekul yang berukuran
kecil.
Makanan mengalami
proses pencernaan sejak makanan berada di dalam mulut hingga proses pengeluaran
sisa-sisa makanan hasil pencernaan. Adapun proses pencernaan makanan
meliputi ingesti, mastikasi, deglutisi,
digesti, absorpsi, dan defekasi.
2.5
Gangguan pada sistem pencernaan
Gangguan atau
kelaianan yang biasa menyerang sistem pencernaan adalah:
1. Gastritis
Gastritis atau radang
lambung disebabkan karena produksi asam lambung yang tinggi sehingga
mengiritasi dinding lambung. Selain itu, bisa disebabkan oleh bakteri.
Penderita gastritis akan merasa lambungnya terbakar.
2. Batu empedu
Batu empedu adalah
penyakit yang disebabkan oleh penyumbatan pada saluran empedu. Hal ini terjadi
karena adanya endapan di saluran empedu.
3. Konstipasi (sembelit)
Konstipasi terjadi karena
feses bergerak secara lambat melalui kolon. Feses yang ada sangat banyak dan
kering sehingga sulit buang air besar. Hal ini disebabkan, karena buang air
yang tidak teratur.
4. Diare
Diare adalah suatu
kondisi sering buang air besar dan feses terlalu lunak. Makanan terlalu cepat
melalui usus halus dan kolon sehingga air tidak banyak diabsorpsi. Diare dapat
merupakan gejala tipus, kanker, kolera, atau infeksi.
5. Disentri
Disentri disebabkan
karena infeksi bakteri atau amuba. Gejala penyakit ini adalah buang air besar
bercampur darah.
6. Radang usus buntu
Radang usus buntu
adalah peradangan pada apendiks. Hal ini terjadi, karena adanya penumpukan
makanan dan terjadi infeksi.
7. Kanker
Kanker usus
besar terjadi, karena pola makanan yang tidak sehat. Gejala yang timbul adalah
adanya darah pada feses.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
- Proses
pencernaan adalah proses perubahan makanan dari bentuk kasar (kompleks)
menjadi bentuk yang halus (sederhana) sehingga dapat diserap usus. Proses
pencernaan pada manusia dibedakan menjadi pencernaan secara mekanik dan
pencernaan secara kimiawi. Pencernaan secara mekanik yaitu mengubah
makanan dari bentuk kasar menjadi halus. Sedangkan pencernaann secara
kimiawi, yaitu pencernaan dengan bantuan enzim.
- Sistem pencernaan
berfungsi untuk menyediakan makanan, air, dan elektrolit bagi tubuh dari
nutrient yang dicerna sehingga siap diabsorpsi.
- Organ
pencernaan pada manusia terdiri atas : mulut, faring, kerongkongan,
lambung, hati, pankreas, usus halus, usus besar, dan anus.
- Proses
pencernaan makanan meliputi
ingesti, mastikasi, deglutisi, digesti, absorpsi, dan defekasi.
3.2
Saran
Sebaiknya kita
menjaga dan mengontrol pola makan kita agar kesehatan sistem pencernaan dapat
tetap terjaga serta dapat menjalankan tugas dan fungsinya sebagaimana mestinya.
Daftar
Pustaka
- Pearce
Evelyn C. Anatomi dan Fisiologi
untuk Paramedis. Jakarta :
PT
Gramedia. 2006.
- Irianto, Kus. Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia Untuk Paramedis.
Bandung : Yrama Widya. 2004.
- S.
Ethel. W. Anatomi dan Fisiologi
untuk Pemula. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2004.
- Watson,
Roger. Anatomi dan Fisiologi,
Jakarta : EGC. 2002
- Green,
J.H., Pengantar Fisiologi Tubuh Manusia, Jakarta: Bina Rupa
Aksara,
2002.
Makalah Anatomi Fisiologi Manusia
SISTEM
PENCERNAAN

Disusun
Oleh :
AHMAD
HIDAYAT
N111 14 026
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2014
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan berkah dan hidayah-Nya kepada
kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul, “SISTEM SARAF MANUSIA” sebagai bentuk
tugas dari mata kuliah Anatomi Fisiologi Manusia oleh Ibu Nur Indayanti,
S.Si.,M.Si
Kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk makalah ini. Akhir
kata, semoga segala informasi yang terdapat di dalam makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Makassar,
8 Desember 2014
Penulis
DAFTAR
ISI
Halaman
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Bab I Pendahuluan 1
1.1
Latar Belakang 1
1.2
Rumusan Masalah 1
1.3
Tujuan 2
Bab II Pembahasan 3
2.1
Pengertian Sistem Pencernaan 3
2.2
Fungsi Sistem Pencernaan 3
2.3
Organ-organ sisitem pencernaan 4
2.3.1
Mulut 4
2.3.2
Faring 5
2.3.3
Kerongkongan 5
2.3.4
Lambung 6
2.3.5 Usus Halus 8
2.3.6 Pankreas 9
2.3.7 Hati 10
2.3.8
Usus Besar 11
2.3.9
Anus 13
2.4 Proses Pencernaan Makanan 13
2.5
Gangguan pada sistem Pencernaan 14
Bab III Penutup 16
3.1 Kesimpulan 16
3.2 Saran 16
Daftar Pustaka 17
Demikianlah materi tentang Makalah Sistem Pencernaan yang sempat kami berikan dapat bermanfaat. semoga materi yang kami berikan dan jangan lupa juga untuk menyimak Makalah Reksadana Syariah yang telah kami posting sebelumnya. semoga materi yang kami berikan dapat membantu menambah wawasan anda semikian dan terimah kasih. Semoga dapat membantu menambah wawasan anda semikian dan terimah kasih.
Anda dapat mendownload Makalah diatas dalam Bentuk Document Word (.doc) melalui link berikut.
EmoticonEmoticon